Bucin detected

417 75 0
                                    

Setelah parkirin mobilnya, akhirnya Yerin turun diikuti Jimin berjalan menghampiri Doyoung yang sudah berdiri dengan tampannya di depan toko kue.

"Udah lama kak?" tanya Yerin basa-basi ketika menghampiri Doyoung.

Doyoung mendongak ketika ada yang mengajak nya bicara setelah sebelumnya fokus pada hp.

"eum? Enggak kok baru aja. Tadinya masih mau chat kamu sampe mana," Jelasnya.

Yerin mengangguk mengerti.

"Yok lah langsung ajaa, ntar kesorean. Gue mau ngedate," ajak Jimin.

Yerin mendengus kesal, "Yaudah sonoh balik!" sembur Yerin.

"Nanti diamuk tante Iren gue, Rin," kilah Jimin.

"Yasudah yuk, jangan brantem terus," lerai Doyoung akhirnya berjalan duluan memasuki toko.

"Lu si ah!" sikut Yerin. Dan tak lupa Jimin membalas. Jadilah mereka sikut-sikutan sembari masuk kedalam.

***

Kini Yerin dan Doyoung berada di depan etalase toko kue itu. Banyak banget kue nya, bukan cuma kue aja sih. Ada macam - macam roti juga disana.

Menurut rekomendasi Yerin, Brownis ditoko ini enak. Jadilah Doyoung membeli itu sesuai jumlah pesanan Mamanya.

"Rin, kamu boleh pilih kue juga sebagai tanda terima kasih saya," ujar Doyoung.

"Eh? Gak perlu kak, hehe. Udah sering kok makan kue toko ini," ucap Yerin tak enak.

"Gak apa-apa, atau pilih salah satu cupcake itu," tunjuk Doyoung pada cupcake cantik yang ada di etalase itu.

Yerin senyum canggung, akhirnya mau gak mau dia milih salah satu cupcake lucu. Dia tertarik karna ada hiasan unicorn diatasnya.

"Mau di bungkus gak?" tanya Doyoung.

"eh, dimakan disini aja deh, hehe," cengir Yerin. Kalo dibawa pulang bisa direbut Eunha. Bahaya!

"Oke, mbak mau cupcake yang ini dua ya," ucap Doyoung sama mbak yang jualnya.

"Oh iya ini kasiin Jimin, kasian dia nunggu disana" kata Doyoung. Yerin ngangguk Kemudian berjalan ke Jimin yang duduk disalah satu kursi.

Di toko kue ini memiliki meja dan kursi yang langsung menghadap ke jendela besar didepannya. Jadi mirip caffe.

"Apenih?" tanya Jimin ketika Yerin meletakkan cupcake itu tanpa bicara.

"Cilookk!"

"cupcake bodoh,"

"udah tau cupcake, pake nanya. Bodoh." semprot Yerin menekankan kata bodoh diakhir kalimat.

Setelah ribut masalah cupcake doang. Yerin kembali menghampiri Doyoung.

"Kalian ini seperti tom&Jerry, berantem tapi barengan terus" Kekeh Doyoung mengomentari kelakuan Jimin dan Yerin yang ribut tanpa tau tempat.

Yerin tertawa kaku. Netranya kini melirik satu cupcake cantik dengan krim coklat dan hiasan wafer roll. Cupcake itu diletak di dalam kotak kecil yang bening atasnya sehingga bisa melihat isi di dalamnya. Tak lupa pita cantik yang mengikatnya.

"Eh cantik banget," puji Yerin sembari memakan cupcake miliknya dengan sendok plastik kecil.

"Heum," respon Doyoung juga ikut memperhatikan cupcake itu.

"Mau untuk siapa kak? Spesial ya? Ciee," goda Yerin.

Doyoung tersenyum agak tersipu. Telinganya memerah, "Untuk pacar saya," akunya agak tersipu malu.

Yerin mengangguk-angguk sambil tersenyum menggoda. Gagal dong pdkt nya. Matanya melirik Sedikit ke arah Jimin. Untung Jimin gak tau, kalau tau bisa diketawain nih Yerin sampe rumah.

