🍁-21 | Cilor Bang Jaki

41 10 0
                                    

(Abaikan timestamp)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abaikan timestamp)

___


"Halo Kak Jeno? Lo dimana?"

"Tumben nanyain? Gue lagi di markas nih, sama yang lainnya. Lo dimana sekarang? Udah pulang?"

"Gue udah di rumah kok, kak. Oiya, disana ada Renjun nggak?"

"Ada kok. Nih lagi pundung anaknya gatau kenapa. Kenapa? Mau ngomong?"

"Ehh nggak gitu kak! Gue kirim gofood kesana, lo ambil ya. Makan bareng bareng."

"Eh? Tumben baik lo! Thanks ya. Yaudah lo baek baek dirumah. Jangan macem macem. Dah ya, ntar gue pulang cepet deh."

"Ok, kak. Jangan lupa suruh Renjun makan. Bilang, gue yang maksa kalo dia gamau."

Jina mematikan telefonnya. Ia memesan banyak sekali cilor bang jaki. Sebenarnya ia hanya ingin beli untuk Renjun sih. Tapi yasudahlah, sekalian buat teman segengnya.

___

(Abaikan timestamp)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Abaikan timestamp)

___

"Waras lo njun?" Renjun hanya tersenyum ketika ditanya Haechan.

"Anjing temen lo beneran ga waras, Chan. Ketawa sendiri anjir! Padahal tadi pundung dia. Serem banget cem setan."

Ombrophobia | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang