!!Anggap sahaja Chaeri sudah habis kolej dan bekerja sebagai model!!
***
Kepulan asap, tetesan cairan infus, dan detak jantung Baekhyun mendominasi terangnya ruangan itu. Sebenarnya jika Baekhyun menyibak tirai pembatas, ia akan melihat hiruk pikuk beberapa orang; perawat, dokter, pasien dan orang lain yang berkepentingan di sini.
Tapi Baekhyun tak mendengar semua itu. Matanya terpaku pada objek di depannya. Merincikan maksud hatinya tadi. Bagaimana dia bisa sekhawatir itu?
Baekhyun menarik nafas, lalu membuangnya pelan. Menunduk, mengingat alasan kenapa ia
bisa dengan cepat menuju tempat Chaeri berada. la tersenyum pelan dan memegang dadanya,
sesuatu aneh di sana."Dasar bodoh! Kau sangat mengenalku, kau menyukaiku, kau ist-" kembali menutup mulutnya
rapat, tak mau meloloskan lebih panjang lagi."Kau! Sudah kubilang agar menjauhi dunia itu! Tapi kenapa kau diam-diam melakukannya! Kau tahu aku membenci wanita yang membuka bagian tubuhnya untuk orang lain, mengumbarnya, tapi kebodohanmu justru semakin parah seiring lamanya kau bersamaku. Kau selalu bodoh! Itulah kenapa aku membencimu," lanjut Baekhyun dalam gumaman. Memikirkan tentang apa yang ia lihat dari benda kecil bernama flashdisk itu.
Belum usai kekesalannya, pemikiran tentang lelaki lain juga menyerempet dadanya. Teriakan yang sebelumnya tak didengarnya, kini mulai memanasi telinga.
"Kau itu bodoh Chaeri. Tak seharusnya kau berkata membenciku, tak seharusnya kau lelah
mencintaiku. Jika kau lelah, jika kau menyerah, lantas bagaimana bisa aku membalas rasamu?."Kata itu keluar, entah dipikirkan terlebih dahulu atau sekedar basa-basi. Tapi Baekhyun terlihat
tulus."Aku memang membencimu, aku membencimu melebihi apapun. Karenamu, aku kehilangannya, jadi jika kau lelah, aku harus kehilangan siapa lagi? Dia tak mungkin datang lagi, jadi bertahanlah. Tunggu sampai aku bisa membalas rasamu."
Baekhyun sudah sangat terhanyut dalam buaian katanya. Namun, kendati kata itu mengalir begitu saja. Hatinya masih berharap, sangat sedikit mungkin, tapi celah itu masih ada. la akan tetap menunggu sosok lain agar menghampirinya.
la tahu dirinya egois, tapi bukankah perasaan itu tak bisa dipaksakan. Entah, takdir mana yang akan mengakhiri kisahnya. la akan menjalaninya sesuai keinginan hati.
Tetap menunggu sosok itu, dan matanya perlahan membuka, membiasakan matanya dengan cahaya yang masuk dalam retinanya, mencari kesadaran sambil menahan pusingnya kepala. Lama ia mencari, dan akhirnya ia tersadar penuh.
Sejenak, rasa pekat di mulut membuatnya terganggu, tapi itu tak sebanding dengan apa yang
ia lihat sekarang. Begitu pekat.Seakan ikut hanyut dalam keterkejutan, Chaeri bangun tersentak. Di sampingnya, di sisi
kanannya, seseorang tengah memandanginya lekat.Tak berkedip dirasa Chaeri.
Baekhyun masih menatapnya, melipat kedua tangan di depan dada.
"Apa yang kau lakukan?" mulai Chaeri. Baekhyun mendekat, duduk di tepian ranjang Chaeri dan
mendekatkan wajah tampannya.Kalimatnya terputus, saat sebuah telapak tangan menyentuh dahinya. Mata mereka saling pandang dalam berapa menit. Tapi lelaki itu kemudian menarik wajahnya lagi. Memandang Chaeri dingin.
Dan menjaga jarak.
Tak ada yang dilakukan gadis itu selain tetap menatap Baekhyun, dan menjatuhi tubuhnya
dengan bencana yang ia buat sendiri saat kilas ingatan membuat tubuhnya semakin terpaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn: Memories
FanfictionCerita ini di PRIVATE. Follow dahulu baru bisa baca. Dikala semesta menginginkan takdir berjalan dengan lancar, menerima takdir yang telah diberikan Tuhan yang Maha Esa. Namun tidak dengan kesatuan dua insan yang tidak pernah mengenal satu sama lain...