"Kamu... Pacar Jimin?" tanya Doyoung tiba-tiba.

"Eum? Bukan..,"

"Tapi kata anak kampus, kalian pacaran." Kata Doyoung menyampaikan opini yang selama ini dia dengar.

"Bukan ihh, Temenan aja dari SMA, dia juga punya pacar kok," jelas Yerin.

"Kalau kamu pasti juga udah punya pacar ya," tiba-tiba aja Doyoung gantian godain Yerin.

"Eh, apaansih kak. Enggak ih."

Doyoung tertawa pelan. Manis banget seperti ditaburi gula senyumnya.

"suka boong kamu ya?" godanya lagi.

Yerin senyum aja, pipinya hampir memerah.

Setelah pesanan mereka selesai, Doyoung segera membayar dan mengajak Yerin dan Jimin keluar.

***

Yerin baru selesai mandi dan lagi santai-santainya di depan tv nonton drama korea. Padahal drama korea di tv juga itu-itu aja. Tapi tetep aja di tonton.

"Mbak, hp nya bunyi terus ih. Ganggu!" omel Eunha ikut duduk disebelah Yerin.

"Mana?"

"Apanya?" tanya Eunha balik.

"Hp mbak, kok ga diambilin sekalian?"

Eunha merengut sebal, "Males dih, ambil sendiri sana ah," dengusnya. Yerin mencibir kemudian beranjak pergi ke kamarnya.

4 panggilan tak terjawab dari Taehyung. Yerin baru akan menelpon balik, eh hpnya kembali Berdering.

"Udah pulang?"

"Heum, udah." jawab Yerin sambil mengangguk.

"Tadi ngedate kemana?"

"Cuma ke toko kue doang. Tet, kamu tau gak sih?" ucap Yerin mulai merengek ingin curhat.

"Heum, apa?"

"Masa kak Doy udah punya pacar," adu gadis itu.

"Emang dia ganteng?"

"Banget,, manis banget mukanya." jawab Yerin. Kakinya kini berjalan ke tempat tidur.

"Mana sih fotonya, jadi penasaran."

"Bentar ya, aku ss dulu dari ig nya," kata Yerin, sempat hening sebentar karna Yerin stalking ig Doyoung. Setelah men-screenshoot salah satu foto Doyoung, Yerin mengirimkannya ke Taehyung.

"Udah tuh, liat aja," kata Yerin setelah beberapa menit dalam keheningan.

"Heum, lumayan. Tapi masih ganteng aku sih."

"Hiihhh, narsis skip," cibir Yerin sedikit melotot sebal. Lalu terdengar tawa renyah di ujung telepon.

"Besok cari yang lain aja," saran Taehyung setelah reda dari tawanya.

"Ga ada yang deketin aku gara-gara Jimin." adunya lagi. Tawa Taehyung terdengar lagi.

"Kamu gak mau sama Jimin aja?" tanya Taehyung.

"Diihhh, ogahh!" sambar Yerin cepat.

"Apa aku harus kuliah di kampus kamu? Biar aku yang jagain aja," tawar Taehyung.

Yerin mendengus, "Heh! Gak usah ngada-ngada kamu ya, aku laporin mas seokjin ih baru tau rasa. Udah disekolahin di tempat bagus juga. Masih ajaa, belajar yang bener!" katanya pedas sekarang malah jadi mengomel.

"Iya iya, ibu dari anak-anakku," goda Taehyung.

"Heh apaansih," protes Yerin. Walau kini pipinya memerah malu.

"Yaudah, aku mau mandi. Bye sayang."

"Heum, dahh." Yerin memutuskan sambungannya.

Gadis itu membuka foto profil Taehyung. Heum foto dirinya saat memakai seragam SMA yang penuh coretan warna-warni.

Bio whatsapp nya tertulis huruf 'Y' dengan emotikon love.

Hadehh Bucin detected.

...((🍁))...

Hai, apakabar?

Move On [TAERIN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang