BAB 28

1.7K 175 6
                                    

Veronica berjalan dengan kaku dan tidak memperhatikan langkahnya sama sekali. Ia benar-benar gugup ketika dirinya dan Erren berjalan ke tengah ruangan yang sudah dikosongkan, menyediakan tempat untuk para tamu undangan melakukan dansa. Ia tidak pernah berpikir kalau malam ini dirinya akan berdansa pertama kali dengan Erren.

“Jangan gugup, Nic,” kata Erren senang saat ia merasakan cengkeraman jemari Veronica pada lengannya.

Alunan lagu When I Found You mulai terdengar ketika keduanya sudah berdiri di tengah ruangan.

Veronica memberanikan dirinya untuk menatap ke sekitar dan merasa lebih gugup sekarang karena semua orang menatap mereka.

“Kamu bisa menatap aku kalau gugup,” kata Erren lagi.

Tidak, Veronica tidak akan melakukannya. “Aku sepertinya harus pergi. Ini adalah hal bodoh yang aku lakukan.”

Today I held flowers and I dressed in white.

Erren memeluk pinggang Veronica, membuat mereka tidak berjarak.

I made a promise and my mother cried.

“Lagu ini sangat konyol, Erren,” kata Veronica yang belum mengalungkan tangannya di leher Erren. Ia tahu lagu ini dan When I Found You tidak akan pernah sesuai untuk dijadikan lagu dansa mereka.

And every moment ‘till this one right now, fades in the shadow of the love that we’ve found.

Erren melangkahkan kakinya ke kanan namun Veronica membuatnya sulit karena wanita ini tidak ingin mengikuti irama gerakannya. Namun, Erren tetap tersenyum. “Kamu akan membuat dansa kita menjadi tidak bagus, Nic.”

Kita tidak bisa berdansa,” jawab Veronica.

“Oh ya?” tanya Erren hangat. Sesaat Veronica tidak bisa berkedip ketika melihat senyuman itu di wajah Erren, senyuman yang sama seperti yang ia lihat tadi ketika Erren menatap Yashita.

Cause I never knew love like you show me, you see me, you know me like no one else when I found you…

Setelahnya, Erren mengangkat tubuh Veronica dan meletakkan kaki wanita itu di atas kakinya. Ia sama sekali tidak merasa kesulitan ketika pangkal sepatu tinggi Veronica menginjak sepatunya.

“Aku memakai sepatu tinggi dan meletakkan pangkal sepatu aku ke sepatu kamu membuat ujung sepatu aku akan menjatuhkanku.”

“Berpegangan dengan aku kalau begitu, Nic,” jawab Erren.

Veronica berpikir sesaat, ia belum mengalungkan lengannya ke leher Erren dan ia tahu kalau jika ia keras kepala lebih lama lagi, ia akan benar-benar terjatuh. Erren memeluk pinggangnya, itulah yang menahan tubuhnya sekarang. Ia menarik napas dan perlahan, tangannya memeluk leher Erren.

We’ll dance for the first time…

“Lagu ini sangat cocok untuk kita,” kata Erren senang,   sekarang mereka sudah bergerak sesuai irama yang ia tentukan sementara Veronica mengikuti apa pun gerakan yang Erren lakukan.

Awalnya, Veronica hanya mengalungkan lengannya ke leher Erren tanpa mengaitkannya namun entah mengapa, satu detik kemudian, ia menautkan kedua tangannya ke leher laki-laki itu, membuat dirinya benar-benar mengikuti gerakannya.

“Kamu bisa menatap mata aku dan tidak perlu mempedulikan semua orang, Nic,” kata Erren lagi karena sekarang semua orang benar-benar memperhatikan mereka. Orang-orang tidak akan mengisi ruangan dansa hingga lagu pertama mereka selesaikan.

EVERLASTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang