Terkadang memilih bertahan adalah hal terbodoh yang sering kali ku dengar dan sering kali ku alami.
Terkadang resah dan luka itu tidak jauh berbeda. Iya! Mereka hampir sama.
Resah ku tertahan
Luka ku tersembunyi
Dan lagi, hanya kata yang disampaikan.
Bukan tak berani, hanya saja...
Aku masih ingin berjuang sesuai kemauanku.
Terkadang, antara hati dan logika tidak pernah sejalan. Disaat saling menyakiti lalu menyalahkan, dan semua harapan seolah hilang begitu saja. Namun lagi..
Aku berfikir, akan bisa melepaskan begitu saja?
Akan kah bisa, mencoba terbiasa tanpa nya?
Seni ku menyampaikan, rembulan ku bagai saksi tulisan ini. Dan kertas putih ini bagai bukti darimana aku berfikir dan darimana aku bertahan, itu semua...
Karena hati tanpa logika.
