Jam kosong, semua murid pasti menyukai hal ini apalagi tidak diberikan tugas dan sehabis itu kelas mereka langsung istirahat. Suasana kelas seperti pasar, semua anak saling mengobrol, bermain, dan juga ada yang sudah terlebih dahulu pergi ke kantin.
Sedari tadi Jeno berdiri di belakang Jaemin yang sedang duduk sambil membaca novel, dia tidak berhenti mengganggu Jaemin, mulai dari mengacak-acak rambutnya, melempar-lempar penghapusnya, bahkan sampai memainkan kedua pipinya entah itu dicubit, dielus maupun diputar-putar. Sedangkan wajah Jaemin sudah sangat masam tapi Jeno tidak peduli selagi dirinya belum dipukul oleh Jaemin.
"Udah Jen, kasian anak orang daritadi lo isengin terus," ujar Daehwi yang dari tadi melihat kelakuan Jeno.
"Dia belum pukul gue, artinya masih aman," balasnya sambil tersenyum usil.
Bel istirahatpun berbunyi, Jaemin memasukan novelnya ke dalam tas lalu mencubit lengan Jeno dan berjalan menuju kantin.
Jaemin, Haechan, dan Renjun. Mereka bertiga sedang duduk sembari memakan makanan mereka, berbincang-bincang dan tertawa sudah menjadi kebiasaan mereka saat makan.
"Tau gak sih, kemaren si Hyunjin kecebur ke got anjir." Haechan sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan celotehannya.
"Kok bisa anjir?" Renjun ikut menimpali.
"Ah biasa, sok-sok an isengin anjing yang galak itu tuh. Terus dikejar, tapi dia naik sepeda sih. Tapi ya dia juga gak liat jalanan, jadinya malah nyemplung ke got."
Begitulah pembahasan mereka sehari-hari, sangat random.
Selesai dari kantin mereka kembali ke kelas masing-masing. Di perjalanan menuju kelas, Jaemin melihat sosok yang tak asing sedang berdiri di depan kelasnya.
"Oh! Kak Jaemin!" Gadis itu menyadari bahwa Jaemin datang dari arah kantin dan bukan dari dalam kelas sehingga dia langsung berjalan dengan cepat dan memeluknya erat.
Jaemin tidak tampak keberatan dengan pelukan itu malah dia membalasnya walaupun pelukan itu hanya bertahan beberapa detik saja karena mereka masih berada di sekolah
"Udah sehat?"
"Udah dong kak! Bosen banget di rumah sakit."
Jaemin mengelus surai hitam itu. "Nanti pulang kita makan es krim yuk! Kakak yang traktir," ajak Jaemin. Gadis itu mengangguk antusias.
"Yuna ayok balik ke kelas!" Salah satu teman gadis itu memanggilnya karena waktu istirahat hampir habis.
"Yaudah ya kak, aku balik ke kelas dulu! Nanti tungguin aku ya."
"Iya, sana balik ke kelas."
Yuna berjalan kembali ke kelasnya, begitu pula dengan Jaemin.
.
.
.
.
.
"Jaem, nanti pulang ke cafe deket perempatan yuk! Lagi promo soalnya baru buka," ajak Jeno pada Jaemin. Sekarang sudah jam pelajaran terakhir.
"Gak bisa, gue udah ada janji bareng Yuna."
"Yuna?" Jeno mengerutkan dahinya, dia merasa tidak asing dengan nama itu tetapi dia lupa itu siapa.
"Adek kelas."
"Oh, yang ada poninya itu? Anak cheers ya?" Jaemin hanya mengangguk dan kembali fokus pada pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You, But I Love You | nomin
Fanfiction✧ Sebuah kisah tentang Jeno dengan Jaemin yang selalu ribut dan adu bacot 24/7. Tentang mereka yang merasakan adanya perasaan yang timbul, tetapi terlalu malu untuk mengakuinya "Cih, you're annoying!" "I know and I love you." Harsh words! NoMin! B×B!