Pagi yang cerah, sinar mentari menyambut setiap insan agar bersemangat menjalani hari. Seorang gadis dengan hoodie biru dan celana hitam nampak menuruni tangga.
"Selamat pagi kak," sapa gadis itu pada laki laki yang duduk di meja makan.
"Pagi Mute," balasnya.
Muetia Yurinda Alvianda atau kerap disapa Mute merupakan putri dari seorang pengusaha dalam bidang ekspor impor. Dia anak ke-2 dari 3 bersaudara, kakaknya merupakan Rakun Zico Alvianda. Rakun merupakan mahasiswa di fakultas hukum. Sedangkan adik Mute adalah Catur Antro Alvianda yang merupakan siswa kelas 2 SMA. Mute sendiri merupakan mahasiswi di fakultas kedokteran.
"Kak Rakun dimana Catur?" Ucap Mute sembari duduk di samping Rakun.
"Dia sudah berangkat katanya ada yang harus diurus," balas Rakun.
"Hari ini aku menumpang mobil kakak ya kan mobilku sedang di bengkel," ujar Mute.
"Ya sudah cepat bersiap ku tunggu di mobil," ucap Rakun sembari meninggalkan meja makan.
Mute segera mengambil tasnya dan masuk ke mobil sang kakak. Mereka berangkat menuju kampus mereka saat ini Untold University. Sesuai namanya, kampus itu tak dapat terjelaskan dengan mudah karena beberapa kejadian terhitung tidak masuk akal. Kini mereka sampai di kampus mereka, masing-masing langsung menuju kelasnya.
Mute berjalan dengan santai, dengan tas di pundak, tangan disaku, Mute melangkah menuju kelasnya tanpa ragu. Namun moodnya kembali memburuk melihat sosok pria yang kini menghalangi jalannya.
"Menyingkirlah," ucap Mute.
Pria itu atau lebih tepatnya Keisuke Alexander yang merupakan senior Mute di kampus juga orang yang mati²an menyusahkan Mute saat ospek.
"Kau itu masih harus jadi pelayanku selama sebulan nona Alvianda," ujar Keisuke.
"Tapi aku ada kelas pagi," ucap Mute.
"Eits! Tidak ada tapi²an cepat bawakan tasku," Keisuke melempar tasnya ke Mute.
Mute langsung menangkap tas itu. "Kak Keisuke aku harus masuk kelas," ujar Mute tak dihiraukan Keisuke.
Mute berjalan menyusul Keisuke yang berjalan lebih dulu sambil terus menyumpah serapahi Keisuke dalam hati. Mute hanya berjalan pasrah dia tetap saja kehilangan kelas paginya kelas yang ditunggunya terlewat begitu saja. Kini mereka sampai di kelas Keisuke, Mute langsung meletakkan tas Keisuke di bangkunya.
"Tugasku selesai bukan? Aku pergi dulu," Mute berbalik hendak pergi.
Ketika berbalik Mute menabrak seorang pria hingga membuatnya jatuh ke lantai dan menjadi bahan tertawaan semua orang.
"Lah bang Arka pake disitu," ujar Keisuke membantu Mute untuk berdiri. "Kau tidak apa kan?" Tanya Keisuke pada Mute.
Mute hanya mengangguk dan kembali bersikap acuh lalu berjalan meninggalkan kelas mereka.
Arkandya Gandhi merupakan mahasiswa yang cukup populer di kalangan para penghuni Untold University karena kepandaiannya dalam ber-orasi dan mengemukakan pendapat di hadapan umum membuatnya mudah dikenal.
Mute langsung menuju kantin karena dia sudah terlambat di kelas paginya. Lalu seorang pria menghampiri Mute yang duduk sendiri di meja.
"Hai Mute," sapanya.
"Ternyata kau Alex," ucap Mute di sela keterperanjatannya.
Pria itu adalah Alexander Revanio yang merupakan sahabat Mute sejak kecil bahkan mereka terlihat seperti kakak adik.