Happy reading guys 🤗🤗🤗
Ps. : Jangan kaget, apalagi ketawa pas baca nama tokoh baru yang muncul di bab ini ya, wkwk 😂😂😂 Harap maklum pokoknya 😆😆😆
***
Waktu kembali berlalu. Hidup Ji-hun dan Yi-na berjalan seperti biasanya. Ji-hun masihlah seorang CEO yang sibuk bekerja di kantor hingga sesekali harus mengambil lembur, dan Yi-na masihlah seorang penulis yang semakin disibukkan dengan rencana novel barunya. Tidak ada yang tahu selain Ji-hun sendiri apakah lemburnya murni bekerja ataukah 'lembur' karena memiliki acara lain. Sementara Yi-na yang sudah sempat mempertimbangkan mengenai tema yang akan diambilnya untuk novel terbarunya memutuskan untuk melakukan survei lapangan sebagai bahannya menulis. Ia memutuskan untuk berkonsultasi dengan Artemis Lee, sahabatnya yang bekerja di firma hukum milik ayahnya. Dulu, Artemis juga kuliah bersamanya di Jerman. Hanya bedanya jika dirinya mengambil jurusan sastra, sementara Artemis mengambil jurusan hukum. Bahkan Athena, nama penanya pun terinsipirasi dari nama sahabatnya itu.
Saat mereka pergi ke Jerman, mereka memutuskan untuk membuat nama panggilan agar dapat berbaur dengan masyarakat di sana. Bukannya mereka tidak mencintai nama dan negara mereka sendiri, namun jika ingin berbaur dan merasa nyaman di tempat yang akan mereka tempati selama beberapa tahun tidak ada salahnya bukan? Maka tanpa ragu sahabatnya yang bernama asli Lee Min-jung itu memilih nama Artemis sebagai panggilannya selama tinggal di Jerman. Karena sahabatnya memilih nama Artemis, maka Yi-na pun tanpa ragu langsung memilih nama Athena. Artemis dan Athena adalah saudara satu ayah dari Dewa Zeus dalam mitologi Yunani. Artemis adalah dewi perburuan dan dewi keperawanan, sementara Athena adalah dewi perang sekaligus dewi kebijaksanaan. Pemilihan nama ini sebenarnya cukup aneh, mengingat bahwa mereka akan tinggal di Jerman, sementara nama yang mereka pilih adalah nama-nama dalam mitologi Yunani. Namun siapa yang peduli?
Kendati dalam kisah mitologi Artemis dan Athena tidak digambarkan dekat, namun mereka tetaplah saudara yang memiliki hubungan darah. Hal ini berkebalikan dengan Yi-na dan Artemis sendiri yang terlampau dekat melebihi saudara, padahal mereka sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Namun Artemis sudah dekat dengannya sejak mereka masih kecil. Ayah dan ibunya bahkan sudah menganggap Artemis sebagai putri kandung mereka sendiri.
Beberapa hari lalu, Yi-na memang sudah menemui Artemis di kantornya. Ia bertanya kemungkinan adakah kasus-kasus yang ditangani oleh sahabatnya itu yang bisa menginspirasikan tema untuk novel terbarunya? Saat itu Artemis bisa dibilang tidak bisa membantunya. Wanita itu tengah disibukkan dengan banyaknya kasus yang ditanganinya. Pada akhirnya, karena tidak tega bertanya banyak hal di tengah kesibukan sahabatnya, Yi-na pun bertanya kasus apa saja yang sedang ditangani oleh temannya itu saat ini? Dan Artemis menjawab ada cukup banyak kasus yang masuk, namun yang paling banyak adalah kasus perceraian akibat perselingkuhan. Seperti Dewi Artemis dalam mitologi Yunani yang digambarkan sebagai pelindung kaum perempuan, maka sahabatnya pun juga begitu. Artemis tidak memilih nama panggilan untuknya secara sembarangan. Nama itu adalah perwakilan bagi kepribadian Artemis sendiri yang menjunjung tinggi feminisme. Maka dalam kasusnya kali ini pun sahabatnya itu akan menjadi pengacara pembela dari wanita-wanita yang menjadi korban perselingkuhan. Sejak awal karirnya sebagai pengacara, Artemis memang dikenal sebagai pengacara yang selalu memperjuangkan hak-hak perempuan. Tak jarang ia mengambil berbagai kasus yang berhubungan dengan penganiayaan dan pelecehan terhadap perempuan. Maka saat ini, Yi-na pun mengerti bahwa sahabatnya itu pasti tengah bersemangat intuk memenangkan kasus-kasus yang ditanganinya.
Namun, jawaban Artemis sendiri itu rupanya telah mendatangkan inspirasi baginya. Memiliki ayah dan sahabat seorang pengacara, Yi-na tentu saja sedikit banyak sering mendengar berbagai kasus yang mereka tangani dalam setiap obrolan mereka. Kasus perceraian dan perselingkuhan memang sangat tinggi di negara ini. Bahkan Korea dinobatkan sebagai negara dengan kasus perceraian tertinggi di wilayah Asia Timur selama beberapa tahun terakhir. Kendati perselingkuhan hanyalah salah satu alasan yang tidak dominan dalam kasus perceraian ini, Yi-na tiba-tiba saja merasa tertarik. Bagaimana jika ia mencoba membuat novel dengan tema perselingkuhan? Ia merasa tertantang dengan kata-kata suaminya mengenai keluar dari zona nyamannya selama ini. Selama ini ia selalu menulis cerita-cerita dengan tema-tema tradisional seperti perjuangan mencari cinta sejati, dan kebahagiaan akan selalu menanti orang-orang yang berjuang. Namun Yi-na belum pernah menulis cerita dengan tema nontradisional seperti perselingkuhan. Dan karena minimnya informasi dan pengetahuan terkait tema perselingkuhan ini, maka tentu saja Yi-na harus melakukan penelitian lapangan. Dan untuk itu ia kembali membutuhkan bantuan Artemis. Ia berniat meminta kontak beberapa kliennya untuk melakukan wawancara terkait pengalaman mereka saat selingkuh, diselingkuhi, bahkan jika memungkinkan, dirinya juga berniat melakukan wawancara terhadap pihak yang menjadi orang ketiga dalam hubungan klien-klien sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story About MINGO COUPLE
Storie breviHanya cerita pendek tentang couple favorit.