9. Rindu Sendiri

4 0 0
                                    

Now Playing| Daydream-B.I feat Lee Hi

Happy Reading!

Kedua tim sudah bersiap di posisi masing-masing. Hari ini adalah hari ke-3 babak 10 besar yang akan menampilkan Tim Basket SMAN 2 Bandung melawan Tim Basket SMKN 3 Tasikmalaya.

Kedua tim sudah bersiap di posisi masing-masing sampai peluit berhasil dibunyikan. Keduanya memiliki kemampuan yang seimbang dibandingkan saat babak penyisihan, karena ini sudah masuk 10 terbaik dari 30 tim yang bertanding di hari sebelumnya.

45 menit berlalu dan SMKN 3 Tasikmalaya berhasil memimpin babak pertama dengan perolehan poin 20-17. Kedua tim dipersilahkan beristirahat selama 15 menit.

Deva menarik bahu Bian kasar, "Kali ini apa yang bikin lo kecolongan? Kalo nggak bisa melawan kan lo bisa lempar ke kita, bukannya sibuk main sendiri!."

"Dev udah lah, jangan teriak teriak. Mending kita istirahat sambil mikirin strategi kita nanti." Ari mencoba melepaskan tangan Deva yang mencengkeram baju Bian.

Melihat pertengkaran itu, Pak Asep ikut membantu memisahkan mereka dengan memaksa Deva untuk duduk dulu, "Aduh, anak-anak udah jangan buang waktu kita, mending istirahat dulu."

"Udah udah, jangan malah ribut kayak gini. Ayo diskusikan strategi kita aja, biar bisa liburan lama di Malang. Iya kan pak?" tanya Beni kepada Pak Asep yang di balas acungan jempol oleh pelatih mereka.

Melihat temannya yang kesal karenanya, Bian pun angkat bicara, "Iya gue juga sadar kok, ini emang salah gue. Gue janji tim kita bakal menang lagi hari ini. Sorry, guys."

"Oke guys, kita pegang janjinya Bian! Semangat!" Mereka semua melanjutkan diskusi mereka sampai peluit dibunyikan tanda babak kedua akan segera di mulai.

_____

Entah di mana dirimu berada

Hampa terasa hidupku tanpa dirimu

Apakah di sana kau rindukan aku?

Seperti diriku yang selalu merindukanmu

Selalu merindukanmu

Alunan piano dan suara manis Gerhana bisa membius siapapun yang mendengarnya. Termasuk Idoy, kucing yang sore ini duduk manis di pangkuannya. Keluarga Gerhana memang menyukai musik, kecuali Mamahnya. Bukan karena nggak suka sih, tapi nggak bisa bermain alat musik, bahkan bernyanyi aja sumbang, wkwkwk.

"Aarav!!"

"Iya sebentar, mah." Gerhana langsung berjalan menuruni tangga saat Ibunya memanggil tadi.

"Nih pakde barusan nelpon mamah. Pakde nanya udah nyari tempat tinggal buat dia belum? Seminggu lagi dia ke Bandung sama anak dan keponakannya."

"Udah mah, Aarav udah cariin apartemen buat mereka semua."

"Kamu masih pacaran sama Ara kan?"

"Udah enggak, mah. Kan aku udah bilang Ara udah nggak cinta sama Aarav lagi."

"Terus kamu nggak coba ngajak dia kembali ke kamu lagi?"

"Belum. Ara udah punya pacar baru, jadi bakal lebih susah. Kayaknya aku nggak mau maksa dia deh, mah."

Riska membanting sendok diatas piringnya, "Kenapa kamu nggak pernah nurut omongan mamah, nak? Selama ini mamah nggak pernah maksa kamu buat melakukan apa-apa, asal kamu tunangan sama dia. Apa itu sulit?"

Gerhana berdiri dari tempat duduknya, "Sulit mah, Aarav nggak bisa mengabulkan keinginan mamah yang satu ini. Aku nggak mau menyakiti lebih banyak orang lagi."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang