Lisa sedang duduk merosot di sofa tempat Seungri melakukan take vocal ditemani semua orang. Lisa bilang semua, karena walaupun ini adalah project solo Seungri, semua member Bigbang ada di sana menemani jalannya rekaman. Atau mereka hanya sedang senggang dan bosan di rumah seharian hingga merusuh take vocal sang maknae jadi pilihan.
Bertanya soal kenapa bisa langsung take vocal secepat itu, karena Lisa sedang beruntung. Lisa tidak harus membuat lagu dari awal. Lisa hanya iseng menunjukkan beberapa lagu yang telah dia buat pada pria itu dan Jiyong tentu saja, sehari setelah tanda tangan kontrak. Dan bagusnya, Seungri dan Jiyong kompak memilih sebuah lagu dari 3 demo yang di keluarkan Lisa waktu itu. Kemudian di lanjutkan sedikit perbaikan, di tambah dan di kurangi di bagian yang menurut Jiyong dan Seungri kurang sesuai dengan konsep musiknya. Hingga hanya butuh kurang lebihnya 2 minggu dan take vocal pertama di lakukan kemarin.
Kembali ke saat ini, saat semuanya tengah melahap makan siang dari pesan antar yang mereka pesan. Terlihat sangat enak dari cara para lelaki itu menyantapnya tapi tidak dengan Lisa. Gadis itu merasa sudah cukup kenyang dengan nada sinis yang di berikan Jiyong padanya sepagian ini. Yang tentunya Lisa tanggapi dengan senang hati. Ikut meninggikan nada bicaranya saat Jiyong melakukannya.
Yah, beberapa minggu bekerja dengan Jiyong membuat Lisa sakit kepala. Karena setiap bertemu dengan pria itu, keduanya akan selalu bertengkar. Saling sinis dan tak jarang memaki satu sama lain. Tapi beruntungnya, Lisa dan Jiyong satu suara untuk urusan musik. Makanya pengerjaan lagu ini bisa secepat ini pula.
"Lisa-ah, kau tidak makan?" Tanya Daesung yang kini duduk di kursi putar.
"Biarkan saja. Dia tidak akan sakit walau melewatkan makan siang," sinis Jiyong tanpa beralih dari makanan di depannya.
Lisa mendengus kentara. Tidak tahan lagi dengan semua kalimat sinis yang masuk ke telinganya dari pagi. Rasanya telinga Lisa sudah tidak muat lagi menampung kata kata toxic dari Jiyong. Maka dia meraih ponselnya di meja, berdiri, handak pergi. Tapi Seunghyun yang duduk di sampingnya menarik tangan Lisa hingga gadis itu kembali terduduk.
"Kami berempat menginginkanmu tetap di sini," katanya kemudian. Terdengar final padahal tidak ada permulaan sebelumnya. Mau tak mau Lisa kembali bersandar dengan melipat tangannya di dada. Kesal bukan main.
"Bisakah kalian tidak saling berteriak tiap kali bertemu? Hyung, bersikap baiklah padanya. Beberapa minggu ini kalian menjadi topik utama gosip di gedung ini. Alasan tentang kalian bertengkar, tentang apakah kalian pacaran, siapa yang mengejar siapa, siapa mencampakkan siapa. Insiden di kafetaria masih sesering itu di bicarakan seperti itu baru saja terjadi kemarin, kalian tahu?" Oceh Seungri, menatap Lisa dan Jiyong yang duduk berjauhan secara bergantian.
"Dia bilang dia bukan siapa siapa untukku. Lalu kenapa aku harus bersikap baik padanya?" Ungkap G-Dragon dengan nada sinis yang sejak tadi masih betah ada di tempatnya.
Lisa hendak menyahut tak kalah sinis tapi dering ponsel mengurungkan niatnya. Tangannya meraih benda itu dari atas meja lalu menggeser ikon berwarna hijau setelah melihat nama penelpon.
"Halo, oppa?" Sapa Lisa begitu ponsel menempel di telinga. Ekspresi dan suaranya berubah begitu drastis menyapa siapapun yang di seberang sambungan. Menyebabkan Bigbang saling tatap dengan heran dan Jiyong yang justru makin tenggelam dalam rasa kesalnya.
Kesal yang terlampau kesal. Cemburu?
Bukan! Untuk apa aku cemburu pada orang yang bahkan tidak menganggapku! Begitu sekiranya yang muncul di benak Jiyong. Walaupun semakin mendengar cara bicara mantan kekasihnya di ponsel itu membuat kadar kesalnya merangkak naik seperti air raksa dalam termometer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again
FanfictionLove is silly. You want to let it go, but you couldn't do it.