Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Kim Go-eun as Kim Hye-gi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading, But WARNING!!! 19++ 🤗😁✌✌✌
***
Lee Yoo-han membuka pintu apartemen di depannya lalu masuk ke dalamnya. Ia disambut dengan aroma menggoda yang menguar dari makanan yang tertata rapi di atas meja makan. Namun kini baginya tidak ada yang lebih menggoda dibandingkan seseorang yang tengah membelakanginya saat ini.
Seseorang itu, lebih tepatnya seorang wanita yang bernama Kim Hye-gi -wanita yang bersamanya selama tiga tahun terakhir ini tanpa diketahui siapa pun- menyadari kehadiran orang lain di ruangan yang sama dengannya langsung membalikkan tubuhnya dan langsung mendapati Lee Yoo-han tengah menatapnya dengan tatapan aneh. Ia menyunggingkan senyum, menyambut kedatangan pria itu.
"Kau datang?" tanya wanita itu sambil meletakkan sebuah piring berisi makanan yang baru selesai di masaknya.
Melihat senyuman Hye-gi, tanpa basa-basi lagi Yoo-han langsung melangkah cepat ke arah wanita itu. Dan begitu ia sudah berada di hadapannya, kedua tangan Yoo-han langsung menangkup wajah wanita itu dan bibirnya meraih bibir wanita itu dan menciumnya dalam.
Hye-gi terdiam selama beberapa detik sebelum kemudian ia mengalungkan kedua tangannya untuk melingkari leher Yoo-han dan membalas ciumannya. Keduanya terus berciuman selama beberapa saat. Lama, dalam, dan menuntut sebelum kemudian Yoo-han melepaskan pagutannya. Netranya menatap netra cantik di hadapannya. Netra dari wanita yang telah mau bersamanya dengan suka rela, tanpa pernah menuntut apapun padanya, termasuk cinta. Wanita yang selalu tulus padanya. Wanita yang selalu dirinya jadikan tempat kembali ketika dirinya merasa dunia terasa menyesakkan baginya. Wanita yang tanpa sadar telah meluluhkan kekerasan hatinya.
"Aku menginginkanmu," bisik Yoo-han di depan bibir Hye-gi yang merah dan bengkak akibat ciumannya.
Hye-gi tersenyum tipis menanggapi perkataan pria itu. "Aku mengerti," katanya sambil melepaskan tangannya yang masih melingkar di leher pria itu. Setelahnya, Hye-gi melangkahkan kaki ke salah satu ruangan yang ada di apartemennya. Ruangan khusus yang akan selalu ditujunya setiap kali Yoo-han mengunjunginya untuk melepaskan kebutuhannya. Ia meninggalkan Yoo-han yang tanpa disadarinya menatapi punggungnya dengan tatapan yang rumit. Hye-gi tahu pasti pria itu akan menyusulnya tak lama lagi.
