Part 3 -Gugup?

234 17 82
                                    

"Alana kenapa kau berbelanja banyak sekali? Kan stok di rumah masih banyak." ucap Satya bingung, padahal mereka sudah berbelanja makanan dan masih ada.

"Kita kan sekarang mau ke toko, mau memperkenalkan Vano ke yang lainnya sambil makan makan gitu, lagian jarang ini kan?" jawab Alana acuh.

Alana mengambil kue kue di sana dan beberapa mie instan sambil bertanya. "Oh iya, kak Gino tidak akan ada di toko kan?" tanya Alana memastikan.

"Tidak."

Alana menahan senyumnya. "Bagus, itu berarti kita akan bersenang-senang sekarang." batin Alana.

_____

"Hai, guys..." sapa Alana pada Arga, Sara dan Veera yang tengah sibuk bermain permainan monopoli bahkan sampai terdengar teriakan Sara dan Veera di luar toko.

"Hai..." Jawab mereka kompak tetapi tidak menoleh pada Alana.

"Kalian lihat dulu..." Arga, Sara dan Veera langsung menoleh bingung. "Kita kedatangan teman baru, Dia kerja di pabrik bersama Satya dan dia akan tinggal di rumah kita!" lanjut Alana membuat mereka bertiga menatap Alana bingung.

"Kak Gino?" tebak Veera.

Alana terdiam sejenak. Menurutnya Gino tidak akan pernah masuk dalam list sebagai teman, bahkan Alana jijik, dekat dekat dengan Gino, pria kurang ajar itu.

"Bukan Veera... bukan kak Gino..."

"Lalu?"

"Vano kemari lah..." suruh Alana.

Vano berjalan menghampiri Alana dengan perasaan canggung sedangkan Veera dan Sara langsung membelalak.

"Kau?!" Veera menatap Vano tak percaya.

"Kau?" Vano pun menatap Veera tak percaya.

Alana melirik Veera lalu bergantian melirik Varun. "Kalian saling kenal?"

"Tidak..." kompak mereka.

"Baiklah... Jadi Vano akan tinggal di rumah kita,"

Arga menatap Alana heran, kedatangan Gino saja sudah membuat rusuh bagaimana jika sampai Vano tinggal. Jika soal Veera, Arga tidak masalah karena Veera tidak seperti Gino. Saat tadi berbicara banyak dengan Veera, Arga merasa Veera berbeda dengan Gino.

Soal Vano, Arga belum mengenal Vano makanya dia sedikit curiga apalagi di rumahnya ada tiga perempuan.

"Oh iya sambil merayakan kedatangan Vano dan Veera... Kita harus merayakan ini kan? Kita makan makan yuk? Tapi masak masak dulu." tawar Alana antusias. Satya yang sedari tadi diam di belakang hanya bisa menggelengkan kepalanya heran sekaligus gemas.

Veera terdiam, memikirkan Gino yang seharusnya ikut merayakan ini. Sosok kakak yang selalu menemani Veera dan menjaga Veera.

"Kita susul kak Gino? Biar dia ikutan." kata Veera canggung.

Semuanya langsung terdiam, terutama Alana yang punya dendam pribadi pada Gino sedangkan Satya yang sudah tau bagaimana sifat Gino.

Satya yang tidak ingin ada yang mengganggu kebahagiaan Alana saat ini memilih mengatakan. "Kak Gino sekarang sedang sibuk, jadi mending kita saja yang rayakan ini." ujar Satya kaku.

"Yah..." Veera terlihat kecewa. "Yasudah tapi nanti makanannya sisain buat kak Gino ya? Pasti kak Gino senang!" tambah Veera riang membuat Alana menatap Veera tidak tega.

"Kalian siapkan saja ruangannya biar nyaman, aku dan Satya yang akan memasak." ujar Alana memberitahu, sekalian dirinya ingin berduaan dengan Satya, memasak ala ala romantis seperti pasangan lain.

SANA 2 [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang