1. Lady and her Butler

2.8K 377 328
                                    

Warn: typos in everywhere

Et, tunggu dulu. Votenya mana nih, darling?!!

C L E A N F R E A K C A T

— C L E A N  F R E A K  C A T —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Aroma teh yang tercium melalui indra penciumannya menguar ke segala penjuru kamar. Manik biru permata yang indah terlihat begitu jelas saat sang gadis membuka kelopaknya. Tirai besar sudah terbuka, menyorot sinar mentari hingga masuk dan memancar ke arah tubuhnya. Ia meregangkan tubuh sebentar lalu mengambil teh yang ada di nakas kemudian menyeruputnya pelan. Bibirnya tertarik ke atas guna memuji rasa dari teh tersebut. Mutiara sang gadis bergulir menatap sang pelayan dengan lamat-lamat. Butler pribadi yang satu ini memang sangat sempurna dalam segala aspek. Mulai dari kepala hingga ujung kaki. Terlebih mata merah sang pelayan bagai permata ruby yang berkilau dalam malam. Ia menaruh kembali cangkir gelas yang setengah kosong pada nakas. Menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

"Kenapa masih menyediakan teh? Aku 'kan sudah bilang bahwa tidak suka teh hitam itu." Sang gadis membuang muka ke samping. Namun, diam-diam ia tersenyum.

Sang pelayan menunduk sopan. Tangan kanannya berada di dada kiri tepat pada letak jantung pria tersebut. Bibirnya tidak pernah melunturkan senyuman manis. "Ohayou, Ojou-sama. Anda ingin mengelak sekeras apapun, saya tahu bahwa lidah Anda terasa pas saat mengecap Earl Grey ini."

Gadis itu memajukan bibirnya kesal. "Hump! Kau tidak seru. Aku tidak suka Sebastian."

Sebastian mendekat ke arah (Name). Tangannya yang panjang meraih surai malam sang gadis dengan amat lembut. Menyisir menggunakan tangan kemudian menepuk pelan pipi gadis cantik yang ada di hadapannya. (Name) yang merasa pipinya tengah dipermainkan oleh Sebastian memberenggut kesal. Dengan pelan, ia menyingkirkan tangan pelayan itu dan terkekeh. Sang gadis mendesah pelan karena hari ini ia harus masuk sekolah menengah atas untuk pertama kali. Liburan musim panasnya telah berakhir. Menyisakan kenangan manis dengan keluarga.

Sebastian pamit undur diri sebentar agar Nonanya dapat bersiap-siap dengan tenang. Setelah mandi, (Name) memakai seragam barunya dan lekas bercermin. Wajah cantik yang terpahat di wajah sang gadis diturunkan langsung oleh kedua orang tuanya. Hanya saja ia sedikit spesial perihal warna berlian di kedua matanya.

Pelayan Hitam itu masuk kembali untuk menata rambut gadis berparas menawan. Rambut sehitam jelaga itu disisir dengan lembut. Sebastian mengikat rambut Nonanya dengan model pony tail. Membiarkan beberapa helai rambut berjatuhan pada sisi wajah sang gadis. Sebastian tersenyum puas akan hasil dari kerja keras miliknya. Pria itu mengambil benda yang disebut pelembab bibir pada meja rias. Memoleskan tipis agar bibir merona (Name) terlihat lebih segar. Sungguh, Nona yang ada di hadapannya terlihat cantik. Bahkan semesta pun merasa iri.

Clean Freak Cat; Levi AckermanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang