Kim taehyung sedang menatap keelokan indah kota seoul dari lantai atas gedung fakultas, cuaca yang sedikit mendung dan sangat bagus untuk menenangkan segala pikiranya.
Saat ini min aerum juga berada di sisi pria tampan itu, menatap indah kesempurnaan wajah yang dimiliki taehyung, tersenyum saat pria itu mencoba memejamkan kedua matanya. Seakan akan Tuhan menciptakan kata "sempurna" Saat menciptakan kim taehyung.
"Berhenti menatap ku seperti itu"
Ketus taehyung kembali membuka kedua bola matanya dan berbalik arah menatap min aerum.
"Wajah mu begitu indah" Ucap aerum sambil menyelipkan rambutnya ke arah samping telinga. Dengan tatapan yang masih lekat ke taehyung.
Pria itu memajukan langkah nya, hanya menyisakan beberapa cm saja bahkan aerum dapat merasakan nafas tenang yang di keluarkan kim taehyung.
"Wajahmu begitu sempurna min aerum" Taehyung mengelus pipi sebelah aerum yang dimana wanita itu juga memegang tangan yang di letakan di pipi nya.
"... Apa kau mau menjadi wanita ku?" Ucap nya lagi.
DRINGGGGG.....
DRINGGGGG..............
bunyi alarm lagi lagi membuat semua mimpi yang ku ciptakan menjadi rusak, ku lihat jam yang tertera sudah menunjukan bahwa saat nya aku bergegas untuk pergi kekampus guna mengunjungi kim taehyung ralat untuk menimba ilmu lebih tepatnya.
Sarapan hari ini, hanya tersisa 2 lembar roti tawar, dan segelas air putih, dan kurasa ini sudah lebih cukup sampai saat makan siang nanti.
Sedikit mengalunkan lagu, untuk pagi ku yang lumayan cerah,dan juga untuk rasa terimakasih kepada diriku untuk bisa bertahan sampai saat ini, tentu juga terimakasih kepada diriku karena telah bermimpi indah bersama kim taehyung walau akhirnya aku harus tertampar kenyataan.
Lagi lagi aku tersenyum, bagaimana bisa semua mimpi yang ku rancang bisa menjadi indah bersama taehyung, dan kurasa mimpi mimpi itu bisa menjadi kenyataan walau akhirnya aku hanya bisa berdiam saat mendengar kabar bahwa dirinya sedang menjalin hubungan dengan wanita pilihan nya.
Tersenyum hambar, bagaimana bisa pagi ini aku sudah merusak suasana hati , melihat notif muncul dari layar ponsel,berharap kim taehyung menghubungi ku dengan mengirimkan pesan bertulisan "selamat pagi" barang kali? Oh tetapi tidak, ini nomor yang lagi lagi yang membuat ku sadar akan realita.
"Min Yoongi"
Aku membaca pesan masuk darinya, sedikit terkejut bahwa ia memberikan ucapan selamat pagi untuk ku, apa aku salah baca, lagi lagi tidak. Ini memang nyata, kemudian muncul notif panggilan telphone darinya.
"Hallo" Terdengar suara serak khas bangun tidur dari seberang sana, ku pastikan ia memang baru bangun pada pukul segini.
"Ya hallo tuan, ada apa kau menghubungi ku" Ucap ku sambil meletakan piring bekas sarapan ke dapur dan menyiapkan keperluan yang harus ku bawa ke kampus, dengan telphone yang masih menyala.
"Jangan panggil tuan, apa nanti siang kau bisa menemani ku makan?"
"Oh itu...
Aku berfikir sedikit, untuk memastikan jadwal ku hari ini..
"... Hmm bisa"
"Aku akan menjemput mu, sampai nanti"
Akhirnya ia mematikan saluran ponsel, selanjutnya aku pun juga harus pergi berangkat ke kampus.
~~~0~~~~
Aerum menyapa ramah kim taehyung sementara pria itu hanya menjawab dengan anggukan, tidak sampai disitu bahkan aerum menghampiri pria itu dengan beralasan seperti biasa
"Taehyung ayo" Ajak aerum
"Lagi?" Tanya nya malas.
"Tentu, aku sangat membutuhkan banyak referensi untuk tugas penelitan ku, lagi pula kau kan sangat menyukai aroma Pustaka,hyera pasti juga sedang disana"
"Malas" Taehyung kembali menatap layar ponsel nya, membuat aerum sedikit berfikir apa yang terjadi pada taehyung, biasanya pria ini selalu bersemangat ketika ia membawa nya ke perpusataakan.
"Apa kau sedang bertengkar dengan hyera?" Tanya aerum
"Hmm" Taehyung menjawab dengan anggukan, aerum tidak heran atas jawaban jujur dari sahabat nya itu, kim taehyung memang seperti itu tidak bisa menyembunyikan apapun dan itu juga membuat aerum sedikit senang setidak nya walaupun taehyung tipe yang jarang bicara tetapi ia selalu terbuka pada aerum.
"Kenapa begitu? Apa kau ingin bercerita pada ku?"
"Kalau aku bercerita kau akan memihak siapa? Aku apa hyera? Tentu kau memihak nya karena dia sahabat mu"
Oh tidak, kalau taehyung sudah seperti ini jiwa akal sehat aerum bisa lenyap, taehyung itu lucu sangat lucu dimata aerum, ia berusaha mencoba menahan untuk tidak menyentuh pipi taehyung.
"Belum tentu, aku akan mendengar cerita mu lebih dulu, dan baru aku akan menentukan bagaimana nanti"
"Hyera tadi malam pergi ke club dan aku tidak menyukai itu, aku tahu itu hoby nya tapi aku juga berhak melarangnya" Ucap nya langsung tanpa aba aba.
"... Lalu menurut mu siapa yang salah?"
"... Kenapa kau diam saja? Kau tidak tahu harus berbuat apa?"
"... Makanya selesaikan segala urusan mu dulu, baru menyelesaikan urusan orang" Ketus taehyung lalu meninggalkan aerum begitu saja.
Aerum berusaha mengejar ketertinggakan langkah nya pada pria itu, untuk berusaha mengembalikan mood pria itu, dan mencoba untuk menenagkan nya, setidak nya kalau ia sedang tidak mood dengan membicarakan hyera tapi jangan membawa aerum kedalam permasalahan dirinya dan hyera.
"Tae, aku tahu kau sedang tidak mood tapi bisakah kau lebih dewasa? Kau mempunyai masalah dengan hyera lalu kenapa kau juga ikutan marah dengan ku?"
"Aku tidak begitu marah pada hyera karena aku sangat mencintainya tapi disini aku tidak suka dengan cara kau yang merasa sok hebat, seakan kau itu manusia paling pintar, lihat nilai ujian terakhir mu, coba ingat kau disini mendapatkan beasiswa setidaknya kau harus mendapatkan nilai bagus, dulu waktu semester pertama nilai mu selalu bagus tetapi semakin kesini semakin hancur
".... Aku tau kau bekerja siang malam untuk memenuhi kebutuhan tapi kau malah menyampingkan study mu"
"... Kalau kau ingin berteman dengan ku setidak nya kau jangan jadi beban kampus" Ucap taehyung panjang lebar, suara nya tidak meninggi tetapi aerum dapat merasakan betapa kesal nya ia dengan aerum saat ini.
Ucapan taehyung tadi membuat aerum tersadar, oh jangan lupakan bahwa aerum menyukai kim taehyung si mahasiswa ambis, ia tidak menyalahkan perkataan taehyung. Hal itu memang adanya, taehyung benar, disni aerum yang salah atas semua kelalaianya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
RomanceHiraeth Ini adalah kerinduan akan sesuatu yang hilang, atau tidak pernah ada. Anda merasakannya untuk seseorang atau tempat, atau waktu dalam hidup Anda ... ini adalah kesedihan jiwa.