03

13 8 0
                                    

"Jadi kau sedang berpacaran dengan kim hyera?" Tanya ku dengan nada yang di buat buat senang.

Entahlah, aku hanya berfikir seperti ini.

Bagaimana bisa pria yang kusuka, menjalin hubungan khusus bersama sahabat ku sendiri.
Ia hanya membalas dengan anggukan, terukir senyum manis disana. Garis rahang yang terbilang sangat sempurna, paras rupawan yang ia miliki,bagaimana bisa dengan percaya diri aku menyukai nya.

Jelas kim taehyung menyukai seorang gadis seperti hyera, wanita yang terbilang sangat cantik tak ada bandingan nya dengan ku, sungguh mereka memang pasangan yang serasi.

"Aku mendekati mu saat itu, karena tahu kau adalah teman dekat hyera"

"...Maaf?"

Cukup tercengang atas pernyataan tertohok darinya, tentu saja aku tidak akan membuat hubungan ini menjadi canggung, sebisa mungkin aku menetralkan suasana, walau tahu tergurat penyesalan dari seberang sana.

"Iya aku tahu, lagipula yang mendekati ku bukan kau saja banyak pria sana yang mencoba merayu untuk mencomblangkan dengan hyera"

"... Hyera sangat beruntung, ia memiliki segalanya" Lanjut batinku.

Taehyung tertawa,sudah lama aku tidak melihat tawa nya yang mencolos begitu saja, pria yang ada di hadapan ku ini memang tipe manusia yang selalu mengatakan apa yang ada dalam pikiran nya. ia tidak akan pernah menyimpan hal yang tidak ia suka sendirian. Ia lebih memilih blakblakan dengan apa yang ia rasakan, tak jarang semua orang berasa enggan berada di dekatnya.

"Apa kita tetap berteman min aerum?" Tanya nya memecah  keheningan

"Tentu tae, tapi kalau kau berani menyakiti sahabat ku tentu hubungan kita juga akan retak" Candaku padanya, ia hanya tersenyum sambil menyuapi makanan terakhir nya dengan elegan.

"Tidak akan, karena aku sangat mencintai hyera" Ucapnya

Aku hanya bisa tersenyum pasrah di hadapanya, sedikit sakit, dan sedikit tidak nyaman tapi apa? seharusnya aku sadar posisi ku saat ini.

"Baguslah kalau begitu, maaf taehyung hari ini aku tidak bisa berlama lama"

"... Karena harus bekerja" Ucapku sambil membenarkan kemeja.

"Aku akan mengantar mu tuan putri" Ucapnya.

Taehyung memang mempunyai kepribadian serius tapi kadang kala sikap kekanakanya turut menyertai, kadang juga semua perkataan yang ia lontarkan begitu membuat ku berasa terbang ke awan. Ia bahkan tidak perduli sedikit pun tentang perasaan ku yang tak karuan saat ini.

"... Ada apa?"

"... Kau mau ku antar atau tidak?" Ulang nya kembali.

Aku hanya tersenyum ramah lalu mengangguk, dan berjalan lebih dulu darinya.

~~~~~0~~~~~~~

"Hey" Sapa nona Jung pada ku.

Aku tersenyum ramah lantaran ia juga memberi kan senyum hangat , tidak seperti biasanya.

Apa karena akhir akhir ini aku menaikan omset dagangnya? Pikirku.

"Aerum, aku ingin berbicara pada mu" Ucap nona Jung lagi.

Aku hanya mengangguk lalu mengikuti arah langkahnya membawa ku.

"Ya nona?"

Ia menyodorkan amplop yang sekiranya lumayan tebal, aku sedikit bingung dengan ketibatibaan ini.

"Ini buat mu aerum"

"Apa ini isinya uang?" Tanya ku dengan kepolosan

Ia pun mengangguk.

"Aku ingin kau berhenti aerum" Ucap nya lagi.

"Mmmaff nona, tapi aku tidak mengerti? Apa aku membuat kesalahan? Bahkan aku selalu on time untuk datang nona"

"Bukan begitu maksud ku aerum, jadi begini"

"... Ada seorang pria yang menawarkan untuk membeli gedung ini dengan harga yang sangat fantastis, aku tidak tahu persis apa yang di ingin kan pria itu"

".. Lalu aku menyetujuinya, dan seperti nya dia mengenal mu aerum" Ucap nona Jung panjang lebar, sementara otak ku  berusaha mencerna siapa pria yang di maksud nona Jung.

"Ciri ciri nya bagaiamana nona?"

Tampak nona Jung berfikir sejenak, menaikan kedua bola mata nya keujung atas pertanda ia sedang berusaha mengingat.

"Aku tidak ingat begitu persis,tapi aku ingat ia memiliki kulit putih pucat"

".. Oh dan katanya dia juga sering membeli americano buatan mu"

Sontak aku terkejut, sudah pasti pria yang dimaksud nona Jung itu adalah tuan pemilik augusto company, pengusaha muda dan tampan.

Aku baru ingat terakhir kita bertemu ia meminta bantuan ku,lalu oh iya dia juga menawarkan berpapun imbalan yang kuminta akan ia berikan, tak ku hiraukan masalah imbalan karena sudah pasti ia akan memberi sedikit hartanya padaku.

Tapi yang menjadi suatu keanehan kenapa ia harus memilih ku?bahkan banyak di luar sana orang yang membutuhkan pekerjaan, apa aku harus menganggap ini adalah hal yang istimewa? Lamunku tetap berjalan. Seketika nona Jung kembali mengejutkan ku dengan pernyataan nya

"Seperti nya dia menyukai mu aerum"

Aku tertawa remeh, bagaimana bisa wanita yang ada di hadapan ku ini menerka menerka hal yang sangat mustahil, tidak ingin memperpanjang waktu, aku mengulurkan tangan pada amplop yang nona Jung berikan padaku lalu setelah itu berucap terimakasih dan sedikit kata perpisahan dan akhirnya aku pamit.


HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang