🍁-22 | Ngehindar

43 10 0
                                    

"Ji, mau mak--"

"Ryujinnnn! Kantin yukk! Gue laper banget sumpah!" Jina tidak menggubris Renjun dan langsung menarik Ryujin untuk segera keluar kelas.

"Eh Na! Buset gue belom kelar nyalin tugas, begoo! Ntar gue dihukum ibu mina gimana?"

Jina menatap Ryujin memohon, "Please lah ya? Ntar maag gue kambuh gimana? Lo mau gue sakit, Ryu?"

Ryujin menjitak dahi Jina sehingga Jina mengaduh. "Iya iya ah! Sialan lo, Na! Gue bawa deh tugasnya ke kantin. Nyebelin lo."

Renjun mengernyit heran menatap punggung dua cewek yang menjauhi dirinya.

Apa Jina sedang menghindarinya atau hanya perasaan Renjun saja?

___

"Chaey bagi!" Jina nyolong bakso Chaeyoung yang hanya tersisa satu di mangkuknya.

"Ih anjing! Tinggal satu tauuu!! Muntahin gak?!" Chaeyoung menatap tajam oknum di sebelahnya yang sedang tertawa.

"JINAAA!! IH!" Chaeyoung memukul pelan bahu Jina. Wajahnya mengkerut sebal.

Jina menyatukan kedua tangannya di depan dada, "Nanti kapan kapan gue ganti deh ya, Chaey? Jangan marah napa,"

"Udah gausah ribut napa. Aku beliin lagi ya, Chaey?" Yoonbin baru saja beranjak berdiri saat ia berujar seperti itu.

Chaeyoung tentu menahan Yoonbin. "Ngapain?! Gausah astagaa"

"Heh bocah, ribut banget napa lu" Changbin yang sedang makan pun melirik kearah Jina dan Chaeyoung.

"Ya maap sih bin, kenapa lo yang sewot dah!" Jina bersidekap. "Sens--anjing! Gue balik ke kelas ya, mau nemenin Ryujin ngerjain tugas!"

Jina menarik Ryujin yang sedang menulis di meja kantin. "Bangsat lo, Na! Kecoret nih buku gue!"

"Loh? Kabur kemana heh anjing!"
"Dek, lo ga makan dulu?"

Jina menggeleng, "Ntar aja, kak. Ini urgent soalnya tugas bu mina! Dah ya, bye!"

Ryujin pasrah saja ditarik Jina karena cengkraman Jina pada lengannya sungguh kuat.

Renjun yang baru saja hendak menghampiri Jina langsung tertegun. Lagi? Jina menghindarinya lagi?

"Eh njun? Kok baru sampe kantin? Bentar lagi udah bel masuk padahal. Tumben lo." Jeno berbicara sambil makan.

"Jen, adek lo ngehindarin gue gak sih?" Tanya Renjun dengan muka yang tak enak dipandang.

Jeno terkejut hingga menyemburkan kuah sotonya, bahkan teman temannya yang duduk semeja dengannya malah tertawa kencang.

"Jeno ih jorok! Makan yang bener napa" Karina memukul lengan Jeno sebal. Jorok sekali pacarnya itu.

"Njun, lo takut dijauhin sama Jina?" Tanya Hyunjin lalu kembali tertawa lagi.

Renjun tersenyum canggung kemudian menggaruk lehernya yang tak gatal. "Gue cuma takut dia benci sama gue karena kejadian kemarin."

"Kemarin?" Tanya Chenle.

Setelahnya, Renjun menceritakan kejadian malam itu dimana trauma Jina kambuh menjadi lebih parah saat bersama Mingyu.

Ombrophobia | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang