03

8 1 0
                                    

Bukkk,,,,
Bunyi tas yang Anin lempar di atas tempat tidurnya.

"Uhh gue capek banget" keluh Anin

Drett dreett,,

"Dimas, ngapain dia nelpon gue" tanya Anin pada dirinya sendiri

Hallo dim,,

Iyaa kenapa,,

Ohh dia, okey gue bakalan datang ntar seperti biasa,,

Okeyy Lo urus aja

Pip, Anin mematikan telponnya

"Huuftt sampai kpan yah gue gini trus, ahh bodo amatlahh yg penting gue seneng" gumam Anin dan langsung masuk kedalam mimpi.

19:00 (Tok,, tok,, tok,,)

Anin menggeliat dalam tidurnya ketika mendengar ada seseorang mengetuk pintu kamarnya

"Siapa sih ahh ganggu orang tidur aja"batin Anin

"Iyaa entarr bii, Anin mandi dulu" kata Anin dengan malas-malas.

"Anin cepetan, mama sama papa tunggu kamu di bawah, ada yang ingin mama sama papa bicarakan"

Ogheyyy fixx udah tau dong itu siapa wkwkw

Degg,,

"Mama,," batin Anin antara seneng dan sedih.

Anin tidak menjawab perkataan mamanya, dia langsung memasuki kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

Tak,,tak,,tak,,
Suara langkah kaki Anin menuruni anak tangga, dia sudah melihat ada mama dan papanya yang sudah menunggu dia untuk makan malam.

Anin langsung duduk dan mengambil piringnya untuk makan, tanpa menyapa kedua orang tuanya.

Papa Anin hanya menatap tajam pada Anin dan menghela nafasnya dengan berat.

"Anin, papa dan mama ingin membicarakan sesuatu yang penting sama kamu" kata papa Anin

"Peraturan di meja makan, dilarang berbicara ketika sedang makan" kata Anin dengan volume rendah namun tegas.

Seketika itu juga Hening kembali dan semuanya sibuk dengan makanan mereka masing-masing.

"Mau kemana kamu?" Tanya papa Anin ketika melihat Anin sudah selesai makan dan bersiap-siap untuk beranjak pergi.

"Kamar" kata Anin dan mulai beranjak pergi.

Tetapi baru tiga langkah Anin berjalan, tiba-tiba,,

"Stop, papa udah bilang kalo papa sama Mama mau berbicara dengan kamu"

"Apalagi sihh pahh, mau marah* nanti aja yahh Anin cape mau tidur" Anin kembali melangkah, namun seperti tadi baru beberapa langkah,,

"ANIN SAYA BILANG BERHENTI, IKUT PAPA KE RUANG KELUARGA" bentak papa Anin dengan kencang.

Anin syok mendengar papanya membentaknya tetapi hanya sesaat karna Anin pintar merubah mimik wajahnya

Papa Anin menarik tangan Anin dengan kasar dan membawa Anin ke ruang keluarga

"Lepas, gue bisa jalan sendiri" kata Anin dngn nada berat dan terkesan menyeramkan

Anin duduk di kursi yang bersebrangan langsung dengan orangtuanya, dia hanya menatap tajam pada orangtuanya yang juga sedang menatapnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"To the point" kata Anin tanpa basa-basi

"Okeyy, papa juga gak mau basa-basi lagi jadi, perusahaan papa di ambang kebangkrutan jadi papa mau kamu bantu papa" ucap papa Anin dengan nada datar dan tatapan yang yahh sulit untuk di artikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My "BAD GIRL"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang