Aerum mengerjab sekali lagi atas pernyataan Yoongi, ia tercengang tak tahu harus berbuat apa.
"Dari mana kau tau, apa kau bisa membaca pikirkan ku?" Tanya aerum mengintrogasi Yoongi.
Ia tampak kegalapan saat aerum menatap nya.
"Tidak aku hanya mengasal, apa yang kau pikiran aerum, mana ada di jaman seperti ini manusia seperti itu" Yoongi mencoba untuk menetralkan semuanya ia berharap aerum percaya akan perkataan nya.
Tampak sedikit percaya atas omongan Yoongi, aerum mengangguk paham.
"Tetapi Yoon"
Yoongi kembali jantungan di buat nya
"Apa?"
"Maaf pertanyaan ku lancang, apa kau tinggal sendiri di rumah seperti ini?"
"Iya,Orang tua ku tinggal di Eropa, dulu aku kesepian,sekarang aku tidak lagi sendiri" Ucap Yoongi, sambil mencubit pipi milik aerum
Tidak disangka, Yoongi yang seperti nya jarang berbicara tetapi ia bisa seperti ini di hadapan aerum.
"Apa kau tidak takut sendiri? Jujur Yoon aku takut tinggal disini" Aerum kembali berujar
"Takut?" Yoongi sedikit berpikir
Aerum tidak menjawab pertanyaan Yoongi , ia hanya kembali menatap sekeliling mension milik pria itu.
"Sebenarnya ini rumah utama, biasanya disini dipakai untuk kumpul bersama keluarga, tapi aku juga punya rumah pribadi, apa lebih baik kita tinggal disana saja?" Yoongi lagi lagi berujar.
Ingin rasanya aerum memboyong semua keluaraga nya untuk tinggal di rumah sepi seperti ini. Apa mereka tidak bisa mempergunakan uang dengan sebaiknya? Untuk apa membuat rumah mewah kalau ujung nya hanya untuk di tinggalkan.
Yoongi yang mencoba membaca pikiran aerum hanya tersenyum manis, jalan pikir aerum memang ada benar nya, tapi apa boleh buat.
"Baiklah aku rasa kau lelah, pergilah mandi aku akan membuat makanan, untuk malam ini kita tidur disini saja dulu,besok pagi kita akan ke rumah ku" Ucap Yoongi
Aerum hanya mengangguk, dan tersenyum.
"Tapi aku tidak tahu kamar mandi nya?"
"Biar ku antar" Ucap Yoongi genit.
Lihat lah mata tak suka aerum menantap Yoongi, seperti ingin menerkam.
"Hey, ada apa dengan matamu??hati hati bisa lepas"
"... Apa kau tidak pernah melihat pria tampan seperti ini"
~~00~~
Sampai dikamar aerum bingung harus berbuat apa, ia merasa sidikit canggung akan suasana seperti ini.
Setelah berfikir harus berbuat apa, bel kamarnya berbunyi ia rasa Yoongi sudah siap dengan acara memasaknya.
"Aerum" Terdengar suara pria itu dari luar kamar.
Buru buru aerum untuk membuka pintu untuknya. Setelah membuka pintu, Yoongi dengan tampilan memakai celana pendek tak lupa dengan celemek ala memasaknya sudah ada di hadapan matanya sambil memegang sepiring makanan dan minuman. Aerum yang melihat pemandangan ini tertawa terbahak, lain dengan Yoongi yang bingung melihat tingkah nya.
"Nona apa kau bisa membantu memegang ini?" Yoongi menyodorkan piring pada aerum.
".. Aku menaiki tangga, karena lift mati"
Lagi lagi aerum tertawa, atas pernyataan yoongi. Ia mencoba meraih piring yang di sodorkan Yoongi tetapi di tahan oleh pria itu
"Kau mau makan?"
".. Beri aku imbalan" Ucap nya dimana tawa aerum langsung terhenti
"Mm maksudmu??" Saat seperti ini membuat aerum sedikit takut, ditambah Yoongi memasang wajah yang serius
Yoongi tertawa, keadaan berbanding terbalik, aerum yang tadinya ketakutan kini dibuat bingung olehnya
"Kau sungguh lucu, aerum" Ucap Yoongi masih dengan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
RomanceHiraeth Ini adalah kerinduan akan sesuatu yang hilang, atau tidak pernah ada. Anda merasakannya untuk seseorang atau tempat, atau waktu dalam hidup Anda ... ini adalah kesedihan jiwa.