Tidak Malu?

1K 154 11
                                    

Mobil berwarna kuning ngejreng itu kini terpakir dideretan mobil mobil milik siswa sultan lain. Mobil baru yang didapat dari taruhan. Ck tidak keren.

Namun, tetap saja mengundang banyak perhatian. Karna cowok jangkung super tampan keluar dari sana.

Dengan tas yang menyampir di pundak kanannya. Cowok itu menyugar rambutnya yang mulai panjang membuat para adik kelas maupun kakak kelas terpana melihatnya.

Begitupun trio bahenol yang menatap cowok tampan itu dari jauh. Sedikit terpana dengan pemandangan pagi hari yang indah. Ralat, bukan trio, hanya Joy dan Hayoung. Yerin memandang itu biasa saja, bahkan saat melewati Taehyung dan mobil barunya ia biasa saja. Tidak melirik sedikitpun ke arah Taehyung.

"Yerin" panggil Taehyung. Satu sekolah belum tahu kabar putus mereka. Bahkan kedua sahabat Yerin.

"Ayo By aku anter kekelas" ajak nya riang menggapai lengan Yerin. Sementara Joy dan Hayoung yang berdiri diantara Yerin hanya bergumam gemas dengan keuwuan ini.

"Gak perlu kali Tae, gue berani kekelas gue sendiri" ucap Yerin mengganti gaya bicaranya. Tak lagi menggunakan aku kamu seperti biasa.

Sontak Joy dan Hayoung merasa kaget. Ada yang janggal disini. Namun mereka diam saja dan malah saling melirik.

"Oh iya, lu ga perlu panggil gue By. Panggil Yerin aja biar enak. Udahya gue mau ke kelas" lanjut Yerin sembari menepuk bahu Taehyung kemudian berjalan ke kelasnya diikuti Joy dan Hayoung penasaran.

"Yen.. yen.. yen bentaran? Lu knapa dah? Sawan?" Cerocos Joy mulai kepoan.

"Kagak Joy. Yakali sawan njirr" Yerin meberengut kesal karna dikatain sawan.

"Jadi kok gaya ngomong lu rada beda? Biasa aku kamuan lu sama Taehyung" tanya Hayoung mulai bicara.

"Ya karna udah ga pantes" jawab Yerin sekenanya.

"Maksudnya?..." Tanya Joy masih belum paham dan penasaran.

Yerin menghembuskan nafasnya jengah "gue udah putus sama Taehyung" ucap nya.
Sontak Joy dan Hayoung kaget. Pasalnya hubungan Yerin dan Taehyung terlihat adem ayem.

"Sumpah demi apa lu?..." kata Joy tidak percaya. Ketiganya kini duduk di kursi Yerin dan Joy sementara Hayoung duduk di meja. Ck tidak untuk ditiru.

"Seriusan. Kaga usah nanya alesannya gue males jelasin. Ribet" ucap Yerin malas.

"Jomblo dong lu? Asik ada temennya" Joy malah tertawa tawa merasa dia tidak sadgurl sendirian.

"Yeu kampret" Hayoung menoyor kepala Joy hingga sang empunya merengut namun detik berikutnya kembali tertawa heboh.

"Lu putus ae dari ketua genk. Apa banget lu punya pacar ketua Genk. Sok iye" kata Joy malah memanasi Hayoung supaya memutuskan pacarnya.

"Sianjir. Yang penting didepan gue dia ga nakal ae dah. Macho tauk si Zelo" bela Hayoung mendapat cemohan bibir dari Joy. Dan tawa geli Yerin. Baru kali ini Hayoung terlihat bucin.

Karna hubungan Hayoung dan Zelo tidak pernah menebar keuwuan. Beda sama Yerin yang setiap hari menebar keuwuan dan kebucinan dimana mana. Hingga satu sekolah tau dia pacar seorang Taehyung Wiraka.

"Jadi lu knapa putus Yen?" Tanya Joy kemudian mengundang decakan sebal oleh Yerin.

