BDSB, CHAPTER 1: AWAL MASALAH

3.6K 301 39
                                    

(Sebelum kalian mulai baca cerita ini sebaiknya kalian tahu bahwa, setting tempat dalam cerita ini adalah kota Jakarta tapi kalian harus tahu Jakarta dalam cerita ini adalah Jakarta versi saya dimana semuanya sudah berkembang pesat maju, anggep apa ini Jakarta versi SEOUL ataupun versi TOKYO) kayak Jakarta yang lagi viral ditiktok.. wkwkwk thankyou....

🍁🍁🍁

"Oke, deal? Lakukan Akselia!"

Aku menerima uluran tangan Safira Soraya Ramandika yang ada di depanku dengan pasrah. Sialan, kupikir punya teman orang kaya bisa jadi investasi di masa depan, tapi nyatanya aku salah, justru aku di manfaatkan habis-habisan olehnya. Dia gila, sangking gilanya dia hampir kehilangan otak karena dia baru saja membuatku menyetujui mengumpankan diriku pada sebuah keluarga konglomerat untuk mengacaukan kesepakatan mereka.

Aku tahu aku bukan orang kaya seperti dirinya, tapi apa tidak keterlaluan mengumpankan kelinci untuk menangkap singa. Safira sering bercerita soal betapa membosankan tunangannya, hah sialan! Safira bahkan tidak tahu cara bersyukur telah mendapatkan pria seperti Rajendra Johardjo. Demi Tuhan, dia satu dari sekian ciptaan Tuhan yang paling indah secara fisik dan paling menguntungkan secara finansial.

Yah, setidaknya itu adalah cara orang awam memandang pria itu. Aku tidak tahu bagaimana orang kaya seperti Safira memandang tapi yang pasti dia memberikan ide gila untuk ia bisa lepas dari tunangannya. Katakan aku lebih gila karena menurutinya, aku sudah tidak peduli. Entah bagaimana caraku lari setelah ini, tapi aku harus melakukannya demi membayar uang sekolah Reno, adikku.

Aku membenarkan rok kurang bahan yang di berikan Safira padaku.

"Liat, sepuluh juta!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat, sepuluh juta!"

Aku menghela napas pelan saat memastikan nominal itu telah masuk ke dalam rekeningku.

"Seberapa berbahaya tunanganmu?" tanyaku mencoba mengira-ngira berapa persen kemungkinan untukku hidup setelah ini. Safira menggeleng pelan.

"Aku tidak benar-benar tahu seberapa berbahaya dia, tapi dia satu dari dari seratus orang terkaya di Asia saat ini, ada pertanyaan lagi? Sebaiknya tidak usah, kita bisa ketahuan kalau berdekatan seperti ini," ucap Safira berjalan ke arah konter dan meminta minuman pada seorang bartender. Benar, kami berada di sebuah klub malam saat ini.

Aku hampir tersedak ludahku sendiri setelah mendengar jika Rajendra Johardjo adalah salah satu crazy rich asian saat ini. Mataku bergerak gelisah saat Safira memberikanku kode untuk memulai sandiwara ini. Aku menggaruk kepala dengan frustasi, lalu melepas ikatan rambutku dengan kasar.

Dalam hati aku berdoa, berharap jika Safira akan memanggilku dan membatalkan rencana bodoh ini. Paling tidak, aku masih bisa melihat matahari esok pagi. Aku berusaha keras membunuh rasa maluku, lalu berjalan mendekati sebuah meja berisikan beberapa orang dengan dengan setelan jas mahal menempel di tubuh mereka namun tujuanku satu, tunangan Safira. Sebenarnya aku tak benar-benar tahu tunangan Safira, karena kami belum pernah bertemu. Dia hanya memperlihat wajahnya dari selembar foto.

Bukan Damage Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang