Play the mulmed such a suit song for this part
🥺😭😭👌Sorry kalo lambat upnya..
Vote dulu sebelum membaca takut lupa 😳😎Ini double up loohh. Mana hadiah ultahku ga diberi.. 🥲😭😌 Pasrah crushku sendiri ga tau apatah lagi readers 🤣😂
***
Kala waktu telah bertukar dengan malam, dengan diluar gerimis sudah mulai mereda namun udara masih terasa dingin. Keheningan dan sepinya ruangan ini seakan mencekik suaranya.
Ini sudah kira dua belas jam sejak Chaeri keluar dari rumah. Namun, wanita itu tak kunjung kembali. Mungkin sahaja tidak mau mengganggu ketenangan Baekhyun.
Sejenak bayang-bayang seseorang menyelinap masuk tanpa izin; tersenyum, ketawa dan menangis.
Baekhyun terdiam saat semua itu menikis pikirannya, memandang temapt tidur didekatnya dan kembali menunduk dalam diam. Ketika ia tidak sengaja melihat bagian lain di atas meja. Pusat perhatiannya tertuju pada benda kecil. Baekhyun mengambilnya dan baru menyadari jika itu ialah sebuah flashdrive.
Lantas ia meleteakkan kembali, bangun.
"Dia ke mana?" gumamnya setelah menghela napas menggusar.
Ia beralih pada ponselnya mencoba menghubungi Chaeri, namun ponsel wanita itu tergeletak di atas meja. Baekhyun membenamkan wajahnya pada telapak tangan. Mengusap semau pikirannya untuk tak mengkhawatirkan gadis itu. Namun hatinya berkata lain.
Sejenak kalut dalam keheningan, fokusnya kembali terarah pada flashdisk tersebut. Tidak mau mati penasaran, Baekhyun menancapkannya di lubang USB laptopnya. Kemudian dia menjelajahi isinya.
Pada file pertama terdapat maklumat alamat sebuah rumah, kemudian di file kedua....,
"Chaeri," melirih dalam hening. Namun matanya terlonjak sempurna. Jantung dan nafasnya berpacu kuat.
***
Suho mengetuk pintu berulang kali, karena tak ada jawaban akhirnya dengan hati-hati ia membukanya. Ia melihat Chaeri masih berselimut, dengan posisi yang sama seperti siang tadi. Meski ini sudah malam, Suho bertanya-tanya, bagaimana seorang tak merubah posisi tidur dalam waktu jangka masa yang lama.
"Chaeri-ya? Kau belum bangun?"
Suho mendekat, menatap siluet gadis itu. Chaeri sesekali mengernyitkan dahi, sedang keringat dingin keluar dari kulitnya.
"Chaeri? Ya, Chaeri-ah!"
Wanita itu menggigil, bibir dan wajahnya sidah sepucat abu bercampur peluh serta napas yang berderu kuat.
"Chaeri!"
Suho kaget saat tangannya menyentuh dahi wanita iu, terasa sangat panas dan lembap. Suho gugup dan mencoba membangunkan Chaeri.
"Chaeri, kau baik-baik saja?" sebuah pertanyaan bodoh yang diajukan ketika ia sendiri sudah tahu kondisi wanita itu.
"Chaeri-ah?"
"Baekhyun," gumam wanita itu masih menggigilkan tubuh, matanya terus menutup rapat dan rasanya suhu tubuh Chaeri semakin memanas. Agaknya bukan itu yang membuat Suho terdiam. Bukan karena tubuh Chaeri. Tapi karena nama itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn: Memories
Fiksi PenggemarCerita ini di PRIVATE. Follow dahulu baru bisa baca. Dikala semesta menginginkan takdir berjalan dengan lancar, menerima takdir yang telah diberikan Tuhan yang Maha Esa. Namun tidak dengan kesatuan dua insan yang tidak pernah mengenal satu sama lain...