Maaf ,jika ff ini gak bagus , tau ndiri kan Ide itu sulit didapat, jadi harap jangan di copy atau apapun itu, dan cerita ini adalah cerita tentang pengalaman author (penulis) dengan lelaki yang disukainya. Ya meskipun ini dikembangkan tapi alurnya mirip-mirip + imajinasi yang dirasakan. kalo banyak yang aneh maafff bangett, typo bertebarann, so Happy Reading
Author POV
Teng Teng Teng Teng
Terdengar bunyi bel yang menandakan jam istirahat sebuah sekolah. Terlihat sebuah kelas tidak memunculkan keramaian sama sekali. Pemandangan ini jelas berbeda dengan kelas-kelas lain. Usut punya usut, kelas ini memang berbeda. Tidak !!! Lebih tepatnya sangat berbeda. Dari jadwal, cara belajar hingga murid-murid dikelas ini pun juga berbeda. Guru-guru menyebutnya kelas Akselerasi. Ya, kelass yang memiliki murid-murid dengan kecerdasan yang sangat over katanya. Dikelas ini, nampak seorang gadis yang termasuk 3 besar dikelasnya sedang fokus memperhatikan suatu titik. Ya suatu titik yang membuatnya tidak berkedip sedikitpun. Sayangnya gadis ini bukan fokus pada materi yang diajarkan sang guru. Tapi justru fokus pada seorang laki-laki yang duduk dibarisan ketiga sebelah pojok berlawanan dengan arah dimana gadis itu duduk. Gadis ini tak henti-hentinya memandangi lelaki berambut hitam itu, sedikit berantakan memang. Tapi tak mengurangi ketampanan dari lelaki itu sedikitpun. Rambut yang acak-acakan itu pun terlihat menambah pesona bagi gadis ini. Bahkan hal ini semakin membuat gadis ini tak mendengar panggilan gurunya sama sekali.
"Prilly !" panggil guru yang mengajar pelajaran matematika, namun tak ada jawaban dari yeoja yang dipanggil ini. Yeoja ini justru masih menikmati pemandangan indah dimatanya.
"Prilly !! Prilly !! Prilly !! Prilly !! Prilly !!" ucap guru itu dengan nada tinggi penuh amarah. Namun jawabannya tetap sama gadis yang dipanggil ini tidak mendengarnya. Terlihat teman yang duduk disebelah gadis ni, mulai membantu menyadarkannya dari lamunannya.
"Prilly, bu Syahrini Prill. bu Syahrini" ucap teman dekat gadis ini dengan mengguncangkan tangan dari Prilly. Tetapi hasil yang diperoleh sama. Lagi-lagi Prilly masih memandangi lelaki yang duduk di barisan ketiga sebelah pojok itu.
Bu Syahrini yang terkenal killer, melempar sebuah kapur bekas ke arah gadis yang bernama Prilly tepat didahinya. "TLAK" .
"Auu, ih siapa sih yang....................."ceplos Prilly yang terhenti ketika melihat amarah bu Syahrini terlihat dalam sorotan matanya yang tajam. Seketika Prilly melirik ke arah sahabatnya seperti memberikan sebuah kode pertanyaan. Nayla Mila, teman dekat Prilly hanya menggeleng-geleng kepala dan memberikan gerakan tangan dileher menandakan kiamat akan datang hari itu juga atau mungkin tanda bahwa hari ini akan ada pengumuman kematian. Prilly yang mulai paham tentang posisinya sekarang, langsung menundukkan kepalanya didepan bu Syahrini.
"Maaf bu" ucap Prilly yang sadar atas kesalahannya.
"cepat kerjakan soal didepan Prilly !!! Cepat!!!" teriak bu Syahrini dengan penuh amarah yang membuat semua murid dikelas ini tak berkutik sama sekali.
Seperti yang diperintahkan, Prilly langsung maju dan mulai mengerjakan soal dari Bu Syahrini. 5 menit telah berlalu, jawaban Prilly masih kurang saja menurut Bu Syahrini.
"ceh...ceh...(decakan bibir bu Sayhrini)...kau menyerah Prilly??" tanya Bu Syahrini.
"Tidak" jawab Prilly yang tak mau mendapat hukuman dan berusaha menyelesaikan soal yang sedang dikerjakannya.
"bodoh !!" ucap seorang lelaki tampan yang langsung maju ke arah papan tulis dan langsung merebut kapur Prilly dan mengerjakan soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Woman (Ali-Prilly cast) (Completed)
RandomCinta dalam hati, sampai kapan itu akan bertahan? Memandangi, melihat, mendengar segala tentang seorang yang kita cintai adalah sebuah kebahagiaan. Tapi bagaimana jika itu hanya sebuah rasa terpendam?? Ya, Prilly Latuconsina, siswi disebuah sekolah...