Little Accident

1.9K 124 7
                                    

Kaki jenjang itu berjalan santai di trotoar menuju tempat ia bekerja. Mulutnya sesekali bersenandung mengikuti lagu yang diputar di earphone yang ia sematkan di telinganya.

Tap

"Halo"

"Sehun, kau sudah sampai?" Tanya seseorang dari sambungan telepon

"Belum, tapi sebentar lagi sampai."

"Baiklah, hati-hati. Kalau kau akan menyebrang, lihat lampu penanda jalan."

"Iya Kai, aku bukan anak kecil. Berhenti memperlakukan aku seakan aku adalah manusia purba." Sehun memutar bola matanya jengah

"Aku serius, kau sering ceroboh."

"Hmm, yasudah aku tutup dulu."

"Baiklah, hati-hati. Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu."

Pip

"Hhh, dia selalu seperti itu." Gumam Sehun dengan sedikit senyuman di wajahnya.

Lelaki manis itu sudah hampir sampai di tempat ia bekerja. Cafe tempat ia bekerja ada tepat di sebrang ia berdiri sekarang. Ia teringat ucapan Kai tadi, sangat menggemaskan walaupun kadang menyebalkan.

Sehun melihat lampu penanda untuk pejalan kaki sudah hijau, dengan santai ia berjalan dengan beberapa orang yang ingin menyebrang juga. Tanpa tau kalau ada mobil yang melaju kencang ke arah nya, lelaki manis itu terkejut dan sempat menghindar tetapi tetap saja ia terserempet sejauh 1 meter.

Lukanya tidak parah tetapi cukup untuk membuat ia tidak sadarkan diri.






.
.
.
.
.

Bau khas rumah sakit masuk ke dalam indera penciuman nya saat Sehun perlahan membuka mata.

Kepala nya masih terasa pusing dan sekujur tubuhnnya masih terlalu lemas untuk digerakkan. Ia melihat ke seluruh penjuru ruangan, tidak ada siapa-siapa.

Baru saja ingin menutup matanya lagi, terdengar pintu ruangan ia dirawat terbuka dan terlihat Kai masuk.

"Sehun? Kau sudah bangun?"

Dengan tergesa ia menuju ranjang Sehun. Tangan nya menggenggam lelaki manis itu dengan erat.

"Kau ingat aku kan?"

"Aku-"

"Ini aku kekasihmu, Kim Jongin. Kai" tangan Kai menangkup wajah Sehun dengat raut khawatir

"Kai aku-"

"Aku akan panggil dokter."

"Kai!" Sentak Sehun kesal

"Aku tidak amnesia. So, cut it out." Geram Sehun, perempat imajiner mungkin sudah muncul di dahi lelaki manis itu sekarang.

"Syukurlah" Kai duduk dengan di samping ranjang tanpa melepas genggaman nya.

"Sudah ku bilang, hati-hati. Kita baru selelai berbicara lewat telpon dan 5 menit kemudian aku mendapat kabar bahwa kau kecelakaan bagaimana aku tidak khawatir." Tutur Kai

Mata lelaki tampan itu terlihat sedikit bengkak, dan itu sangat menggemaskan.

"Pfft"

"Kenapa kau tertawa?"

"Pfft ahahahhaha, Kai kenapa kau sangat menggemaskan hm?"

Kai menatap kekasihnya dengan tatapan datar. Ia sudah kepalang panik tapi malah ditertawakan.

Grep

"K-Kai, apa yang kau lakukan?"

"Menurutmu?"

"Jangan bercanda, Kai. Cepat turun."

"Tidak, kau perlu dihukum karna sudah membuatku khawatir dan malah menertawakanku."

Pasalnya Kai berada diatas tubuh Sehun sekarang dengan kedua tangan Sehun yang dikunci diatas kepala nya oleh Kai.

"Siapapun bisa masuk kapan saja, Kai."

"Biarkan saja."

"Kai tap-mmmh"

Kai membungkam bibir tipis itu dengan lembut. Awalnya hanya kecupan lembut tapi kelamaan lidah mereka ikut terlibat. Bunyi kecapan lidah mendominasi ruang rawat tersebut.

"Hahh.. Kau gila, Kai."

"Hm, kau yang membuatku gila."




















.
.
.
.
FIN

Hai?🤭

Hope you like it!🧡

Hope you like it!🧡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAIHUN

KAIHUN [ONESHOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang