4.✔

1.1K 121 7
                                    

Tanda apa di atas? Tau kan? Maapkan aku para readers, but i can't lama lama disini, soalnya..

Sibuk njir💔

Lagian rating book ini juga gak terlalu bagus, jadi ku cepetin aja alurnya, mybe kayak..three shoot. Yagitu ah.

+×+

Beomgyu berhenti dari kegiatannya sepersekian detik. Apa?

"Ah, entahlah, aku seperti familiar dengan wajahmu, bahkan namamu." Taehyun memulai nostalgia nya. Di dalem pikirannya doang si.

"Tapi sepertinya tak mungkin hehe, temanku yang dulu itu baik sekali, pintar, dan lebih tampan daripada mu,"

"Jadi tak mungkin bukan, lagian kau brengsek, bajingan, sialan, dan umurmu sepertinya sudah sangat tua." Taehyun dengan rasa tak bersalah nya mengatakan semua sumpah serapah nya kepada Beomgyu.

Kata kata itu membuat Beomgyu hanya memutar matanya sebal. Apa apaan itu. Kata 'sangat tua' itu tak berguna tau. Kalaupun benar dia sudah tua, dia masih tampan hei. Jangan salah.

"Hm, memangnya dia siapamu?," Beomgyu mengelus tanda tanda yang dibuatnya tadi di leher Taehyun.

Senang sekali hati beomgyu melihat tanda kemerahan itu. Sial, ternyata dirinya benar-benar sudah jatuh cinta pandangan pertama pada bocah ini.

"Masa mudaku."

"Hah?," Beomgyu menyerut tak mengerti. Bukankah Taehyun masih seorang bocah sma, berarti dirinya masih muda.

"Dia cinta pertama ku, hyung. Saat aku smp, aku di jauhi oleh teman temanku karena ibuku adalah seorang pekerja malam, dialah satu-satunya orang yang menemani hari hariku." Taehyun menjelaskannya dengan sebuah senyuman hangat, membuat Beomgyu ingin sekali merobek mulut bocah di pangkuannya ini. Apa apaan senyum manis itu tak boleh di beri untuk orang lain.

Ya. Beomgyu rasa dirinya cemburu saat ini.

"Hm, lalu kemana pria jelek itu?"

"Hyung cemburu?," Jujur saja, Taehyun ingin tertawa saja rasanya.

"Tidak."

"Oh begitu, dia..meninggalkan ku." Taehyun menundukkan kepalanya, membuat Beomgyu menyerit tak mengerti.

"Maksudmu?,"

"Semenjak lulus smp, dia tak terlihat lagi, dia bilang dirinya pergi ke luar negri untuk melanjutkan sekolahnya, tetapi sepertinya dia berbohong."

"Ok, itu aku."

"Hah?!," Taehyun membulatkan matanya lebar. Apaan pria tua ini. Sengaja membujuknya atau bagaimana. Enteng sekali mengatakannya.

"Itu aku Kang Taehyun." Beomgyu mengecup bibir taehyun sekilas, dan efeknya benar-benar membuat Taehyun memanas.

"Kau berbohong kan?"

"Tidak."

"Lalu mengapa daritadi diam saja?!" Taehyun memukuli dada bidang beomgyu lumayan keras. Sialan.

"Suprise sayang, aku disini."

"Kau benar-benar ingat?!"

"Ya."

Taehyun menghentikan ucapannya, kemudian matanya langsung memanas.

Bukan, bukan itu yang membuat Taehyun menangis. Tapi melihat Beomgyunya di masa lalu yang terlihat tampan dan baik, sekarang sudah menjadi seorang yang kejam, terlebih lagi seorang pembunuh. Hatinya ngilu.

"Hei, Taehyunnie, mengapa menangis?" Beomgyu mulai khawatir langsung menghapus jejak air mata itu dan mengecup mata taehyun lembut. Tanpa paksaan, dengan kasih sayang.

"L-lalu.. M-mengapa kau membunuh ibu ku sialan.."

Deg.

Taehyun menangis sekencang kencangnya di dada beomgyu. Beomgyunya yang dulu itu mengasihi ibunya, bukan membunuhnya.

Dan sekarang apa? Bahkan dia lebih benci dengan cinta pertamanya di banding dengan teman teman sekolahnya yang mencaci maki dirinya.

"M-maafkan aku.." Hanya itu yang dapat Beomgyu katakan. Tak tau lagi.

"Hiks.. Jika kau tidak membunuh ibuku, aku tak akan membencimu, sialan!" Taehyun menangis dan meremas baju Beomgyu kasar. Ibu tercintanya, satu satunya yang dimilikinya, dimusnahkan oleh cinta pertama nya sendiri. Miris.

"Maafkan aku, aku tidak tau." Beomgyu pun merasa iba, dengan kekasihnya. Ehm.

Bisa dibilang begitu bukan? Pasangan masa lalu.

"Aku membencimu, Brengsek."

"Aku mencintaimu, manis."

Taehyun tambah menangis saja mendengar perkataan Beomgyunya. Bahkan hati nya masih memanas sendiri karna mengingat Beomgyu yang menyebut ibunya dengan sebutan 'jalang'.

Taehyun risih dengan duduknya, ia sedikit menggerakkan pinggul nya untuk mencari tempat ternyaman di tubuh Beomgyu.

"M-maaf." Taehyun tak sengaja menggesekkan miliknya di milik Beomgyu yang tadinya sudah menurun kembali. Sekarang kembali tegak.

"Tanggung jawab, manis."

Taehyun bergidik ngeri. Tanggungjawab apanya, dirinya kan tidak sengaja.

Tetapi karna tak ada hal lain, Taehyun langsung mengulur kan tangannya ke kejantanan Beomgyu yang masih terbungkus celana itu.

Meremasnya, membuat sang empu mendesah dan minta di percepat temponya. Taehyunpun melambatkannya, jahil soalnya.

"Hyunnie."

"Hm?"

"Lanjutkan, lebih cepat sayang..kenapa di lambatin."

"Ya biarin, enak sekali dirimu, aku juga ingin enak tau."

Shit. Apaan itu.

Ok. Sepertinya Taehyun salah ngomong. Ambigu sekali Beomgyu dibuatnya.

"Ok. Kita akan bersenang-senang, sayang." Beomgyu mengecup daun telinga taehyun sensual, kamudian melakukan pemanasan untuk olahraga yang akan di lakukannya bersama Taehyun.

Sampai berapa ronde ia tak tau, yang pasti, Taehyun akan segera habis olehnya.

END.

Ngok udh tamet:)
Mana pendek, aku aja kecewa sama tulisanku sendiri:')
Tinggal epilog + spesial chap yah..

Maap kalau gak asik, lagian dah kubilang, aku sebenernya mau bikin banyak bunuh bunuhan tapi jatuhnya malah romance😔💔.

Sayang kalian ❣
Lop u pokoknya 😔❣

Sampai jumpa di book beomtae ku yang lain yahh! Epilog nya besok ena ena kok, tenang aja..ku bikin yang panjang,

Spesial chap juga psycho. Anjir ah nge spoiler aghu:')

Dahlah..bacot bener, bye.

Duo uke💅

𝐒𝐦𝐢𝐥𝐞 - Beomtae[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang