Si Bajingan Gila

24 2 0
                                    

Kalau kuingat-ingat lagi, aku waktu itu terlalu dingin padamu. Bicaraku agak kasar dan aku tidak mendengarkanmu bicara. Sedikit kurang ajar, bukan! Aku memang kurang ajar.

"Katamu sibuk, kenapa menemuiku?" tanyamu dengan raut bingung.

"Aku memang sibuk, tapi itu hanya alasan untuk menghindarimu" jawabku cepat tanpa melihatmu.

Setelah kamu membaca jelas perasaanku yang mulai hilang; ketertarikan padamu yang dulu menggebu– kamu kutinggalkan hanya dengan secarik kertas catatan kecil berwarna pink.

'MAAF'
.................................................................

Kini beberapa waktu telah berlalu. Aku tak tahu sampai kapan aku bisa menyembunyikan sakit ini. Aku rindu kamu dan rindu ini menyiksaku. Aku pikir aku akan baik-baik saja melepasmu, tapi kenapa aku merasa begitu sakit?

"Kenapa ini terasa seperti salahku?"

"Aku yang melepasmu, kenapa aku yang sakit?"

dan masih banyak kata-kata di pikiranku saat ini. Mereka terus saja berteriak di telingaku. Sampai sakit, perih rasanya.

Aku rasa ini karena aku–bahkan sampai detik ini–belum pernah berterima kasih padamu. Atau ini bisa juga karena aku meninggalkanmu dengan alasan yang tak masuk akal. Rindu ini membuatku menyesali segala yang terjadi di belakang.

Aku telah berpura-pura segalanya akan baik-baik saja, tapi aku tak bisa terus berbohong lebih lama lagi.

.................................................................

Aku mencarimu, sungguh. Aku mencari di setiap keping kenangan kita yang telah runtuh. Di sisa-sisa tetesan air matamu kala itu, dalam ingatanku. Aku yakin, aku pasti gila saat memutuskanmu.

Sedangkan aku sadar, aku hanya memilikimu. Aku benar-benar gila saat itu. Aku bajingan yang gila.

Sekarang aku terjebak dalam kehampaan rindu tanpa hadirmu. Bahkan untuk sekedar mengambil napas saja terasa berat. Hatiku penuh sesak akan rindu padamu.

Kali ini kau sungguh boleh menyebutku bajingan. Silakan! Lampiaskan marahmu padaku. Lampiaskan semua rasa sakitmu padaku sampai kau lelah dan kita kembali bersama lagi.

.................................................................

Waktu aku melepasmu, kita sepakat bahwa ini memang karena ketidakcocokan kita. Hanya saja, tanpa kau tahu yang sebenarnya, ini semua salahku. Aku berpaling saat kita masih bersama.

Saat ini, aku benar-benar menyesalinya. Aku tak bisa lagi menahan rinduku. Namun, kau kini sudah terlampau jauh untuk kuraih walau sekedar bayang-bayangmu.

Aku benci diriku yang merindumu. Aku benci diriku yang menyesali semua ini. Aku benci diriku yang telah menjadi gila karena melepasmu.

Tolong, kembalilah padaku.

A.n
#nidiana

*Note:
Telah remsi tayang di OA Line Kumpulan Puisi
Per 19 Januari 2021

Terjebak Rona JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang