AU Identity V
.
.
.
.
.
Enjoy Reading
.
.
.
.
.
.
."Ya ampun!! Emily!!! Dimana kau?!" Teriak wanita berumur tiga puluh lima tahun tersebut kepada wanita yang berumur lebih muda beberapa tahun darinya yang berprofesi sebagai dokter di dalam kost Oletus milik Ibu Nightingale
"Ada apa mbak Patricia? Kenapa mbak teriak-teriak? Kan bisa mengetuk kamarku jika ada apa-apa, tidak perlu berteriak, nanti tetangga kost yang lain terganggu gimana?" ujar wanita dengan pakaian dokter yang sudah dipastikan wanita itu bernama Emily
"Emma sakit. Aku tidak tau kenapa dia begini, tadinya aku hanya memanggil dia untuk bergabung makan siang, tetapi tidak ada jawaban dari dia. Jadi aku terobos masuk kamarnya, tau-tau dia sudah tergeletak dilantai. Lalu ku panggil kau sembari memindahkan dia ke kasurnya" jelas Patricia. Emily yang mendengar penjelasan dari Patrcia ngacir memasuki kamar Emma. Ia sangat panik dan mulai memeriksa tubuh Emma dengan teliti
Emma Wats- maksudnya Woods. Gadis berumur duapuluh dua tahun itu terkenal dengan kelincahan dan keceriaannya di kost. Mengingat dia adalah gadis yang paling disayang oleh Emily. Tentu saja Emma bukanlah anaknya, tetapi Emily menganggap Emma sebagaimana anak kandungnya sendiri. Perasaan bersalah terus menghantuinya sejak insiden duabelas tahun yang lalu, dimana Emma saat itu masih berumur sepuluh tahun, yang harus mengalami pecahnya keluarga harmonis antara Martha (mamanya) dan Leo (papanya). Martha yang selingkuh, dan lebih memilih hidup dengan selingkuhannya, tidak lain adalah Freddy. Yang Emily ketahui bahwa lelaki tersebut adalah playboy kelas kakap yang suka berjudi, padahal dia adalah seorang pengacara. Sangat miris. Martha meninggalkan Emma yang masih kecil, walaupun terkadang masih diajak jalan-jalan sesekali oleh Martha dan Freddy, tetap saja tidak mengubah kemungkinan bahwa Emma tidak suka dengan kehadiran Freddy
-FLASHBACK ON-
"Mama.. Kita mau kemana??" Tanya Emma kecil kepada mama nya. Yang tak lain adalah Martha-bukan Martha Behamfill lho :v-
"Emma suka jalan-jalan kan? Mama akan ngajak Emma jalan-jalan" jawab Martha sembari mengelus kepala anak semata wayangnya tersebut
"Apakah kita pergi jalan-jalannya sama papa!?" tanya Emma (lagi) dengan antusias. Martha tersenyum simpul
"Tidak. Kita tidak pergi dengan papa kali ini"
"Kenapa? Apakah papa bekerja?" Martha menghela nafasnya lalu berjongkok menyesuaikan tinggi badan anaknya itu
"Papa bekerja, mangkanya papa tidak ada waktu dengan kita. Kali ini kita akan pergi sama teman mama"
"Teman mama? Siapa?"
"Nanti kamu akan tahu sendiri, sayang. Emily tolong jaga Emma, saya mau telfon seseorang dulu" Martha melihat memberi aba-aba kepada Emily yang saat itu berstatus sebagai dokter pribadi di keluarga mereka- lebih tepatnya dokter pribadi Martha sendiri sekaligus mengurus Emma, jadi tentang kehidupan keluarga yang ia layani itu- setidaknya dia tahu hampir keseluruhan karna Martha akan selalu curhat padanya jika ada masalah
"Lily!! Apakah papa benar-benar tidak datang?" Emma merentangkan tangannya ke Emily. Dan tentu Emily mengerti maksud Emma, tidak lain gadis kecil itu minta di gendong. Emily pun menggendong Emma
"Lily tidak tau sayang, kalau mama Emma bilang papa Emma tidak bisa datang, itu tandanya papa Emma sedang bekerja mencari uang buat membelikan Emma hadiah" ya, Emily sangat suka di panggil Lily karena itu panggilan khususnya dari Emma
"Emma sayang. Kenapa kamu meminta digendong sama Emily? Kan kamu sudah besar, jangan begitu. Ayo turun" titah Martha sembari memasukkan telfon genggamnya kedalam tas
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity V Random Story
HumorSelingan dari cerita sebelah :3 Bahasa non-baku, kasar, gak jelas, etc