04. misi kedua

65 6 1
                                    

"kalian juga butuh tenaga buat mendaki makanya beli pentol sana gue yang traktir deh" ucap cewe itu

Mereka mengangguk setuju dan segera menuju abang pentol. Aneh banget masa mereka baru dateng dan belum pesen tapi udah dikasih pentol.

Sesuai keinginan mereka lagi.

"makasih om"

"yo"

Mereka mulai memakan pentolnya, enak.

Yoshi rasa diantara mereka ini kurang terjalin kedekatan saling lirik doang dahal kalau suka tinggal bilang anjim maho!

"kenalan yuk" ucap yoshi

"udah kenal" jawab Yedam dingin

Yoshi menghela nafas "maen game yuk"

"game apa?" tanya Haruto

Jujur Yoshi juga gatau mau ngajak main game apa mulutnya ngomong sendiri tanpa disuruh tadi.

"eh iya belom kenalan" cewe itu menelan pentolnya "gue Imel"

"sodaraan sama Amel?" tanya Hyunsuk

Imel menggeleng "engga sebatas tau Amel aja"

"kenapa pekerjanya Ben cewe semua apa kalian mantannya Ben gituh?" tanya Junghwan

Imel menonjok dengkul Junghwan "Ben kek tai gitu mantan gue? CUIH ga sudi ya bangsat!"

"Ben manusia?" tanya mulu ni trejo kesel gue

"iyalah kalian kira robot beneran? gosah percaya Ben emang anaknya banyak drama" Imel kembali makan pentolnya

Mereka mengangguk paham.













Setelah acara party pentol Treasure diberi tugas mencari secarik kertas berwarna merah. Di kertas itu terdapat stempel berbentuk bintang.

"adh adh nyusahin" keluh Junkyu

"jangan ngeluh" ucap Imel yang entah sejak kapan berada di samping Junkyu

"ngagetin ae lo upil adudu" Imel hanya terkekeh "eh lo ganteng ternyata Jun" ucap Imel

Junkyu jadi malu pipinya berubah merah,jarang ada cewe cantik yang bilang Junkyu ganteng. Mentok-mentok juga maminya yang ngomong.

"ih Junkyu pipinya kok merah malu yaaaa" ucap Imel sembari menunjuk pipi Junkyu

Junkyu malu dan memutuskan terjun ke jurang saat itu juga ga canda terjun.

"sialan lo Mel" Junkyu memanyunkan bibirnya dan kembali mencari kertas tersebut

Imel menghela nafas "dasar Kim Junkyu" ucapnya sambil memperhatikan Junkyu yang mulutnya ga sengaja kemasukan daun kering.

Cuman butuh waktu 18 menit untuk mereka nemuin secarik kertas itu, Doyoung yang nemuin.

Setelah secarik kertas itu ketemu Imel menyuruh mereka untuk berkumpul.

Imel mengangguk-ngangguk.

"apaan ngangguk doang lu anjir ini terus gimana gue kebelet eek nih" kesal Haruto

"jalan lagi yuk" kata Imel lalu jalan duluan

Dengan perut yang mulas, Haruto memaksa tetap berjalan dan sesekali berhenti kalau perut nya mules banget.

Asahi dan Jaehyuk yang berjalan dibelakang Haruto hanya memandanginya tak berniat membantu meskipun cuman bantu doa.

Keringat Haruto bercucuran akibat menahan mulas yang makin menjadi-jadi.

"IMELLLL" teriak Haruto

Imel menoleh kebelakang dengan tatapan bertanya-tanya "APA WOEE" balas Imel berteriak.

Sembari memegang perutnya Haruto duduk diatas tanah "WC MANA?!!"

Junkyu dan Jeongwoo merasa kasihan dengan Haruto, mereka pun memberikan minuman ke Haruto.

"minum dulu bro lu keringetan banget sial" Junkyu memberikan sehelai tisu kepada Haruto

"HAR!!" teriak Imel yang masih ada di kejauhan "APA ANJIR!!" balas Haruto

Imel menunjuk sebuah rumah yang berada di sisi kanan Haruto. Haruto ngeh maksud Imel, disana ada wc makanya Haruto langsung lari kesana.

Selagi menunggu Haruto selesai eek, anak lain sedang menjelajahi isi rumah tersebut.

Sepertinya rumah ini kosong, sepertinya.

Rumahnya terlihat gelap akibat nuansa rumah yang serba hitam. Barang tertata dengan rapi, tetapi bau tidak sedap tercium sangat jelas disini.

"apa iya ni rumah beneran kosong?" tanya Hyunsuk yang sedari tadi menahan ketakutannya.

"menurut gue sih engga" jawab Junghwan santai

Hyunsuk menoleh cepat kearah Junghwan "maksud lo, rumah ini ada penghuninya?"

Junghwan tertawa remeh "ya lu pikir aja mana mungkin ni rumah kosong pasti ada something didalemnya gatau itu keliatan atau engga"

Yedam yang sedari tadi hanya menyimak, mengangguk setuju dengan perkataan Junghwan.



Mashiho berjalan kearah lantai dua, dia bisa melihat jika barang di lantai dua sangat berserakan berbeda jauh dengan lantai satu. Tetapi bau disini sangat harum.

Mashiho membuka pintu bertuliskan 'bakso goreng' , setelah membuka pintu itu Mashiho sangat terkejut.

Pasalnya ia menemukan boneka yang bergelantungan, tidak jumlah mereka sangat banyak. Penampilan boneka itu sangat menyeramkan, ada yang tangannya dipotong, disayat.

Boneka itu bukan boneka sejenis Annabelle melainkan boneka sejenis beruang, Masha and the bear, dan Doraemon.

Mashiho memberanikan diri untuk memegang salah satu boneka tersebut, disaat ia hampir memegangnya Mashiho malah mendengar suara jeritan.

"AAAAAAAAA"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pendaki | treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang