01

17 2 5
                                    

Kring~~kring~~  suara alaram yang berbunyi dari jam yang terletak di atas nakas samping tempat tidur membangunkan seorang gadis yang sedang terlelap dari dalam mimpi indahnya.

Gadis itu menggeliat dari balik selimut tebalnya yang membungkus tubuhnya yang seperti gitar spanyol tersebut. Gadis itu duduk tetapi masih sambil menutup matanya mengumpulkan nyawanya yang masih melayang - layang ntahh tersangkut dimana.

Dia menatap jam dan terlihat jam menunjukan pukul 06:05, dia bangun dan langsung menuju kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya.

Beberapa saat kemudian dia keluar dari walk in closed sudah lengkap dengan pakaian sekolah yang akan dia gunakan.

"Okehh Anin mari memulai hari yang sama lagi, dan bersikaplah biasa saja, huuufff" gumam Anin sambil menatap dirinya di depan cermin.

Anin keluar dari kamar dan berjalan menuruni anak tangga hingga sampai di bawah, ia menatap kesana kemari dan hanya beberapa pelayan saja yang sedang mengerjakan pekerjaannya yang ia lihat.

"Apakah mereka tidak pulang lagi hari ini?" Tanya Anin dalam hati.

Beginilah rutinitas Anin setiap hari, sepi adalah temannya, rumah mewah yang dia tinggali bagaikan kuburan, SEPI.

Anin sebenarnya sudah biasa seperti ini, kedua orangtuanya nya sibuk dengan pekerjaan dan melupakan bahwa mereka memiliki seorang anak yang masih memerlukan kasih sayang dan perhatian mereka, bukan segala fasilitas atau kemewahan yang di berikan orang tuanya yg dia butuhkan.

"Ahhh sudahlah ngapain juga gue peduli, memang sudah seperti ini nasibku" gumam Anin dan tersenyum kecut.

"Bii idah aku berangkat sekolah dulu yah, byee bibi" pamit Anin kepada Bi idah, salah satu pelayan di rumahnya yang sudah dia anggap layaknya ibunya sendiri karena hanya bi idahlah yang selalu menemani Anin bukan ibu kandungnya.

"Lohh,, gak sarapan dulu nak Anin? Bibi udah buatin sarapan loh, nanti kamu sakit, sarapan dulu yah" ucap bi idah yang memang khawatir dengan Anin jika Anin tidak sarapan.

"Ga ahh Bi, nanti Anin sarapan di skolah aja, bibi tenang aja Anin gapapa kok, udah yahh Bi Anin berangkat dulu, byee" ucap Anin sambil berlari kecil setelah mnyalamu bi indah.

Bi indah hanya menggeleng kan kepela melihat kelakuan Nona mudanya yang sudah dia anggap seperti anak sendiri, sebenarnya bi indah khawatir kalau Anin kenapa", tetapi yahh dia tidak mungkin bisa menahan Anin dengan segala sikap keras kepala Anin.


Gimana guysss🤭😁, ini cerita pertama author lohhh.

Author minta maaf kalau ada typo yah, maklum masih pemula.

Kalau ada typo tolong kasih tau athor yahh karna kritik dan koment kalian bakalan jadi motivasi buat author memperbaiki cerita ini

Jangan lupa vote author okehhh 👍
Biar author makin semangat bikin ceritanya hehe,,

See you next chapter guyss❤️🖤.
Jangan lupa fllow akun WP author.

Ig: @melinda_theresiaa

My "BAD GIRL"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang