Episode: 4

604 45 49
                                    


"Aku pulang~" salam Tay begitu masuk rumah. Ia melepas sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumahnya.

"Malam banget, Bang?" sahut Thanat dari ruang tengah.

"Hnn." Balas Tay singkat.

Kemudian ia langsung menuju ruang tengah dan bergabung bersama Thanat duduk di sofa. Ia melepas jasnya dan meregangkan dasinya, kemudian menyandarkan kepalanya di sandaran sofa.

"Bang Tay baru pulang?" tanya Luke yang baru keluar dari kamar tamu yang telah menjadi kamar bayi.

"Hnn~ Bright sudah tidur?" Tanya Tay balik.

"Iya, Bang. Aku baru saja menidurkannya. Harusnya itu adalah tugas Bang Tay, kan?" balas Luke sedikit protes walau sebenarnya ia sama sekali tidak keberatan menghabiskan lebih banyak waktu dengan bayi laki-laki menggemaskan itu. Tay tersenyum tanpa merubah posisinya.

"Maaf ya. Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku."

"Ahh, mai pen rai, bukan begitu maksudku, Bang."

"It's okay, Luke."

"Bang? Bang Tay sedang ada masalah?" tanya Thanat, menangkap ada keresahan pada diri Tay. Tay hanya menghela nafas sekali lagi.

"Memang kenapa?"

"Tidak.. hanya saja, aku merasa kalau sikap Bang Tay agak aneh." Tay menegakkan duduknya dan mengerutkan dahinya menatap Thanat.

"Aneh??"

"Hmm, seperti orang patah hati." Ujar Luke tiba-tiba.

Deegg!

Tay langsung membulatkan matanya menatap Luke dan Thanat bergantian. Patah hati? Kenapa? Karena siapa?? pikir Tay gusar. Mendadak ia teringat pada kejadian di restaurant tadi.

"Lee? Luke?"

"Iya, Bang?" sahut Thanat dan Luke kompak.

"Aku.. Tadi aku melihat Newwiee sedang kencan dengan seorang pria." Kata Tay hati-hati.

"Kencan??" tanya Luke.

"Memangnya ada yang salah kalau Newwiee berkencan dengan seorang pria? Mungkin saja dia kekasih barunya." kata Thanat dengan logisnya.

"Bukan begitu! Hanya saja.. apa kalian lupa, bahwa New sudah memiliki seorang anak dengan.. enng, salah satu dengan kita?"

"Lalu??" Tanya Thanat.

"Jika dia sedang berusaha menjalin hubungan dengan pria lain, lalu bagaimana dengan kita?"

"Memangnya ada apa dengan kita?" tanya Luke, bingung.

"Aku tidak masalah. Bukankah, antara kita dan New memang sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi?" sahut Thanat.

"Aiissh! Apa kalian tidak memikirkan Bright??"

"Huh??"

"Maksudku, jika New sampai menikah dengan pria lain, itu berarti pria itu akan menjadi ayah tiri Bright. Apa kalian rela, melihat Bright mempunyai seorang ayah tiri?!" Jelas Tay panjang lebar mengemukakan pendapatnya. Thanat dan Luke bertukar pandang sejenak, kemudian menatap Tay.

"Kalian rela??" tanya Tay sekali lagi. Thanat dan Luke serempak menggeleng.

"Nahh! Maka dari itu, kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi." Usul Tay.

"Maksud Bang Tay?" tanya Luke. Tay menghela nafas.

"Kita harus menggagalkan hubungan mereka." Jawab Tay sembari mengulas senyum licik.

One Baby, Three Dads..??? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang