AU Identity V
.
.
.
.
"Bro, kemana aja lu? Seminggu ga masuk sekolah, gue kira udah mati, ternyata masih hidup" seorang laki-laki merangkul temannya yang baru saja menaruh tas nya di meja sekolah"Biasa, gue di jadiin kuli panggul selama seminggu gegara acara kakak gue nikahan" jawabnya. Dia menghela nafas, setidaknya ia mendapatkan upah dari hasil bantu-bantu selama seminggu
"Oh ya, Naib"
"Oit?" yang di panggil pun menengok
"Pulang sekolah kita ke game center, kuy!"
"Nort. Gue gamau ngabisin duit gue. Kalo lu lagi ga megang duit jangan ngajak kesono. Nanti gue lagi yang kudu bayar. Lu aja belom ganti noh yang minggu kemaren" Naib mengibaskan tangannya tidak setuju
"Tenang, kali ini gue ganti. Ahelah" ujar Norton sambil mengeluarkan enam lembar uang bernilai ratusan ribu lalu mengibas-ngibaskannya seperti kipas tangan
"Dapet duit dari mana lo? Lo kan cuman jadi kuli panggul doang selama seminggu, gamungkin dapet duit sebanyak itu. Apa jangan-jangan nyambi ngepet lo ya?" Tuduh Naib saat melihat Norton memamerkan uang tersebut didepan wajahnya
"Ye, kalo ngomong suka bener!" Norton menjitak kepala Naib, sedangkan siempu yang dijitak mengaduh kesakitan. Norton pun memasukkan uangnya lagi kedalam saku celana nya lalu menidurkan kepalanya di atas meja tidak peduli dengan ocehan Naib yang masih tidak terima kepalanya di jitak
Tap tap tap
"Pagi Naib" suara halus terdengar memasuki telinga Norton menyapa Naib. Baru kali ini dia mendengar suara itu. Norton pun mengangkat kepalanya lalu melihat ke sumber suara tadi
"Yo Eli!" Balas Naib sambil nyengir kuda
'Siapa? Sejak kapan dia ada dikelas ini?' batin Norton tanpa mengalihkan pandangannya dari Eli. Yang dipandang pun salah tingkah karena Norton tak kunjung berbicara dan hanya memandangnya saja tanpa berkedip
"WOYY!! BENGONG MULU!!"teriak Naib tepat di telinga Norton yang membuat lelaki itu reflek menutup telinganya. Sebelum mendapatkan amukan dari Norton, Naib segera kabur dengan menarik tangan Eli. Eli yang ditarik pun reflek melepaskan tas nya dan membiarkan tasnya berada di lantai
Aesop yang baru saja memasuki kelas melihat Naib yang kabur menarik Eli keluar kelas pun menatap bingung. Setelah melihat ke arah Norton sepertinya dia paham apa yang terjadi. Aesop pun berjalan dan mengambil tas Eli yang tergeletak di lantai
"Ini tas nya" ucap Aesop menyodorkan tas milik Eli ke Norton. Norton yang sudah merasa telinganya mendingan pun berusaha mengontrol emosi nya
"Itu bukan tas gue"
"Siapa bilang itu tas lu? Gue cuman nyodorin tas Eli buat di taro di bangku sebelah lu" jawab Aesop dengan datar lalu menaruh tas miliknya di meja tepat di depan Norton
"Bentar, lu kenal orang tadi? Dia siapa? Murid baru?"
"Hmm.. Dia murid pindahan pas saat dimana hari pertama kali lu ga masuk sekolah"
"Kenapa duduknya disebelah gue?" Aesop memutar bola matanya jengah mendengar pertanyaan dari Norton yang tiada habisnya
"Karena bangku yang kosong cuman disebelah lu doang" Norton hanya ber-oh ria mendengar jawaban dari Aesop. Tak terasa ruang kelas sudah terisi penuh dan beberapa sohib Norton bertanya kemana saja selama seminggu dia absen dari sekolah
Krinng Kriingg
Suara bel telah berbunyi menandakan kelas akan dimulai. Naib memasuki kelas dengan terengah-engah dan duduk disebelah Aesop. Terlihat Eli juga sedang mencoba mengatur nafasnya saat setelah ia duduk di bangkunya. Ia melepaskan kacamatanya dan menaruhnya di meja. Fiona yang berada disebelah Eli menyodorkan tisu
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity V Random Story
HumorSelingan dari cerita sebelah :3 Bahasa non-baku, kasar, gak jelas, etc