🍁- 8 | Hilang

75 12 0
                                    


Jina naroh sebuket bunga mawar merah di atas gundukan tanah yang sudah mulai ditumbuhi rumput-rumput liar itu.

"Kak jaehyun, Jina kangen banget sama kakak. Coba aja kakak masih hidup, Jina pasti seneng banget," Jina menghela napas lalu tersenyum kecut.

"Kak, masa tadi temen aku ngaku ngakuin dirinya pacar aku, padahal aku kan sukanya sama kak jaehyun. Kak, aku kangen," Jina mengusap batu nisan dimana tertera nama 'Jung Jaehyun' disana.

Tanpa Jina sadari, ada seseorang yang terus memperhatikan dia dari jauh.

                              ___
                             
"HUAA KAK JENO TOLONGIN JINAA!!"

Jina langsung berlari kencang saat tau ada orang berpakaian hitam-hitam dilengkapi dengan topi dan masker hitam serta membawa pisau di tangannya.

Tetapi percuma saja. Orang menyeramkan itu masih saja mengejar Jina.

Sampai Jina tertangkap dan dibius hingga pingsan.

                              ___

"LEPASIN SAYA! SAYA GAK SALAH APA APA OM! LEPASIN!" Jina berontak.

Kedua tangan dan kaki Jina diikat dengan tali tambang.

"Kamu," orang itu perlahan mendekati Jina dan mengangkat dagu Jina pelan, "Jangan coba-coba berteriak di depan saya ya, gadis manis,"

"Tolong lepaskan aku! Kumohon..." tatapan Jina sendu menatap pria itu, namun pria itu malah melukai telapak tangan dan lengan Jina dengan cutter.

"ASHH, BRENGSEK!! SINGKIRKAN BENDA TAJAM ITU DARI TUBUHKU!!"

"Mau bermain sekarang, baby?" pria itu memajukan wajahnya hingga berada sangat dekat dengan Jina.

"JANGAN COBA COBA KAU DEKATI AKU ATAU KUPANGGIL POLISI!!"

"Kau akan menikmatinya sayang, tenanglah,"

Sementara itu, di sisi lain,

"Halo? Ryujin, Jina ada kerumah lo ga?" Jeno panik karena sekarang sudah pukul 7 malam dan Jina belum menunjukkan keberadaannya di rumah.

"Gak ada nih kak jeno, emangnya ada apa ya?"

"Aduh, yaudah deh kalo kaya gitu, makasih ya, Ryu. Kalo Jina ke rumah lo telp gue ya? Jina belum pulang soalnya sejak pulang sekolah tadi."

"Oke kak," jawab Ryujin dari seberang sana.

Iya. Jeno telfonin satu satu temennya Jina. Sampai ke geng nct juga dia suruh bantu cari.

Dan kalian tau siapa yang paling heboh pas Jeno nelfon dan bilang 'Jina belum pulang' ?

Yes. Renjun.

"Halo, njun. Lo bisa tolongin gue ga?"

"Kenapa jen? Malem malem gini?"

"Jina belum pulang njun. Gue takut dia kenapa napa nih. Lo bisa tol--"

"APA?! JINA BELUM PULANG?! ANJIR UDAH JEM SEGINI TUH ANAK KEMANA?!"

"Lo bisa tolong bantu gue cari gak?! Lacak hapenya Jina, njun. Soalnya Jina selalu gue suruh nyalain locationnya. Gercep ya! Tolong njun! Gue mau ijin ke bunda gue dulu,"

"Tenang aja jen, selo. Yaudah gue cabut dulu deh, nyusulin Jina."

Ombrophobia | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang