Aku terbangun berdesis pelan seraya memegangi kepala ku yang sedikit pusing. Perlahan mengingat apa yang telah ku lakukan semalaman penuh.
Ah iya, aku mengerjakan beberapa tugas yang begitu banyak menumpuk, ditambah menghabiskan beberapa botol soju.
Menggaruk rambut asal, selaras dengan melihat jam yang tertempel di dinding. Sungguh membosankan untuk bangun tidur.memikir sejenak apa hari ini aku punya kelas.
Oh bagus hari ini aku bebas
Menguap kembali
Lalu membaringkan tubuhku yang masi terasa sangat lelah.
"Ah aku lupa, hari ini ada seminar"
Ku rogoh benda pipih yang terletak manis di atas nakas dan melihat beberapa panggilan masuk dari kim taehyung.
Kim taehyung salah satu sahabat ku di kampus, kami memang terjebak friendzone dulu aku sangat menyukainya sampai detik ini mungkin?
Lalu aku tidak tahu persis perasaan yang ia berikan, aku hanya bisa diam agar hubungan persahabatan kami tidak rengang.
"Ya hallo ada apa tae?" Saat panggilan telfon ku akhirnya tersambung pada nya.
"Areum, kuharap kau tak lupa dengan seminar oraganisasi kita hari ini"
"Ah iyya, ini aku sedang dijalan" Ucap ku sambil tertawa
"Jangan berbohong, suara mu sangat kental akan baru bangun" Ucap nya.
Sial kim taehyung bisa mengetahuinya, walau dia sahabat ku tentu aku tidak ingin merusak citra ku dihadapanya. Pasalnya seorang wanita yang baru membuka mata pada siang ini.
"Iyaa maaf, aku akan segera bersiap"
"Iya" Lalu ia mematikan ponsel nya secara sepihak.
~~~~~0~~~~~~
"Tae apa aku telat?" Tanya aerum pada pria jangkung di hadapan ya.
Sementara taehyung hanya mengangguk kan kepala nya perlahan, sedikit menyungkingkan senyum ramah pada sahabat nya aerum.
Kemudian mengacak lembut rambut aerum."Beruntung hati ku saat ini sedang baik" Ujar taehyung berjalan meninggalkan aerum lalu menghidupkan laptop dan menyiapkan apa saja yang di butuhkan saat persentasi.
"Apa yang membuat mood mu baik wahai kakak tampan?" Tanya aerum penasaran.
Taehyung tersenyum tipis.
"Kau ingin tau?"
Diberangi dengan anggukan aerum.
"Kalau begitu selepas seminar aku akan mentaraktir mu makan, sebagai ungkapan rasa bahagia"
"Waaah? Sungguh? Aku sangat ingin makan makanan mahal, kau harus membeli nya untuku?"
Taehyung mengangguk lalu beralih untuk membuka acara seminar kali ini.
Sementara taehyung sedang berbicara di muka umum,aerum hanya menatap penuh bahagia pada taehyung yang sedang fokus dengan materi kali ini, menatap punggung lebar milik taehyung saja sudah membuat hati nya berdebar. Aerum cukup dibilang beruntung bisa berteman baik dengan seorang taehyung, dimana diseluruh penjuru kampus pria itu sangat di puja dan tak banyak dari mahasiswa ingin menjadikan taehyung seorang kekasih.
Selepas dengan seminar, aerum yang masih setia dengan menatap ponsel agar ia tidak merasa bosan saat menunggu taehyung yang masih sibuk dengan rekan rekan yang lain.
Terpikir sejanak, ada hal yang sangat di lupakan aerum.Kemarin.....
Ia dengan segera merogoh tas yang sedang ia sandang, dengan terburu buru.
"Sedang cari apa?" Tanya taehyung tiba tiba.
"Oh engga, apa sudah selesai?"
"Sudah"
Aerum menarik tangan taehyung dengan senang sementara sang pemilik tangan melepas nya begitu saja.
Apa ini? Apa yang sedang dipikirkan pria nya itu?oh ralat bukan pria nya. Apa yang sedang di pikirkan sahabat nya itu?
"Ada apa tae?"
"Lebih baik kita tidak seperti ini, kau hanya perlu berjalan disampingku aerum"
"Apa masalahnya, dulu kita sangat sering seperti ini" Ucap aerum
"Ya karena ada perasaan yang perlu ku jaga" Ketus pria itu.
Aerum mengerjab sesaat, tidak mengerti apa yang dimaksud oleh pria yang ada di hadapan nya.
"Mmmaksudd mu apa?"
"Hmmm lebih baik kita bicarakan di luar, bukan kah kau ingin makan"
Aerum mengangguk mengerti, ada perasaan yang tak bisa di jelaskan saat ini, tapi ia juga tidak bisa menyimpulkan semuanya sendiri.
Ia tersenyum, berjalan berdampingan dengan pria yang sudah lama ia taksir, menciun aroma khas milik taehyung saja sudah membuat jiwa nya tenang, ingin ia menggapai tangan kekar milik pria itu tapi sangat sulit.
Dibawah langit yang mendung mereka berjalan, taehyung yang 2 langkah lebih dulu dibanding aerum berjalan dengan tatapan tenang khas miliknya sementara aerum juga sibuk dengan berbagai macam pikiran yang ia ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
RomanceHiraeth Ini adalah kerinduan akan sesuatu yang hilang, atau tidak pernah ada. Anda merasakannya untuk seseorang atau tempat, atau waktu dalam hidup Anda ... ini adalah kesedihan jiwa.