Seperti pagi-pagi sebelumnya, seorang gadis sederhana melakukan rutinitasnya dengan baik, yaitu datang ke sekolah di waktu yang sedang-sedang saja. Ava dengan seragam putih lengan pendek yang bersanding dengan rok abu sepanjang 3/4 itu melenggang lincah menghindari siswa-siswi yang berdesakan menuju tujuannya masing-masing.
Rambut sepanjang lengannya yang digerai tampak tak terganggu, tetap mengilat dibawah sinar matahari yang mulai terik. Begitupun wajahnya yang dihiasi dengan mata bulat serta hidung mancungnya yang yang tak terlalu runcing.
Ava melenggang masuk ke kelasnya dengan wajah yang dibuatnya berseri-seri. Setelah menaruh tasnya, ia bergabung bersama kubu di kelasnya yang tengah sibuk bergosip.
"Gue ngeliat Malikal di gerbang tadi kesiloan bat woy!"
"Julid teroos ... " sindir Raga dari kubu laki-laki di seberang.
Cewek tadi tidak menggubrisnya, lanjut menggosip, "Lip glossnya glowing bat, gila! Kayak dia sih, merah cabe ... ahahah ... " Cewek-cewek di dalam lingkaran itu tertawa geli, termasuk Ava.
"Terus ya ... si Yara kerudungan gitu tebar pesona, eh. Rempong bener. Pergi sekolah udah kayak fashion show muslimah, hahahah ... " Yang lainnya menyahut tertawa.
"Indi gimana Indi?" Tanya cewek yang lainnya.
"Biasalah, tetep sok polos," balas cewek yang lain lagi. Ava ikut menyimak saja untuk hal-hal seperti ini.
"Kalo, yang itu, gimana?" pancing cewek lainnya ketika melihat Nata yang baru datang ke kelas agar yang lain membicarakannya. Nata yang jelas-jelas mendengar itu tentu abai dan tetap melakukan aktivitasnya dengan baik.
"Oh, Nata? Dia kay-"
"Oh God! Girls...liatt cobaa, cewek-cewek Dasadarma caper banget ... " heboh Ava bergosip tiba-tiba, yang langsung dikerubungi oleh teman-temannya. Ava memperlihatkan layar hpnya di tengah-tengah kelompok itu. Hingga akhirnya bel berbunyi, menciptakan suasana kelas yang tenang. Pembelajaran dimulai di semua kelas.
Ava menarik napas lega untuk hal itu. Teman-temannya tak jadi membicarakan Nata, dan tak akan ia biarkan. 'Untuk yang ini, gak boleh, gak akan,' batin Ava.
○○○○○
Di kelas IPA, tak asing lagi melihat siswa-siswi dengan kemampuan di atas rata-rata berdiri di depan papan tulis untuk mengajarkan teman-temannya bertameng kemampuan yang mereka miliki.Seperti yang terjadi di kelas 11 IPA-I hari ini, Kaisar kembali maju ke depan kelas untuk mata pelajaran matematika wajib. Guru yang masuk hanya mengarahkan outline pembelajaran hari itu. Kaisar memulai kelasnya dengan menuliskan contoh soal cerita di papan tulis. Tak lama, teman-temannya mulai menggerutu protes.
"Yeu ... Kaisar gak asik. Masa namanya ngga ganti-ganti."
"Ya serah dialah, ego."
"Namanya nggak bisa diganti, Kai?"
"Udah empat kali sama, woy." Teman-temannya mengomentari soal-soal cerita yang Kaisar ciptakan karena mengandung nama yang sama selama empat kali pembelajaran.
"Apa-apaan Laz mulu."
"Gue yakin dia lagi nyantet."
"Asal ngomong lo!" Keributan di kelas pun timbul, lagi.
Kaisar yang tetap tenang menulis di papan tulis tak tersita perhatiannya sampai seseorang berkata, "Fix lo lagi suka sama yang namanya Laz, si penghuni soal-soal cerita lo itu. Kode-kodean mulu. Gaskan Sikat lah broo!" Malikal berkata lantang seolah orasi layaknya pemimpin demo. Warga kelas dengan ribut terus menyahut.
"Sikat, Kai ... "
"Gaskeun!!"
"Eh ... nggak rido!!"
"Gue kalah doong, hiks."
"Laz yang mana woy?"
Kaisar di depan kelas hanya tertawa kecil menanggapi ocehan sobat-sobatnya itu, lantas kembali duduk di kursinya tanpa mengonfirmasi apa-apa setelah ia menerangkan materi dan menjelaskan cara pengerjaan berbagai soal.
Begitu duduk, ia menatap tajam teman sebangkunya, Gema, sahabat penyaksi hidupnya. Gema tersenyum saja menerima sinyal tatapan Kaisar yang seolah berkata jangan-sampe-orang-tau-titik.
Kelas 11 IPA-II memang terkenal dengan kesolidan serta kekompakannya. Masing-masing mencampuri urusan yang lain. Pasalnya, selama ini Kaisar mengaku punya pacar yang bukan anak sekolahannya. Tapi lama-lama teman kelasnya tak percaya, disebabkan setahunan kemaren gerak-gerik cowok itu tampak sama saja seperti jomblowan lainnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/256127532-288-k320831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stable
Novela JuvenilSTABLE : STABIL Dalam KBBI artinya : mantap; kukuh; tidak goyah (tentang bangunan, pemerintah, dan sebagainya). Oke, hanya 1 kata itu yang mendeskripsikan tujuan hidup bagi seorang Ava sekarang. Gadis itu. Yang selalu berusaha menjadi "normal" laya...