Dor... Dor.. Dorrrr
Suara tembakan begitu memekak telinga sampai rasanya seperti tuli, lelaki dengan pakaian khas orang jaman penjajahan itu berlari bersembunyi dibalik semak-semak, ia berlari melindungi diri dari kejaran orang-orang sesamanya yang ingin menduduki negaranya, keinginan pada saat perang dunia II ketika negaranya terbagi atas 2 wilayah yang berbeda.
Lelaki itu keluar dari persembunyian, ia berjalan dengan sangat berhati-hati semoga kubu selatan tidak dapat melihatnya, ini bukan permainannya tapi permainan pemerintah, ia bahkan tidak tau apa yang ia lakukan disini, berperang melawan sesama ini sungguh memuakkan. Ia berlari dengan sangat lambat dia tak bisa berlari dengan cepat karena orang-orang selatan berada dihadapannya, negaranya tampak kacau dengan adanya perang besar untuk memperebutkan wilayah yang utuh, bukankah hidup berdampingan lebih baik? Ah ini hanya alur cerita tidak benar-benar terjadi tetapi mengapa membuatku berpikir?
Lelaki itu terdiam kala seseorang menariknya dari belakang, ia berusaha melepaskan diri dari orang tersebut tetapi tenaganya kalah banding, ia dibawa kebalik semak tempat tadi ia bersembunyi.
Lelaki kecil itu masih berontak hingga membuat orang tersebut geram-
"Diamlah, kau ingin menjadi salah satu dari mereka" ujar orang tersebut sambil menunjuk mayat-mayat yang berserakan disana.
Lelaki kecil itu terdiam, ia memperhatikan mayat-mayat tersebut lalu menoleh ke arah orang teresebut.
Seorang pria dengan wajah jepang, aa tunggu? Jepang? Bukankah masa mereka telah selesai tapi mengapa ia masih berada disini?
"K-kau nippon?" ucap lelaki itu sedikit takut.
Orang tersebut mengangguk-.."Tenanglah aku tidak akan berbuat jahat padamu" kata orang tersebut
Lelaki itu masih merasa takut, entahlah apa alasan ia takut pada orang dihadapannya ini "Bukan kah kalian sudah pergi dari sini?" tanyanya pada oeang tersebut.
"Aku kesini hanya untuk mengambil beberapa barang saja, aku tidak tau jika negara ini sedang dalam keadaan mengenaskan-..." jelasnya.
"T-tapi kau menarik ku" ujar lelaki itu.
Orang tersebut memutar bola matanya malas-..."Apa kau tidak lihat peluru tadi hampir mengenai kepala mu?"
Lelaki itu terkejut "Benarkah?" sedangkan orang tersebut tidak menjawab.
"Omong-omong siapa nama mu? Aku Hanbin dari utara" ujarnya.
Orang tersebut menoleh "Kei, panggil saja begitu"
Hanbin menautkan alisnya "Tidak terdengar seperti nama jepang" gumannya kecil tapi masih bisa terdengar oleh orang bernama Kei tersebut.
"Di militer nama samaran itu penting untuk melindungi keluarga dari bahaya" jelas Kei, Hanbin hanya ber-oh ria saja.
Kei menengok ke kanan dan kiri, ua rasa jika keadaan sudah aman "Ayo keluar" ajak Kei pada Hanbin.
Hanbin mengangguk kemudian berjalan keluar dari tempat persembunyian keduanya, belum selangakah ia berjalan tiba-tiba...
Dorrrr!!!
KEIIIIIIIIIIII
•••
Hanbin terbangun dari tidurnya, apa barusan ia bermimpi, tapi mengapa terasa begitu nyata. Menoleh ke arah jam, pukul 09.00 ia bangun siang, tak biasanya.
Hanbin turun dari kasurnya mengambil air dari dalam kulkas kecil yang berada di kamarnya, ia meneguk air tersebut hingga tandas, entahlah ia sangat lelah sekali padahal ia baru saja bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [KBIN]
Teen FictionKei dan Hanbin benar-benar berbeda!! Kei dan Hanbin merupakan siswa sekolah Bigland keduanya sama-sama menyukai dance, hanya saja keduanya sangat jelas berbeda. Kei yang sangat menutup diri dan Hanbin yang hiperaktif hingga keduanya dipertemukan da...