Namanya Haekal Garda Anindito Juniarka.
Kata orang, namanya itu panjang banget dan sangat membuang waktu dan tenaga buat ngisi lembaran biodata kertas ujian. Teman baiknya saja, Nana, juga pernah mengejeknya perkara nama sepanjang gerbong kereta api yang padahal dulu waktu sekolah dasar Haekal pernah menjumpai nama yang lebih panjang dari namanya.
Padahal jika ditelaah baik-baik, Haekal bangga atas namanya yang terkenal maskulin dan keren terlepas dari si pemilik nama yang hobby makan di rumah makan padang atau nasi goreng mawut pak Tatang dan nongkrong di warung.
Dahulu, saat ia hendak menyapa dunia, ayah dan bunda telah menyiapkan dua buah nama. Haera dan Haekal. Berhubung karena ia terlalu hiperaktif dan ingin cepat - cepat melihat dunia, lahirlah dirinya sebelum waktu yang diperhitungkan dengan mengorbankan rekan arisannya di dalam kandungan.
Bunda sangat sedih hingga mengalami depresi ringan. Ayah yang saat itu masih bertugas di luar kota akhirnya menelpon kakak Haekal, Hendery, untuk memberi adiknya nama Garda. Dengan maksud agar Haekal menjadi pengawal bundanya hingga kelak.
Tak ingin kalah, Hendery yang meminta adik kepada ayah dan bunda agar mendapat patner berantem akhirnya menyumbangkan nama Anindito berharap adiknya sesuai arti nama tersebut menjadi seorang yang kuat dan keras. Dalam menjadi patner bertengkar maupun pengawal untuk bundanya.
Dan dalam nama lelaki itu paling akhir, bunda menyumbangkan satu kata pelengkap nama tersebut. Juniarka . Bunda berharap, putra bungsunya menjadi seorang penerang keluarga karena terlahir di bulan Juni sebagai bulan kelam bunda yang kehilangan bayi perempuannya.
Haekal sih senang-senang aja di kasih nama bagus apalagi seluruh keluarganya ikut andil dalam pemberian namanya. Ya, meskipun saat itu Hendery—kakaknya hanya menyarankan nama dengan arti kuat yang di rekomendasi Anindito oleh ayahnya. Tapi, Haekal bangga dengan namanya yang terbilang keren ini meskipun dari sekolah dasar hingga akhirnya ia menginjak masa putih abu-abu, nama di name tag miliknya hanya ditulis satu kata nama depannya....
Haekal.
Yang lainnya hilang bahkan tak diikut sertakan singkatannya, hanya nama depannya yang beruntung itu juga nama panggilannya.
Jika di rumah, Haekal paling sering dipanggil Ekal, atau jika mood bunda lagi naik-naiknya bakal di panggil Haekal bagus anak bunda. Tapi kalau sudah marah, bunda bisa mengucapkan sederet nama panjang Haekal dalam waktu tiga detik. Abang dan ayahnya memanggilnya dengan sebutan normal, Kak Ekal.
Ayah Haekal itu orang militer yang memiliki pangkat tinggi, pernah suatu hari saat Haekal masih kecil ia selalu di anter kemana-mana oleh seorang suruhan ayahnya yang tiap hari selalu berbeda. Hingga ia memasuki sekolah dasar, ayahnya hanya menyuruh satu orang tetap menjaganya. Namanya Edo. Orangnya cerewet banget ngelebihin bunda, tapi Haekal selalu nyariin Bang Edo kalau satu minggu enggak ketemu dengannya. Ia ingat sekali kala itu Edo tidak memanggil Haekal dengan nama panggilannya, ia marah tapi Edo menjelaskan alasannya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Laporan Haekal
Ficção Adolescente❝Lapor komandan, saya telah kalah dalam persaingan ketat memenangkan hati Anindyta Gaia. Rekan saya lebih dahulu menyelesaikan misi penting ini. Sekian dari saya, Haekal Garda melaporkan, laporan selesai.❞