10. Burger King (1)

7 1 0
                                    

Ini memang sebuah kebetulan atau permainan takdir? Kenapa kamu selalu menarikku hingga kamu selalu berada dalam jarak pandangku?

Playing now
SEVENTEEN – SWIMMING FOOL

*****

Hari ini adalah hari libur setelah semingguan disibukkan oleh kegiatan MPLS. Kenza dengan sengaja tidak mengaktifkan alarm karena ia ingin memanfaatkan hari libur ini dengan rebahan.

Di saat matahari mulai berusaha masuk kamar Kenza melewati celah jendela, Kenza merasa tubuhkan digoyahkan oleh seseorang dengan keras. Kenza yang merasa risih akhirnya memutuskan untuk membuka matanya dengan perlahan.

Saat nyawa Kenza sudah sepenuhnya terkumpul, Kenza membelalakkan matanya. Rupanya seorang laki-laki berwajah ngeselin dengan pakaian yang rapi yang menjadi pelaku itu. Dia Kavin, kakak Kenza yang paling ganteng.

"Apaan sih kak? Ganggu orang tidur aja", ucap Kenza.

"Lo ini cewe kerjaannya tidur mulu. Ga cape rebahan lo?", tanya Kavin.

"Isss, lo ga pengertian banget jadi kakak. Ini kan weekend, jadi wajar dong kalo gue tidur, itung-itung mengistirahatkan jiwa dan raga", Kavin menempeleng kepala Kenza, "Sakit bego!" rengek Kenza.

"Sukurin, biar lo sadar sepenuhnya. Udah sana cepetan cuci muka, gue mau nganterin mama arisan" ucap Kavin sontak mendapatkan pelolotan dari Kenza.

"Kok lo ga ngomong dari kemarin malem sih? tau gitu gua janjian sama Danu, ngajak dia main"

"Ya gua juga kaga tau anjim, mama tadi ngajaknya juga tiba-tiba, ucap Kavin, Yaudah sana kabarin Danu ajak main ke mana begitu", lanjut Kavin.

"Gausah deh, gaenak juga gue sama dia, ntar takut ganggu me time dia sama keluarganya"

"Yaudah, terserah lo ya adik laknat, ribet banget jadi cewe", ucap Kavin sambil berlalu keluar dari kamar Kenza.

Kenza dengan malas meninggalkan kasur kesayangannya menuju kamar mandi. Ia membersihkan badannya yang lengket serta membersihkan rambutnya yang sudah nampak kusam. Setelah itu, ia memakai pakaian rapi dan bersiap untuk keluar. Lalu, Kenza turun untuk menemui mama serta kakaknya.

"Loh dik, kamu mau kemana?" tanya mama Kenza.

"Ya mau keluar lah ma, mau main"

"Kan mama suruh jagain rumah, bibi lagi pulang kampung"

"Terus ayah kemana?" tanya Kenza.

"Ayahmu lagi ketemuan sama teman-teman kuliahnya dulu, semacam reuni lah"

"Yaudah sekalian aja aku juga keluar, ntar kunci rumahnya mama bawa aja"

"Ok kalo gitu, cepet berangkat sana, mama sama kakak juga mau berangkat"

"Gimana mau berangkat, uang saku saja belom dikasih, hehe" ucap Kenza.

"Oh iya, mama kelupaan"

Setelah mendapat uang saku dari mamanya, Kenza melangkahkan kaki menuju ke halte bus. Sebenarnya Kenza punya mobil maupun motor di garasi rumahnya, namun ia lebih suka memakai angkutan umum, baik angkot maupun bus. Kadang dia juga lebih suka memesan ojek online. Menurutnya, selain tidak ribet, menggunakan kendaraan umum juga mengurangi polusi udara yang semakin memburuk akhir-akhir ini.

Sesampainya di halte bus, Kenza tidak memerlukan waktu lama untuk menunggu. Bus datang dan Kenza pun naik menuju tujuannya. Di dalam bus, Kenza memilih mengeluarkan earphone nya dan menyalakan music kesukaannya, music-music yang sangat cocok didengarkan di perjalanan seperti Healing dari SEVENTEEN, lagu dari boy group favoritnya yang berasal dari Korea Selatan.

Tak berselang lama, ia sampai di halte dekat dengan tujuannya. Ia berjalan sekitar 5 menit dan sampailah ia di Burger King. Alasan Kenza memilih Burger King, karena harga dari menu di sana sangat terjangkau dan sangat cocok dengan kondisi kantongnya. Selain itu, tempatnya sangat nyaman untuk me time.

Kenza memesan beberapa makanan ringan dan minuman, lalu ia mencari tempat duduk yang sangat nyaman untuk ditempati. Yups, ia duduk di pojok ruangan dekat dengan jendela, tempat yang sangat diincar oleh pengunjung di sana. Saat menunggu pesanannya datang, Kenza mengedarkan pandangan sambil menikmati musik yang masih stay di telinganya, matanya tak sengaja menatap sosok yang kemarin malam sempat ia lamunkan.

Seseorang itu tepat berada di depan Kenza dengan meja yang berbeda. Seseorang itu sempat menatap Kenza dengan raut terkejut. Dan Kenza pun dengan tak sengaja melebarkan matanya dan sedikit membuka mulutnya karena kaget.

"Kenapa ekspresi lo?" tanya orang itu.

"A-anu, itu, gapapa, hehe" jawab Kenza nyengir.

Kenza terus mencuri pandang untuk melihat apa yang dilakukan seseorang di depannya. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, ia masih bisa melihat bahwa orang itu menatapnya aneh.

"Mata lo kenapa lirik-lirik? Ga pernah liat cowo ganteng ya sebelumnya?" tanya orang itu heran.

"Ih PD banget, dikira kak Alby doang apa yang ganteng", lirih Kenza yang masih di dengar oleh Alby.

*****

Hai gais, apa kabar? Lama ini aku ga nyapa kalian sama cerita Kenza Alby, hehe, mian. Semoga kalian yang baca, suka ya sama jalan cerita yang masih flat ini, maklum aku author baru belajar nulis, hehe.

Stay safe everyone, stay healthy, Hope you like it, and enjoy <3

Salam manis dari Author,
Jodohnya Vernon :*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secarik Cinta | KenzalbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang