01

36 12 0
                                    

Aku duduk terdiam diatas ranjang sembari menatap kearah luar jendela dengan pemandangan yang cukup menakjubkan, bagiku.

Hujan deras sedang mengguyur langit seoul, sementara jam sudah menunjukan pukul delapan malam, bahkan aku baru tersadar bahwa seharian ini aku belum mengisi kebutuhan perut.

Ku hembuskan nafas  perlahan lalu melangkahkan kaki sambil berfikir keras persediaan makanan apa yang tersisa didapur.

Oh benar, malam itu aku menghabiskan semua persediaan makanan, pesta dadakan yang aku ciptakan bersama sahabatku.

Tidak apa apa, aku hanya perlu menahan rasa lapar ini, anggap saja ini bagian dari rencana diet ku.

Sedikit ..

The truth untold oleh BTS mengalun pelan di telingaku menemani malam ku yang sunyi

Tersamar aku merindukan mereka....

Merekaa...

Ibu, ayah, adik

Benar....

Dikota ini aku hanya sebatang kara, sedikit ku ceritakan siapa diriku.

Perkenalkan nama ku min areum, berusia 21 tahun, tujuan utama ku di kota ini untuk menempuh pendidikan ku di salah satu universitas soul, keluarga ku yang berada di busan megirim ku kesini, dengan berharap agar nanti nya aku bisa menjadi manusia yang mereka ingin kan.

Yuppp..

Manusia yang bisa berguna bagi mereka, tentu aku juga tidak keberatan akan hal itu, aku juga sangat menginginkan hal ini, mengingkan kan akan kesuksesan, terbilang keluarga ku yang sederhana, dan ibuku juga berjuang mencari nafkah bersama ayah agar mereka dapat melanjutkan hidup.

Berbeda dengan ku, bersyukur aku mendapatkan beasiswa disini, dan aku hanya perlu mencari pekerjaan part time untuk melanjutkan kelangsungan hidup ku.

  ~~~~~~0~~~~~~~
 

"Aerum"

Wanita dengan kulit putih mulus, dengan rambut sebahu, sedang melayani pelanggan pertama nya hari ini.

"Ya ka?"

"Nanti malam apa kau bisa menggantikan ku?"

Aerum sempat berfikir sejenak, bagaimana tidak sudah 1 minggu ini, bos nya selalu meminta nya untuk lembur, bahkan tugas akhir perkuliahan nya sudah begitu banyak menumpuk, ia hanya bisa berkutik di dalam hati tetapi tidak dengan melontarkan, aerum tipe wanita yang sangat menurut, bahkan selalu enggan pada orang

Begitu egois untuk diri nya sendiri..

"Hai aerum? Apa kau bisa"

Lamunan aerum buyar, ia menggeleng tersenyum.

"Tentu, aku bisa" Diberangi dengan senyuman manisnya.

Kemudian wanita yang sangat aerum segani itu berlalu begitu saja, setelah mendegar penjelasan aerum.

Aerum tertunduk lemas, lalu melayani pelanggan berikutnya, seorang pria yang ia perkirakan dengan tinggi 174 memakai topi dan tak lupa dengan masker, begitu tertutup tapi aerum tahu bahwa dibalik muka itu pasti ada ketampanan yang sangat memukau.

"Hallo?"

"O ooohh iyaa maaf, anda pesan apa tadi?"

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang