04

14 9 0
                                    

Untuk pertama kalinya aku menginjaki gedung yang megah ini, ku perhatikan seluruh penjuru gedung, mulai dari susunan lampu yang mengelilingi seisi gedung, sampai air mancur yang indah terletak di tengah gedung utama gedung tersebut.

Dari yang ku perhatikan semua orang sibuk dengan urusan masing masing, sementara aku? Tidak tahu harus kemana, lagi pula tujuan ku kesini juga tidak tahu persis hanya saja yang terlintas saat ini untuk menemui tuan min.

Ku langkahkan kaki  ke arah pemuda yang ku perkirakan tingginya sekitar 180 cm dan dengan garis rahang yang tegas mengenakan pakaian seragam, mungkin ini salah satu staf gedung ini pikirku.

"Ada yang bisa saya bantu nona" Ucapnya saat aku sudah berada di hadapanya.

"Jadi begini pak, saya ingin menemui tuan min Yoongi" Ucap ku sedikit ragu ragu.

"Apa nona sudah membuat janji temu?" Tanya nya lagi.

Aku sempat berfikir sejenak, lalu membuka suara lagi.

"Ahh dia? Memberikan kartu ini pada ku" Ucap ku sambil menyodori kartu yang tempo hari di berikan oleh pria itu.

Ah sial, kenapa aku harus mengunjungi gedung nya, aku baru ingat saat itu ia bilang bisa menelfon dengan nomor yang tertera disana.
Sementara pria itu mengangguk mengerti. Tapi tidak apa apa, ini bisa menjadi bukti bahwa pria itu memang bekerja disini.

"Apa kau nona aerum?" Pertanyaan pemuda tersebut sukses membuat jantung ku berdetak dengan hebat, bagaimana ia bisa tahu tanpa aku harus menyebut nama,apa ia bisa meramal?.

Aku hanya menggangguk sedikit, lalu ia mempersilahkan ku masuk dengan melewati mesin dimana harus menggunakan kartu khusus yang di keluarkan staf tersebut.

"Dunia begitu canggih" Batinku, saat staf tersebut menggesek kartu kearah mesin tersebut

"Ayo nona, lewat sini" Ucapnya lagi, sementara aku hanya mengikuti arah langkah kakinya berjalan.

Disinilah kami berada saat ini.

Mungkin kurasa ini adalah ruangan terkahir dari gedung ini, dimana tidak ada satupun manusia disini kecuali kami berdua, di penghujung lorong terdapat satu pintu besar yang terbuat dari kayu dan sedikit ada ukiran. Membuat kesan yang sangat mewah dari ruangan ini.

"Itu ruangan tuan min, aku hanya bisa mengantar sampai sini nona" Ucap nya dan kemudian pamit begitu saja.

~~~0~~~

Disinilah min aerum kini berada.

Didalam ruangan yang sangat mewah, besar, sunyi tak ada sedikit pun suara, kalau ada pun itu hanya suara jam dan jantung yang berdetak.

Sebelum mengangkat suara, min Yoongi yang sedari tadi sibuk dengan laptop yang ada di tangan nya akhirnya mengode aerum untuk meminum kopi buatanya, hebatnya hanya dengan kode tersebut aerum paham.

"Jadi apa tujuan kau kesini?" Tanya Yoongi mencairkan suasana.

"Sebelumnya maaf telah mengganggu waktu mu, tapi ada banyak rentetan pertanyaan di benak saya"

Yoongi tertawa ramah, meletakan laptop nya kearah samping, kemudian menyeruput kopi pelan, lalu menatap aerum ramah.

"Tidak usah kaku, kita santai saja"

"...Sebelumnya maaf belum menyapa mu aerum, karena kerjaan ku menumpuk jadi tidak sadar ada kau disini"

"... Jadi bagaimana kabar mu?"

Ucap Yoongi berentet, yang membuat aerum kini makin tak karuan di buatnya.

"Ohh iyaaa" Ucap aerum sambil tersenyum gugup.

"... Kabar ku baik tuan"

"Jangan panggil tuan"

"Aku harus manggil apa?"

"Yoongi saja" Ucap nya lagi

"Tapi umur kita sangat jauh berbeda"

"Lalu kau mau memanggil ku apa? Oppa?" Ucap nya sukses membuat aerum bergedik ngeri, ditambah melihat gaya nya sambil mengedip kan sebelah mata.

Tak disangka kalau tuan min juga memiliki selera humor yang baik.

"Aku akan memanggil mu kakek?" Tanya aerum.

Dengan segera Yoongi menggeleng kan kepala nya.

"Panggil nama saja kalau begitu"

Aerum langsung tertawa dimana saat Yoongi tiba tiba menatap nya tidak suka.

".... Jadi apa tujuan kau kemari aerum?" Tanya Yoongi kembali ke realita.

"Oh iya, aku ingin menanyakan kenapa kau membeli gedung toko di tempat ku bekerja?"

Yoongi kembali menyeruput kopi nya, lalu kembali menatap aerum

"Jadi kau sudah tau hmm?"

"...apa kau sekarang sudah tidak bekerja?"

"... Apa kau ingin berkerja untuk ku, aerum?

Pertanyaan terakhir Yoongi sukses membuat aerum terkejut, pasalnya pekerjaan semacam apa yang di tawarkan oleh nya, dilihat dari bisnis Yoongi sama sekali tidak ada hubungan nya dengan jurusan yang di ambil aerum saat ini.

" Maaf , tapi pekerjaan apa yang kau tawarkan?"

"... Iyaaa aku sekarang aku membutug kan pekerjaan"

"... Barusan kau menawari ku pekerjaan, apa kau mau menipuku?" Tanya aerum to the point.

Yoongi sukses tertawa atas pertanyaan menohok dari aerum.

"Hey, apa yang baru saja kau pikir kan?bagaimna aku menipu mu? Untuk apa aku menipu mu? Apa yang harus ku ambil dari menipumu?" Ucap Yoongi sambil diiringi oleh gelak tawanya.

"Ya bisa saja, kau menjual ku pada pria diluar sana" Ucap aerum dengan segala pemikiran nya.

"Hey dari pada menjual mu lebih baik aku memiliki mu" Ucap Yoongi masih di iringi dengan tawanya.

Tidak ada yang salah dari kalimat itu, tapi bagi hati aerum sungguh rasanya ia ingin memaki dirinya kenapa ia harus berkunjung ke tempat ini.










HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang