Happy Reading
.
.
.
Tiga tahun bukanlah hal mudah untuk seseorang bernama Kim Mingyu melewatinya. Lebih tepatnya dimusim semi kelulusannya, ia menjalin hubungan dengan seseorang yang sangat dicintainya. Hubungan yang hanya terjalin beberapa jam langsung kandas tanpa sebuah sebab. Ia adalah pria termalang yang bahkan diputuskan oleh sebelah pihak. Sosok manis nan cantik itu telah sukses membuat dirinya menderita dan tak dapat melupakannya.
Sekeras apapun ia mencoba melupakan sosoknya bersama kenangan-kenangan manis itu, nampaknya tak pernah ia berhasil melakukannya. Saking merindukannya, terkadang Mingyu selalu memimpikannya. Dalam mimpi itu, sosok yang teramat sangat dicintainya hadir dan mereka menghabiskan waktu bersama. Sayangnya, itu hanyalah sebuah mimpi. Mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.
Mingyu sadar jika apa yang dilakukannya ini salah. Ketika teman sebayanya telah mendapatkan pendamping hidup dan hidup dengan bahagia, sedangkan dirinya justru masih terlarut dalam masa lalu. Masa lalu yang bisa Mingyu sebut kehancuran masa depannya. Benar saja, setelah lulus kuliah tiga tahun lalu dan sampai sekarang ia telah menjabat sebagai CEO pun rasanya Mingyu semakin hancur. Sosok yang seharusnya menjadi pendampingnya itu tak kunjung ia temukan.
Laki-laki manis yang telah mencuri hatinya itu tak pernah ia dapatkan kabarnya. Kepergiannya bak ditelan bumi. Tak ada satu orangpun yang tahu kemana perginya sang pujaan hati. Sekeras apapun Mingyu mencari, pujaan hatinya itu terlihat masih betah dalam persembunyiannya. Keduanya seperti tengah bermain petak umpat entah sampai kapan permainannya ini akan berakhir, Mingyu berharap akan segera berakhir. Ia sudah sangat lelah terus menahan rindu ini seorang diri dan menyiksanya terus menerus.
"Aku pasti akan menemukanmu. Ya. Aku tidak akan menyerah untuk terus mencarimu, pujaan hatiku." itulah kalimat yang tidak pernah absen ia katakan untuk menguatkan dirinya. Secara tidak langsung menyemangati dirinya sendiri.
Mingyu bukanlah seorang sadboy sesungguhnya. Ia masih merasakan bagaimana rasanya bahagia, tertawa dan terjauh dari kesedihan. Hanya saja orang yang selalu membuatnya bahagia bukanlah pujaan hatinya yang sesungguhnya. Ia bahagia bersama orang tua dan para sahabatnya. Mereka tak tahu apa yang selama ini ia rasakan. Sesungguhnya perasaannya begitu hancur hanya karena satu orang dan dengan bodohnya ia meyembunyikan kehancurannya ini dari mereka. Biarlah ia yang tahu dan merasakannya seorang diri, tanpa membuat mereka terbebani oleh masalah pribadinya yang satu ini.
Hari sudah semakin siang. Saat ini Mingyu tengah bersandar pada kursi kerjanya yang berada di kantornya. Pekerjaannya telah ia selesaikan tanpa harus menundanya. Entah sejak kapan ia sangat senang ketika setelah menyelesaikan pekerjaannya selalu menatap layar ponselnya yang dimana didalam ponselnya itu terdapat banyak kenangan masa lalunya. Potret seseorang yang teramat berharga itu tak pernah ia lupakan atau menghapusnya dari galeri ponselnya. Jika satu saja terhapus, ia akan sangat menyalahkan dirinya.
Hatinya sakit hingga membuat dadanya sesak. Ia seorang pria, sayangnya begitu rapuh. Rapuh karena tak bisa terus menahan kerinduannya terhadap sosoknya. Salahlah ia jika dirinya serapuh ini ? Ingin sekali Mingyu menangis mengeluarkan segala rasa sesak didalam dadanya, sayangnya semua itu tak dapat ia lakukan. Saat itu tidak ada yang tahu bahwa dirinya telah menjalin hubungan yang sangat istimewa selama hidupnya. Sampai kepergiannya, mereka tidak tahu jika seseorang yang teramat berharga itu telah pergi meninggalkannya.
Mingyu memijat pelipisnya yang berdenyut sakit. Rupanya ia terlalu larut kedalam kesedihannya, sehingga membuat kepalanya sakit. Ia meletakkan ponselnya keatas mejanya dan menatap jam yang menggantung di dinding telah menunjukkan waktu makan siang. Namun sayangnya ia tidak merasakan lapar. Alih-alih mengisi perut, Mingyu merasa ingin pergi ke suatu tempat yang telah lama ia tak pernah kunjungi. Apa hari ini adalah waktu yang tempat untuk berkunjung ?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Spring [SVT / END]
FanfictionMingyu hanya ingin tahu satu alasan mengapa orang yang sangat dicintainya itu mengakhiri hubungannya sebelah pihak dan tanpa alasan yang logis. Padahal keduanya baru saja terikat sebagai sepasang kekasih dan dengan beberapa jam, hubungannya kandas b...