5. Terpaksa berdamai

13 1 0
                                    

"Mencoba berdamai denganmu ternyata bukan keputusan yang buruk."
_Rabekka Zara_

Now Playing|Sour Candy-Lady GaGa, BLACKPINK

...

Happy Reading!

Pagi ini Rabekka bangun terlambat, tidak seperti biasanya. Karena kejadian semalam, Rabekka terpaksa harus mengurus seniornya. Gerhana.

Namun ada yang aneh, biasanya Papahnya kurang suka kalau ada cowok dirumahnya. Tapi saat Bian dan Gerhana datang ke rumahnya, Anton fine fine saja. Seperti pagi ini, Anton sedang sarapan di teras sambil membaca koran.

Rabekka menepuk punggung Anton, "Pah, anterin Ara ke sekolah dong. Udah setengah tujuh nih."

Anton yang sedang membaca koran diteras rumah langsung mengalihkan pandangannya kepada Rabekka, "Bian kemana? Suruh jemput aja. Papah belum mandi, Ra." jawab Anton lalu mulai membaca korannya lagi.

"Bian udah berangkat tadi pagi banget, soalnya ada urusan di ekskul basket."

"Yaudah minta tolong Gerhana aja, dia bukan orang jahat kok."

"Ah, gamau. Nanti banyak yang gosipin Ara lagi! Pliss, Pah." Namun, percuma rengekan Rabekka hanya masuk lewat telinga kanan keluar telinga kiri. Papahnya mengacuhkannya. "Yaudah, Ara pesen taxi online aja!"

"Biar gue aja yang anter." Tiba-tiba Gerhana sudah berada di sampingnya.

What the hell?! Tujuan Rabekka adalah menjauhi Seniornya ini, tapi mengapa semesta seolah memperumitnya?

"Gausah, Saya bisa berangkat sendiri, Kak."

"Yakin? Jam segini pasti jalanan macet loh, mending gue anter pake motor."

"Loh bukannya Kakak nggak bawa motor tadi malam?"

"Tuh, punya om Anton juga ada." tunjuk Gerhana kearah sepeda motor yang terparkir di garasi rumah Rabekka.

Rabekka mengernyitkan alisnya, "Kakak SKSD banget sih!" Geram Ara sambil menengok kearah Gerhana dan Papahnya secara bergantian.

Bukannya kesal, Gerhana malah mengalihkan pembicaraan, "Kita nggak punya banyak waktu loh buat sampe ke sekolah. Yakin sekretaris OSIS mau telat untuk pertama kalinya?"

Rabekka berdecak, "Pahh, anterin Ara dong. Papah kok malah sibuk baca koran sih, mana korannya kebalik lagi! Papah sengaja ya?!" tuding Rabekka.

Alih-alih menjawab perkataan putrinya, Anton malah meninggalkan Ara dan Gerhana di teras rumah, "Papah mau nambah teh dulu ah."

Ara menghela napas pelan, "Sebentar, saya pertimbangkan dulu." putus Ara sambil melihat jam tangannya.

Gerhana tersenyum puas, "Oke, 5 detik. Satu Dua Tiga Empat L-"

"Oke, tapi ada syaratnya. Yang pertama, jangan modus. Kedua, kakak harus menutupi muka kakak. Saya nggak mau ada rumor buruk tentang saya yang beredar lagi. Terakhir, jangan cerita ke siapapun kalo kakak semalam menginap dirumah saya."

"Deal."

____

"Kak, boleh saya tanya sesuatu?!" Ara setengah berteriak karena Gerhana membawa motornya dengan cepat.

"Boleh, tapi ada syaratnya."

"Ceritanya balas dendam mau main syarat-syaratan segala?"

"Setuju nggak?"

After Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang