5. Berbeda

10 0 0
                                    

Siang ini Ale memaksakan dirinya untuk berjalan-jalan di komplek perumahannya. Ale pusing karena tugasnya lagi banyak-banyaknya, Rifal pergi ke rumah temennya, Bang Tian sama ayah kerja, Bunda lagi ngobrol sama tanaman, jadilah sekarang ia berada di taman kesukaannya. Taman yang selalu menjadi tempat nomor satu apabila ia sedang mempunyai masalah, dulu. Taman yang juga punya kenangan indah dengan cinta pertamanya, cinta pertama yang memang tidak bisa ia genggam untuk menjadi miliknya. Jangankan genggam, dunianya pun sudah berbeda.





Taman ini juga yang hampir membuat Ale menyerah dengan kehidupannya.





"Mang ciloknya 5rb, biasa pentolnya aja" ucap Ale

"Siap neng. Tumben banget udah lama ga ke taman, sibuk yak?" tanya mamang cilok

"Iyanih mang tugasnya lagi banyak, ini aja lagi stress makanya kesini"

"Lah si abang kemana kayaknya udah gapernah ikut kesini ya?"

"Abang? ohhh dia udah pindah ke Canada dua tahun yang lalu mang"

"Iya abang. Abang doang. A B A N G"  batin Ale

"Oalah pantesan toh"

"Ini neng ciloknya"

"Makasi mang"

Setelah membeli cilok langganganannya dan berbincang sedikit dengan si mamang akhirnya Ale memutuskan untuk pulang karena panas euy males keringetan nanti disuruh mandi sama bang Tian hehe.







"ASSALAMUALAIKUM KAKAK PULANG" teriak Ale saat sampai di depan pintu rumahnya

"Waalaikumsalam dari mana kamu kak?" tanya bunda dari dapur

"Beli cilok bun" jawab Ale sambil duduk di sofa dan menyalakan tv

"Di taman biasa itu?"

Ale hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan pentol

"Kak ada surat lagi tuh dari Canada. Dia emang masih suka ngirim surat ke kamu ya?"

"Biarin aja bun terserah dia mau ngapain"

"Terus kamu bales ga suratnya?"

Ale menggeleng

"Dibales dong sayang kan kasian, dia udah selamatin loh kamu kak.."

Ale hanya diam mendengar ucapan sang bunda

"Kenapa? masih belom move on ya?"

"Udah ah bun gamau ngomongin itu" ucap Ale sambil lari menuju kamarnya

Bunda menggelengkan kepalanya "Dasar anak muda" batinnya

Iya. Bunda tau tentang cinta pertama Ale karena waktu itu Ale nangis tiga hari tiga malam pas tau si 'dia' dapat beasiswa di Canada ditambah tuhan mereka yang berbeda. Iya tuhan mereka berbeda. Ayah pun saat denger ceritanya langsung bilang "Kalo kamu pacaran sama dia sih ayah sebenernya gapapa. Tapi iya kalo putus, kalo engga gimana? kamu terpaksa memilih antara agama atau jodoh. Itu posisi yang berat kak. Iya kalo kamu yang terpaksa memilih, kalo dia yang terpaksa memilih gimana? apa kakak tega sama dia? Kalo dia harus memilih antara tuhannya atau kamu." (diambil dari film 'belok kanan barcelona' jujur salah satu kalimat reminder buat diri sendiri hihi)

Huh.. Ale kalo inget kata-kata ayah tentang memilih antara jodoh atau agama rasanya pengen nikah aja sama Azhar (ini mah gue yang mau -kay) tu anak juga sukanya sama Nara sih. Enak ya suka sama yang satu tuhan jadi ya tinggal berjuangnya aja dapet restu orang tua. Ya walaupun restu orang tua juga susah tapikan ya lumayan."Daripada gue boro-boro restu orang tua, restu tuhan pun tidak diperbolehkan" batin Ale

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang