Aku benci wattpad versi ini. Aku tidak membuat spasi begitu kok malah ada 😠🔥😠
Sudah diedit berkali kali masih juga. Mau mu apa dunia oren?
Happy reading.. Double up lohh 😌😏😏
***
Terpekur dalam buaian rasa dingin, ia menghela
nafas untuk kesekian kalinya, hingga uap dari
mulutnya terlihat seperti kepulan asap.
Memandangi kamar penginapan itu dengan wajah
kecewa."Baekhyun-ah, aku ingin pulang."
Si lelaki itu pun menoleh, mengerutkan dahi dan
berakhir pada acuhan. la tak menanggapi Chaeri
lagi karena ia lebih memilih masuk ke dalam
penginapan."Baekhyun," rengeknya.
Tapi sekali lagi, Baekhyun tak terlalu
menanggapinya. la sibuk melihat-lihat sekeliling.
Penginapan itu hanya dilengkapi satu tempat tidur
dan itu lumayan memakan banyak tempat."Baekhyun."
"Diamlah Chaeri!"
Gadis itu mengerutkan bibirnya. "Aku di sini kerja,
jika kau terus merengek siapa yang akan tahan.
Kau sudah dewasa Ri, jadi jangan bersikap seperti
anak kecil."Chaeri, beringsut kesal. la masuk ke dalam kamar
mandi dan entah apa yang dilakukan di sana.Meski Baekhyun mendengarnya gebrakan pintu,
lelaki itu tak mengejarnya. la malah mengambil
gerakan lain.Merapikan pakaiannya pada lemari kecil di sudut ruangan. Tentunya sembari mendesah hebat. Chaeri sungguh merepotkan. Hingga malam menjelang, bergumul dengan dinginnya musim dingin di penginapan.
Mereka tak bersuara. Baekhyun sibuk dengan laptop dan berkas-berkasnya, Chaeri sibuk dengan ponselnya. Menghubungi sesseorang sambil cekikikan tak jelas di ruang tamu.
Awalnya Chaeri berada di kamar bersama
Baekhyun, tapi Chaeri dengan berat hati harus
keluar. Takut menganggu pekerjaan Baekhyun.Kekehan Chaeri yang entah dengan siapa itu
akhirnya berakhir dengan cepat saat sesuatu di
perutnya meminta kewajiban yang belum dijalani
Chaeri.Dengan langkah pelan, ia mengendap ke arah
pintu kamar. Memandanginya sejenak dan mulai
mengangkat tangan.Tok tok tok
Ceklek
Baekhyun mendongak saat kepala seseorang
masuk diantara terbukanya pintu itu. Darinya,
Chaeri menatap Baekhyun dengan wajah memelas."Kau sedang apa?"
"Kenapa?"
"Aku lapar, dan aku tidak bisa memasak."
la menyengir kuda. Takut-takut jika Baekhyun akan
melempar sepatunya kearah Chaeri. Tapi dugaanya
itu salah. Baekhyun menutup laptopnya dan
beranjak dari kasur."Kau mau memasakkanku?" tanya Chaeri.
Baekhyun hanya berdecak, mencibir Chaeri jika ia
seorang gadis, tapi sama sekali tak bisa memasak."Kau akan membuat apa?" tanya Chaeri yang
berjalan di belakang Baekhyun menuju dapur kecil
di sudut ruangan."Jangan ramen ya, aku tidak makan itu..."
"Aku tahu Chaeri, sekarang kau bantu aku saja dan
tutup mulutmu."Chaeri tersenyum, tapi sejurus kemudian ia
mengambil celemek dan memakainya. Bukan
Chaeri namanya jika memasang celemek saja ia
kesusahan. Berulang kali ia mengaitkan kail di
sana, namun ia tak kunjung berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Torn: Memories
FanfictionCerita ini di PRIVATE. Follow dahulu baru bisa baca. Dikala semesta menginginkan takdir berjalan dengan lancar, menerima takdir yang telah diberikan Tuhan yang Maha Esa. Namun tidak dengan kesatuan dua insan yang tidak pernah mengenal satu sama lain...