DUMB DUMB

339 53 34
                                    

   "You really don't understand a girl's heart, let me just say it now"

                   Somi - Dumb Dumb


Irene menatap pemuda itu lalu menatap pria seusianya duduk di sofa yang juga balik menatapnya.

"Hyunsuk-ah, pastikan kau menjaga rahasia. Jangan pernah mengatakan pada siapa pun jika aku sakit dan dirawat di rumah sakit"

"tenang saja, aku tidak akan melakukannya" balas Hyunsuk.

Akan lebih baik jika yang Mino beritahu itu Somi; karena Somi setidaknya bisa menjaga rahasia dan gadis itu juga tidak begitu dekat dengan Nyonya Bae dan juga gadis itu sekarang tinggal di asrama, jadi itensitas dirinya bertemu Jisoo yang berstatus sebagai tetangganya juga berkurang.

"jika ibuku sampai tahu, kau adalah tersangka utama. Aku akan membuat perhitungan dengan mu"

"tapi kenapa bibi merahasiakannya?"

"apa ayahmu tidak mengatakan apa pun? Dia yang membawamu ke sini" ucap Irene menatap Mino yang tengah membuka kaleng soft drink.

"tidak, ayah hanya mengatakan jika ayah membutuhkan bantuanku"

"aku merahasiakannya karena aku tidak ingin ayah dan ibuku khawatir" ucap Irene pada Hyunsuk yang kini berjalan ke arah sofa.

"ooo...begitu"

"tapi kenapa ayahku bisa tahu?" tanya Hyunsuk.

"kenapa kau tidak tanya saja pada ayahmu?" balas Irene meraih kotak makanan berisi banana bread yang dibawa Hyunsuk.

"wae?" tanya Hyunsuk menoleh ke ayahnya.

"aku tidak sengaja bertemu dengannya di rumah sakit ketika medical check up"

"Oo..."

"memang bibi sakit apa?"

"usus buntu" balas Irene asal.

"aku kira bibi sakit parah"

"kenapa kau mengajak Hyunsuk kemari?"

"punggungku sakit, jadi aku membawanya agar bisa bergantian menyetir" balas Mino

"jika kau kelelahan kenapa juga kau jauh-jauh datang kemari?"

"aku tidak sekesepian itu" lanjut Irene.

"aigoo...mengatakan tidak kesepian itu artinya justru sebaliknya" gumam Hyunsuk tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Sementara Irene menatap kesal anak itu.

"kau tidak bisa berpisah dari ponselmu, kau sedang dekat dengan seorang gadis?" tanya Irene

"itu bukan urusan bibi"

"sepertinya benar"

"Mino-ya, anakmu sedang naksir seorang gadis"

"awasi dia jangan sampai seperti saudara kembarnya" lanjut Irene.

"aku masih normal, aku menyukai gadis seusiaku bukan seusia ayahku" balas Hyunsuk.

"see?"

"Hyunsuk memang sedang jatuh cinta" ledek Irene.

"wae? Itu juga bukan urusan bibi"

"memang, tapi aku suka membuatmu kesal" jawab Irene dibalas tatapan kesal oleh Hyunsuk.

Irene dan Hyunsuk masih terus berdebat sambil melempar sarkas satu sama lain sementara seorang pria dewasa yang ada di sana duduk damai bermain ponsel. Di tengah perdebatan mereka ponsel Irene berbunyi, Irene meletakan jari telunjuknya di bibir untuk memberi tanda pada Hyunsuk agar diam.

KATARSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang