That Woman
(part 8)
Nb : ini wordsnya 5875 kalo mau baca pas free...hehe, maaf kepanjangan
Part 8 start.............
-------AUTHOR POV---------
Bulan telah tampak menggantikan matahari yang sudah terbenam. Bintang-bintang bertabur di langit menjadikan suasana malam hari ini sangat istimewa. Ballroom hotel berbintang tampak sangat megah dengan pilar-pilar berwarna keemasan yang menyangga langit-langit berbentuk kubah. Tepat di tengahnya, lampu raksasa memancarkan cahaya terang kesuluruh sudut ruangan. Hiasan warna warni dan rangkaian bunga menambah kesan mewah.
Alunan musik klasik menambah kesan elegan. Aroma manis dan sedap yang sangat menggugah selera dan mengusik setiap penciuman. Appetizer, main course, dan dessert dari berbagai macam negara tertata rapi. Butler dan maid berkeliaran, menyajikan nampan berisi champagne dan cocktail pada para tamu undangan. Mereka yang hadir kebanyakan adalah orang-orang berasal dari kalangan atas, kolega, dan relasi. Saling sapa dan membicarakan hal-hal formal seputar kerja dan keluarga.
Semua orang tampak menikmati suasana pesta ini kecuali seorang gadis berbalut gaun satin berwarna marun selutut yang tengah berdiri di ujung meja dengan memegang segelas minuman, dia tampak cemas dan gelisah karena orang yang di tunggu-tunggu belum datang “Kenapa Ali lama sekali” ucap Rebecca sambil melihat jam tangannya.
Sebuah mobil lamborghini aventador putih berhenti di lobbi hotel tampak 2 orang pria keluar dari mobil itu, pria dengan setelan jas silver elegan berkata
“Kita terlambat” sambil menyerahkan kunci mobil ke seorang parkir valet.
“Hmm.....” jawab seorang pria dengan setelan jas hitam tampak pas ditubuhnya yang tinggi dan tegap.
“Aisshh..... apakah tidak ada kata lain selain kata itu Li?” ucap Teuku Rasya
“Hmmm....” jawab Ali sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celana.
“Ahh......arasso” kata Rasya menyerah.
Mereka berjalan cepat menuju ballroom. Teuku Rasya adalah sahabat Ali sejak pertama masuk kuliah. Mereka sama-sama kuliah dijurusan bisnis namun berbeda dengan Ali, Teuku Rasya adalah owner sekaligus GM hotel berbintang dan villa mewah yang tersebar di Jakarta.
Sesampainya di ballroom Ali dan Rasya disambut dengan alunan musik yang indah. Seluruh mata tertuju padanya. Tatapan dingin seorang Aliando Syarief menyapu seluruh ruangan sampai akhirnya dia menemukan orang yang dicarinya, Ali pun berjalan menuju orang itu.
“Ibu.... kau terlihat sangat cantik” ucap Ali sambil mengecup pipi ibunya.
“Aduuuh... anakku yang paling tampan, apakah kamu makan dengan benar?” tanya ibu Ali dengan tangan menangkup wajah Ali dan mencermatinya.
“Yaa...mm” jawab Ali dengan senyuman dari wajahnya yang berbeda dengan tatapan awal Ali masuk dalam ballroom hotel ini.
“Ali, apakah kamu sudah siap?” tanya ayah Ali yang berada disebelah kiri ibunya
“Hmmm...” jawab Ali singkat. Tatapan Ali kembali tajam menatap sosok yang hampir memiliki sifat yang sama dengannya, Dingin.
“Baiklah” ucap ayah Ali dan berjalan menuju podium. Meninggalkan kedua orang yang dicintainya, ibu dan anak laki-laki kesayangannya.
“Mohon perhatiannya..... berhubung anakku sudah datang, langsung saja kita memulai acara ini” ucap ayah Ali dengan segala kewibawaannya.
“Pertama-tama aku ingin mengucapkan selamat kepada anakku Aliando Syarief yang telah berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Indonesia dengan lebih cepat dan mendapatkan double degreenya, dan karena itu pula kami mengadakan pesta ini” ucap Ayah Ali lagi sambil menatap ke arah disampingnya melihat istrinya yang tersenyum bahagia menanti kabar gembira yang kan disampaikan Ayah Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Woman (Ali-Prilly cast) (Completed)
CasualeCinta dalam hati, sampai kapan itu akan bertahan? Memandangi, melihat, mendengar segala tentang seorang yang kita cintai adalah sebuah kebahagiaan. Tapi bagaimana jika itu hanya sebuah rasa terpendam?? Ya, Prilly Latuconsina, siswi disebuah sekolah...