"Kan udah dibilang jangan nanya alesannya pe'a " kata Hayoung menjitak kepala cantik Joy.

"Kan gue kepo" ucapnya sembari ngengelus hasil jitakan hayoung dengan ekspresi memberengut yang malah terlihat lucu.

***

Taehyung memarkirkan mobil barunya digarasi samping rumahnya. Ia masuk begitu saja karna dikira tidak ada orang. Ternyata sudah ada mas Seokjin disana. Duduk di ruang tamu dengan selembar koran.

Melirik dari balik korannya. Persis papah muda. Uwu banget tau ga kalian. Mas Seokjin berdehem pelan membuat Taehyung tersadar. Segera cowok jangkung itu salim ke mas Seokjin. Walau bagaimanapun mas Seokjin udah seperti orang tua Taehyung. Karna pria itu yang menjadi walinya sekarang setelah papa mereka menikah lagi dan menetap diluar negeri.

"Duduk" ucap mas Seokjin tegas dan terkesan datar. Tidak seperti biasa.  Taehyung langsung patuh melihat aura tak mengenakan dari sang kakak.

"Itu mobil siapa kamu bawain dari kmarin? Jangan pikir mas ga ada, mas ga tau apa yang kamu lakuin Tae" kata Mas Seokjin serius.

"Mobil temen" jawab Taehyung cepat namun tak berani menatap mata Mas Seokjin.

"Yakin? Bukan mobil hasil kamu menang taruhan?" Tandas mas Seokjin. Taehyung diam tak mampu bersuara lagi.

"Sejak kapan mas ajarin kamu jadi f*ckboy begini? Itu bukan hal yang pantas untuk dilakukan seorang lelaki" ucap mas Seokjin lagi.

"Tapi darimana mas tau?" Kali ini Taehyung berani bertanya.

"Dari Jimin. Kamu jangan marah ke dia karna mas yang maksa dia buat ngomong darimana mobil yang kamu pake" jawab Seokjin.

Taehyung mendengus dalam hati.
"Dasar Jimin ember"

"Balikin mobil itu sekarang" ucap mak Seokjin tanpa bisa dibantah.

"Gimana mau balikin? Orangnya udah pergi" kata Taehyung lirih. Agak takut juga.

Mas Seokjin menghela nafas frustasi menghadapi tingkah adik semata wayangnya.
Padahal ia selalu mengajarkan yang baik baik pada Taehyung.

"Jadi kamu mau pakai terus mobil itu?" Tanya mas Seokjin kemudian dan dibalas anggukan oleh Taehyung.

"Kamu tidak malu?" Tanya mas Seokjin.

"Enggak. Lagian ga ada yang tau mas taruhan itu" jawab Taehyung membela diri. Ia tau dia salah tapi membela diri itu naluri dan otomatis tanpa bisa dicegah.

"Emang tidak ada yang tau. Tetapi sebagai lelaki harusnya kamu merasa malu pada diri kamu sendiri Taehyung" tandas mas Seokjin akhirnya. Pria itu menghempaskan korannya dan pergi.

Sementara Taehyung masih terduduk ditempatnya. Mencerna setiap ucapan mas Seokjin.

Benar. Seharusnya ia malu. Ia malu pada dirinya sendiri. Ia mengakui bahwa ia pengecut. Ia mempermainkan perasaan wanita.

Ia tau, ia menyesal. Sudah sejak mobil itu berada ditangannya ia jadi merasa bersalah. Namun harus bagaimana? Saat ini ia mencoba berdamai dengan keadaan. Mencari pembenaran untuk dirinya sendiri. Walau dimata orang lain ia tetap salah.

...((🍁))...

Cie dimarahin mas Seokjin:v

Terima kasih buat yang sudah baca, terlebih yang voment. Semoga cerita ini semakin baik kedepannya.

Sarangek♡


Move On [TAERIN] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang