RUN AWAY

285 62 19
                                    


"I'm your friend, I'm your world's best hugger; remember I'll always say good night to you"

              Baek Yerin – I'll be your family

Pagi menyapa, Somi masih bersembunyi di balik selimutnya begitu juga perempuan tiga puluh enam tahun yang meringkuk di sampingnya. Malam berlalu begitu singkat dan ia tak ingin terbangun. Beruntung ini hari Sabtu dan ia tak harus pergi ke sekolah.

Somi membuka matanya dan hal pertama yang ia lakukan adalah mencari keberadaan ponselnya. Ia mengambil ponselnya dan menghidupkan ponsel itu. pesan ancaman yang ia dapatkan ketika ia membuka aplikasi pesan di ponselnya. She's not even bother to reply those messages. Somi kembali merebahkan tubuhnya dan menutup mata.

Irene bangun dari tidurnya, melihat Somi yang masih tertidur dan kemudian ia bangkit dari ranjang lalu masuk ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Somi duduk di atas ranjang masih setengah sadar.

"morning" ucap Irene pada Somi dan balasan yang sama yang ia dapatkan

"apa rencanamu hari ini?" tanya Irene yang kini sibuk memilih pakaian yang akan ia kenakan hari ini.

"no idea, apa aku boleh tidur di sini seharian?" ucap Somi yang membuat Irene reflek berbalik menatap gadis itu.

"kau masih belum mau cerita apa yang sebenarnya terjadi? Aku perlu tahu alasanmu mengapa kau kabur dari rumah"

"jika aku tidak tahu alasannya, akan sangat berbahaya bagiku jika orang tuamu melapor pada polisi" lanjut Irene

Somi menghela nafas dan menatap Irene

"aku mencium Jinwoo samchon lagi dan ayahku melihatnya, dia menceramahiku agar aku tidak menjadi wanita murahan dan sejenisnya, dan sepertinya ayah marah karena aku menyebut mantan istrinya jalang" ucap Somi.

"mantan istri? your mom?" tanya Irene namun tak ada jawaban dari Somi

Pantas saja ayahnya marah, ibunya dipangil dengan panggilan kasar seperti itu.

"sepertinya kau tidak suka dengan ibumu, why?"

"dia meninggalkan ayahku seminggu setelah aku lahir, aku bahkan tidak pernah melihatnya selain dari album foto. Apa dia pantas dipanggil ibu? Tujuh belas tahun kemudian aku melihatnya menjadi ibu gadis lain dan bertingkah jika dia adalah seorang ibu yang baik, apa aku salah?"

Irene hanya bisa menutup mulutnya, wajar saja bagi Somi bersikap seperti itu.

"aku mungkin tidak mengerti perasaanmu tapi aku yakin itu juga menyakitkan bagi ayahmu, dia pasti juga merasa sakit hati"

"sakit hati tapi terus membelanya, ini bukan pertama kalinya" balas Somi

"karena dia ibumu, dia yang melahirkanmu. Kau tahu mengandung itu hal yang sangat berat dan ibumu tetap bertahan hingga kau dilahirkan"

"apa aku memintanya untuk melahirkan aku?"

"jika dia tidak siap kenapa harus punya anak?" lanjut Somi

Irene terdiam, itu juga yang sering muncul di kepalanya.

Harusnya kau tanyakan itu pada ayahmu bukan padaku, gumam Irene.

"kau mau ikut ke perusahaanku?" tanya Irene

"apa aku tidak boleh di sini dan tidur saja?"

"jika kau tetap di sini, ibuku pasti akan menanyakan banyak hal, kau sanggup menjawab pertanyaannya?"

KATARSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang