Chap 9 - Kantor Bunda

119 17 0
                                    

"Le, bangun." Jisung colek colek lengan chenle dan tentu saja, dia langsung bangun.

"Apasih?" Chenle kesel, tentu saja. Dia baru tidur beberapa jam yang lalu tiba tiba disuruh bangun.

Siapa yang gak kesel coba? Yoo aja suka kesel kalo digituin.

Tapi ya ini bukan seratus persen salah jisung sih, salah chenle juga yang terlalu lama ngapelin jieunㅡeh?

Ngobrol sama jieun maksudnya..

"Ayo le, itu udah bangun semuanya.."

Chenle auto duduk pas dibilangin kayak gitu. Emangnya sekarang udah jam berapa sih? Sampek semuanya bangun gini?

"Gece le, ada jurit malem. Cuci muka lo dulu gih sana biar nyawanya ke kumpul." Jaemin narik chenle yang masih bingung.

Perasaan dia gak dibilangin kalo bakalan ada acara jurut malem gini. Tau gitu semalem dia gak bergadang sama jieun.

"Iyaiya lele bangun." Chenle berdiri lalu pergi ke kamar mandi buat cuci muka, biar shining shimmering splendid.

Sekarang giliran kelompoknya chenle yang jalan. Udah rada terang sih, karna kelompok terakhir. Jadi gak takut takut amat gitu.

Chenle dan kelompoknya berjalan dengan kondisi masih setengah sadar. Ya, memang isinya orang orang pelor semua jadi jangan heran kenapa mereka lemes banget kayak zombi.

"Haaa!" Salah satu panitia camping menakut takuti kelompok zombi tersebut. Bukannya takut, jisung yang masih memakai hoodie dengan rambut acak acakannya menoleh dan memasang muka datar.

"Pak chanyeol, ini jalannya masih jauh?" Tanya jisung kepada hantu yang tadi menakut takuti yang ternyata itu adalah guru mereka chanyeol.

Chanyeol terdiam sebentar melepas kostum hantunya. "Hmm enggak sih sung. Di sana ada pak chen yang bakalan nakut nakutin kalian lagi. Jadi nanti kalian pura pura takut aja. Trus kalo udah takut tanya lagi aja masih lama apa enggak. Dahlah, kalian kelompok terakhir kan? Ngantuk saya pengen tidur aja." Ucap chanyeol kemudian meninggalkan kelompok terakhir untuk pergi tidur.

Gak heranlah pokoknya kenapa muridnya kayak gini. Gurunya aja begitu.

Acara camping ini hanya berlangsung dua hari, yang secara gak langsung hari ini hari terakhir mereka disini. Sebagai acara terakhir yang mereka buat buat, beberapa orang yang suka berulah nyebur ke sungai di dekat situ. Dan tidak lupa untuk membawa handuk dan keperluan lainnya. Trauma sama kejadian waktu itu.

BYUR! Haechan melompat dari batu yang paling besar guna mencari perhatian orang orang //gakgak. Haechan mau lompat dari batu yang paling besar karna menurutnya itu seru. Lagipula, selagi gak merugikan oranglain itu gakpapa kan?

"Anjir chan gue pengen ah." Jisung berenang ke tepi, menaiki batu besar itu dan siap siap melompat.

"HITUNG YA!" Teriak jisung dari atas agar terdengar oleh yang di bawah. Jisung mundur beberapa langkah mencari posisi lompat.

"SATU!"

"DUA!"

"TIGA!" Haechan dan yang lain teriak dari bawah.

Jisung berlari tapi tiba tiba-

"JISUNG! KAMU NGAPAIN!?"

-nah itu maksudnya.

Jisung spontan menahan larinya karna panggilan suho membuat dirinya dan yang melihat itu kesal. Gantung woy. Pengen haechan dorong aja tu anak rasanya biar sekalian nyebur.

"PAK SUHOO ANㅡAK BAIK!" Hampir saja jisung kebablasan latahnya.

"Jisung, datang ke tenda saya sekarang." Ucap pak suho kemudian pergi dari sana.

BYUR! Jisung lomoat dari atas, menyeburkan dirinya ke sungai. Lagian, dia tau dia pasti bakal di ceramahin. Biar sekalian aja jadi dia nyebur ke sungai.

Chenle tertidur pulas di kamarnya. Tidak ada yang mengganggu. Bahkan di saat waktunya makan saja chenle tidak di bangunkan. Apakabar itu lemaknya makin makin gaada aja. Nanti tinggal tulang berjalan. Tapi mohon maaf, ini bukan cerita horror jadi simpan sana chenle di tulang berjalan di otak kalian masing masing.

Chenle tidak di bangunkan gitu karna emang dia sendiri yang meminta. Dia bilang masih lelah karna camping kemarin. Jadi, dia ingin di bangunkan nanti malam saja sekalian balas dendam makannya.

Toktok! Seseorang mengetuk pintu kamar chenle membuat dia seketika membuka matanya.

"Masuk." Jawabnya malas malasan.

"Sekarang sudah malam?" Tanya chenle kepada salah satu dari suster di rumahnya seorang zhong chenle.

"Belum, tapi nyonya menyuruh tuan siap siap untuk pergi ke kantor nyonya tuan." Ucap suster itu.

Chenle mengangguk mengerti, kemudian mempersilahkan suster itu untuk pergi.

"Ck, belom makan lagi." Ucap chenle mengacak rambutnya.

Chenle mengambil ponselnya mengetik kontak bertulisan 'penguasa rumah' kemudian memencet tombol telfon.

"Halo bunda, lele ke kantor bunda?"

"Oh oke, daah sayang bunda." Chenle mengakhiri panggilan tersebut.

Chenle baranjak dari kasurnya, menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sungguh, chenle masih mengantuk sekarang.

Sesampainya di sana, chenle segera menemui salahh satu staff di sana. Chenle tidak tahu denah kantor bundanya. Yang dia ingat, terakhir kali dia ke sana sekitar kelas 2 SD. Anak mana yang ingat kalau seperti itu? Di tambah lagi bangunan yang juga sudah dirubah rubah.

"Mba, kantor ibu gong hyo jin dimana?" Tanya chenle percaya diri.

Mba mba tersebut melihat chenle sekilas, kemudian mengerjapkan matanya tidak percaya.

"Eum.. anda zhong chenle?" Tanya mba mba tersebut.

"Iya, kenapa?" Jawab chenle.

"O-oh, bisa lewat sini tuan." Mba mba tersebut menunjukkan chenle jalan ke arah ruangan bundanya.

To Be Continue

Hiyahiya makin ngaco.

Dhlh ngantuk.






- y o o -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Soft Boy | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang