0.03 - Agony

28 13 43
                                    

Play Crush - Beatiful
Jika ada di playlist telefon sila mainkan sambil membaca part ini!

Uwu ada yang menunggu update aku 😭😭😊🥰 Terima kasih vote dulu sebelum baca takut lupa 😎

***

Senja telah menyapa, tidak ada sinar matahari yang menyapa. Suatu kehangatan yang nyata, memanjakan, memomong kecilnya hati kala rinai hujan menderai turun ke muka bumi.

Kala detik masa terus berjalan, masih tidak ada gerakan yang dibuat oleh wanita yang berkulit bersih ini. Ia masih didalam lamunannya, memikirkan semuanya, semuanya yang melintasi akalnya. Tak terkecuali bayangan akan akhir, di mana lelaki yang mungkin menjadi sumber kebahagiaan sekaligus kesakitan menggoreskan bekas hitam di bawah matanya.

Menangisi dan mulai menitiskan air mata yang berisi tinta hitam di atas kertas.

Kertas penceraian.

Perhentian bas yang ia duduki ini mungkin sudah bosan dengan wajah pucatnya, karena sudah lebih dari satu jam ia menjadi penghuninya. Dalam rintisan hujan ia duduk di kursi kosong.

"Chaeri!"

Sekali lagi ia tak bergeming. Hanya anak mata yang mengarah pada suara itu. Ia mendongak pada pemilik sepasang sepatu hitam yang baru sahaja tiba di depannya. Namun bukan sebuah keinginan, titikan bening yang sedar dari tadi terbendung akhirnya lolos.

Bukan titik bening dari langit, melainkan dari iris mata wanita ini. Melintas cepat meninggalkan jejak seiring ikutnya jatuh rinai dari langit.

"Oppa."

Lelaki itu mendekat, menyambar tubuh Chaeri. Mendekapnya lebih lama dan memberi ketenangan lewat usapan tangan pada rambut. Chaeri bahkan tak segan melingkarkan tangan pada tubuh Suho, meminta pelukan yang lebih dalam lagi agar tangisannya tersalur puas.

Flashback

Hati Chaeri terasa diremuk dan ditusuk dengan ribuan pisau dengan hujung yang amat tajam. Terasa menitiskan darah yang melimpah yang nyatanya air matanya.

Namun tangisannya tidak sama seperti tadi, hanya ada mulut yang saling bungkam mengheningkan suasana. Kepalanya merangai ribuan tanda tanya. Menuntut sebuah penjelasan namun bagi Chaeri, ini sudah lebih dari cukup. Tak perlu penjelasan lagi.

"Benci?" tanya Chaeri. Memastikan bahwa apa yang ia dengar dan cerna tak salah diartikan.

Baekhyun berdehem mengiyakan. Keremangan hati kian mengikis, mengusapnya dengan kepiluan telapak tangan.

Tidak seperti sebelumnya, kini lelaki pemilik nama Byun Baekhyun itu hanya memandang Chaeri basa-basi. Jiwanya telah kembali, jiwa tiga tahun silam. Saat semuanya masih berjalan sesuai perintahnya, sesuai tujuannya.

Sebelum semuanya menjadi kacau dan terasa tidak berguna seperti ini. Saat hanya ada kebahagiaan yang terasa permisi terlebih dahulu. Sangat berbanding terbalik dengan sekarang.

"Ya, aku menikah denganmu, karena dia."

Chaeri menelan salivanya, masih tak mau mempercayai semua itu. Tak ingin mendengar lebih jauh lagi.

Torn: MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang