Surprise

406 71 3
                                    

"Sebenernya gue suka--,"

"YERIN."

Yerin berbalik begitu saja merasa mengenali suara yang memanggilnya barusan. Sontak kedua netranya melebar tak menyangka.

Kakinya refleks berlari dan menubruk sosok tampan yang memanggilnya. Sungguh Yerin sangat rindu.

Taehyung langsung memeluk gadisnya erat. Menghirup harum shampo dirambut Yerin.

"Kamu kok bisa disini?" tanya Yerin setelah mengurai pelukan mereka.

"Surprise!" bisik Taehyung ditelinga Yerin.

Mata yerin berbinar begitu saja. Selama hampir dua tahun mereka sama sekali tak Bertemu langsung.  Kini Taehyung ada didepannya, bisa ia peluk dan hirup wangi parfume nya.

"Ayo, ke Mamah Papah," ajak Taehyung kini berjalan dengan tangan memeluk pinggang Yerin mesra.

"Taehyung?" sapa Mamah Irene ramah.

Taehyung menyalami keduanya. Taehyung berdehem untuk mengurangi kegugupannya.

"Pah, mah.." ucap Taehyung membuat mamah dan Papah Yerin menatapnya menunggu karna sepertinya Taehyung ingin menyampaikan sesuatu.

"Taehyung mau minta izin, Taehyung mau membawa Yerin ke jenjang yang lebih serius," Kata Taehyung.

Yerin yang berada disebelahnya kaget, matanya berbinar menatap Taehyung yang serius berhadapan dengan Papah.

"Tentu aja Papah izinin kamu, tapi terserah Yerin aja," jawab Papah kini menepuk bahu Taehyung.

Taehyung menatap Yerin, "Gimana? Aku mau lamar  kamu."

Yerin tersenyum menatap Taehyung. Ia hampir menangis terharu, tapi berusaha menahannya.

"Kamu gak boleh nolak," tegas Taehyung membuat tawa Yerin pecah, kemudian mengangguk begitu saja.

Taehyung mengelurkan kotak kecil berwarna hitam, lalu mengeluarkan cincin di dalamnya.

Cincin sederhana dengan ukiran huruf-huruf singkatan namanya dengan Yerin.

'Taerin'

Jemari besarnya meraih tangan Yerin. Disematkannya cincin itu di jari manis Yerin.
Kemudian dipeluknya lagi gadis itu.

"Terima kasih, atas kesempatan kedua buat aku, aku sayang sama kamu," bisik Taehyung kini mengecup dari Yerin.

Tepuk tangan kembali riuh karna acara pelamaran dadakan ini. Semuanya memberikan selamat ke Taehyung dan Yerin. Tak terkecuali Daniel, yang sedari tadi duduk dipojokan bersama Jimin.

"Woy asek, akhirnya resmi juga hubungan kalian," ucap Daniel.

"Hooh,, jangan menel lagi lu," ucap Jimin dengan watadosnya. Sontak Yerin maju menarik rambutnya membuat Jimin meringis kesakitan.

"Liar anjir Tet, cewe lu," omelnya kini merapikan rambutnya.

"Oh iya, si Kun tadi mana?" tanya Jimin tiba-tiba teringat Kun yang tidak kelihatan.

Yerin juga baru teringat Kun. Kemana cowok itu tadi ya. Sepertinya Kun tadi mau nyampein sesuatu. Tapi keburu Taehyung datang.

"Gue cari dulu deh ya," kata Yerin akhirnya.

"Siapa Min?" tanya Taehyung ketika Yerin sudah menjauh.

"Biasa, cowok yang deket sama Yerin. Cewe lu banyak yang deketin njirr,"

"Untung gercep lu," kata Daniel dan diangguki setuju oleh Jimin.

Taehyung sendiri hanya merapatkan bibirnya. Ada perasaan lega ketika dirinya berhasil meresmikan hubungannya dengan Yerin.

Sebelumnya Taehyung sangat takut Yerin jatuh cinta pada pria lain. Jika itu terjadi, ntah bagaimana patah hatinya Taehyung.

***

Yerin sudah berkeliling, lumayan capek juga. Tapi sosok Kun ga kelihatan dimanapun. Yerin hampir mau balik ke Taehyung aja, eh matanya baru liat Kun jalan ke arah luar  pintu pagar rumahnya.

"Kun, mau kemana lu?" panggilnya membuat Kun berhenti dan berbalik.

Yerin berjalan menghampiri Kun, alisnya terangkat melihat Kun yang diam saja.

"Oh iya lu tadi mau bilang apa dah?" tanyanya jadi teringat.

Kun jadi menghela nafas, "Gue suka sama lu."

Mata Yerin melebar tidak percaya atas ucapan tanpa beban Kun barusan.

"Tapi, gue telat," ucap Kun lagi kini dengan tawa hambar.

"Pantes selama ini, lu keliatan cuek sama semua cowok yang deketin lu. Ternyata emang ada yang spesial ya," ucapnya seperti bicara pada diri sendiri.

Yerin jadi merasa tak enak, "Kun, maafin gue ya--,"

"---gue anggap lu temen aja," sambung Yerin dengan senyum kecut.

Kun tertawa, tangan nya mengusak rambut Yerin, "Sans aja. Gue gpp kali Rin," katanya.

"Oh iya selamat ya, semoga kalian langggeng sampe nanti," ucapnya tulus.

Dibalas senyum oleh Yerin, "Makasih ya."

Kun mengangguk, "Oh iya gue harus balik nih, udah ditunggin. Salamin ke Ortu lu ya," ucapnya kini diangguki oleh Yerin.

Setelahnya Kun berjalan ke arah motornya yang terparkir dan pulang.

Move On [TAERIN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang