Setelah ditegur oleh Alby di halte depan sekolah, Kenza memasuki halaman sekolah dan mencari keberadaan Danu. Sebenarnya ia bisa saja mengubungi Danu, namun kondisi sekarang adalah hp nya sudah diambil oleh Kakak OSIS nya, iya. Alby.
Kenza berlari mencari Danu. Ia harus memberitahu Danu agar Danu segera menyerahkan hp nya ke Alby, sebelum bel dimulainya kegiatan MPLS berbunyi.
Saat di tengah perjalanan, Kenza melihat Tari bersama dengan Nando. Ia pun segera mendekati Tari dan Nando yang duduk di gazebo depan ruang guru.
"Eh... Lo... Liat... Si... Danu ga?" tanya Kenza sambil ngos-ngosan habis lari tadi.
"Dia tadi sama kita, tapi barusan pamit mau ke kantin, katanya beli minum terus balik, eh sampe sekarang belum balik juga tuh bocah" jawab Nando kesal karena dari tadi ia juga menunggu Danu.
"Lo kenapa deh, Ken?" sekarang giliran Tari yang tanya seraya diliputi kebingungan.
"Nanti gue ceritain, gue harus cari Danu dulu, bye!" setelah itu, Kenza berlari lagi mencari Danu di kantin. Sesampainya di pintu kantin, ia celingukan mencari Danu. Ternyata Danu malah santai-santai di pojok kantin sambil minum jus buah.
"Eh bocah, badak lo!! Gue cariin dari tadi malah enak-enakan di sini," omel Kenza sembari menoyor kepala Danu.
"Cieee, kangen ya lo sama gue?" goda Danu sambil menoel-noel pipi Kenza.
"Gausah ngadi-ngadi lo bocah. Noh, lo dicariin sama kakak OSIS,"
"Gue? Emang gue ngapain? Orang gue diem-diem bae dari tadi" tanya Danu kebingungan.
"Lo ketauan bawa hp, terus lo disuruh ke kak Alby buat nyerahin hp lo sebelum dia sendiri yg ambil,"
"Hah? Kok bisa tau dia?"
"Pas lo telfon gue tadi, gue posisinya ada di angkot, terus sebelah gue itu kak Alby. Lo juga baru telfon udah teriak-teriak kek mak-mak kalah arisan aja,"
"Bangke lo!! Pantesan aja gue ketahuan bawa hp. Ah lo gagalin rencana penyembunyian gue aja deh" umpat Danu ke Kenza.
"Lagian lo, ngapain juga bawa hp ke sekolah? Udah tau ngga dibolehin juga," tanya Kenza yang agak kesal.
"Lo juga ngapain bawa hp ke sekolah? Kalo gue sih mau minta nomor hp nya cewe inceran gue," jawab Danu enteng.
"Gila lo!! Gue tadi kelupaan, makanya hp gue kebawa," jelas Kenza, "Yaudah sih, ayo buruan, ditungguin kak Alby nih,"
"Iye bentar, tinggal dikit nih jus buah gue, sayang kan kalo dibuang,"
Kenza yang melihat Danu mengulur waktu merasa kesal sendiri. Akhirnya, Kenza menarik Danu dengan paksa. Kalau ngga dipaksa, mungkin Danu akan beralasan menghabiskan minumannya sampai bel berbunyi.
"Apaan si lo Ken?! Pake acara narik-narik segala!" ucap Danu lalu berusaha melepaskan tarikan Kenza.
"Bacot lo!! Kalo lo ga ke sana sekarang, hp gue yang jadi korbannya"
"Lah ngapain juga gue ikutan? Kan cuma lo yang--"
"Bacot babi!!" setelah mengumpat, akhirnya Danu memilih diam tidak melawan ucapan Kenza lagi. Danu teringat, pesan mama Kenza saat makan siang kemarin. Jadi, ia juga harus menyelamatkan Kenza.
Saat sampai di depan ruang OSIS, Kenza menyuruh Danu untuk mengetuk pintu.
"Dan, cepetan ketuk pintunya!" pinta Kenza ke Danu sambil mendorong Danu ke pintu.
"Apaan si lo? Gue ngga berani. Lo aja deh, Ken"
"Dasar pengecut lo! Ngetuk pintu aja ngga berani" akhirnya Kenza lah yang mengetuk pintu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secarik Cinta | Kenzalby
Teen FictionMy life is my story | Kenzalby . Ini tentang rasa seorang perempuan yang sepantasnya tak hadir di hati. Rasa yang awalnya berbuah suka dan tawa, namun akhirnya menciptakan pilu luka yang mendera. Tentang seseorang remaja berjuang keras untuk cinta d...