Hitung mundur telah dimulai, ke tempat dimana aku tak bisa diraih

562 80 9
                                    

Happy Reading

.

.

.

Grep.

Wonwoo memeluk tubuh Mingyu dengan erat. Tak dapat dipungkiri jika saat ini ia begitu senang. Senang karena Mingyu telah membuatnya bahagia dan menjadi seseorang yang berharga di hidupnya. Bagaimana bisa ia mengabaikan betapa tulusnya Mingyu terhadap dirinya ? Tentu saja ia tidak ingin kehilangan sosok seorang Kim Mingyu yang selalu membuatnya salah tingkah setiap bertemu.

"Aku juga mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku." lirihnya.

Mingyu membalas pelukan itu dengan perasaan senang dan bahagia tentunya. Ia tidak menyangka jika tepat di hari kelulusannya ini, Wonwoo menerima dirinya sebagai kekasihnya. Begitupun juga dengan perasaan dari masing-masing yang ternyata memiliki perasaan yang sama. Mungkin untuk Mingyu, anak itu selalu memperlihatkannya dengan memperlakukan Wonwoo sebaik mungkin. Sedangkan Wonwoo ? Ia hanya bisa diam dan mencoba terus menutupi rasa sukanya terhadap Mingyu.

"Hey kau menangis ? Apa aku melukaimu ?" tentu saja Mingyu terkejut melihat ada jejak air mata di kedua sudut mata sang kekasih. Hari pertama ia resmi menjadi kekasih seorang Jeon Wonwoo, ia malah melihat kekasihnya menangis dihari bahagia ini.

Wonwoo melepaskan pelukannya pada pria tampan dan tinggi itu. Ia menggeleng sembari menghapus jejak air mata dengan kasar, "Aku hanya terharu saja. Maaf membuatmu khawatir."

Tak dapat ditahan, Mingyu kembali mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan bibir ranum tersebut. Tak lebih dari sekedar mengecupnya. Ia hanya ingin menenangkan kekasihnya dan tak ingin melihatnya kembali menangis. Dan kembali ia harus melihat bagaimana Wonwoo yang terkejut atas perlakuannya ini. Dengan gemas ia mengacak surai sang kekasih dan senyuman bahagia tercetak di wajah tampannya.

"Jangan pernah menangis dihadapanku, aku tidak suka. Apa kau sibuk ? Bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat ? Katakan saja seperti kencan pertama kita ?"

Mendengar kata 'kencan' membuat kedua pipi Wonwoo memerah. Ini merupakan pengalaman pertamanya seumur hidup. Hanya Mingyu yang berhasil mendapatkan hatinya. Selama hidup, ia tidak pernah berpacaran ataupun berkencan. Seperti yang pernah dikatakan sebelumnya jika ia adalah seseorang yang selalu dipandang aneh. Rasanya mereka tak sudi untuk berkenalan dengannya, apalagi sampai menjalin suatu hubungan. Saat ini Wonwoo tidak menyangka akan hubungannya dengan sang kekasih yang tak lain adalah Kim Mingyu.

Mingyu mengulurkan tangannya kepada sang kekasih, tanpa ragu Wonwoo menerimnya dengan senyuman yang mengembang diwajah manisnya. Mingyu menarik tangan halus itu dan terus menggenggamnya dengan perasaan yang tidak pernah ia duga selama ini. Bahkan tanpa ada keraguan ia terus saja menggenggamnya melewati koridor tanpa mempedulikan orang-orang yang menatapnya terkejut. Tentu saja seorang Kim Mingyu yang tampan bersama seseorang yang tidak pernah bergaul, bukankah itu sangat mengejutkan ?

Tak berselang lama keduanya telah sampai di sungai Han, tempat paling terkenal di Seoul akan keindahannya. Mingyu dan Wonwoo segera turun dari mobil milik Mingyu. Mingyu kembali menggandeng tangan Wonwoo untuk mengajak kekasihnya itu berkeliling. Memang inilah tujuan awalnya untuk membawa Wonwoo kesini setelah acara kelulusannya dari jauh-jauh hari sebelum dirinya mengungkapkan isi hatinya kepada si manis.

The Last Spring [SVT / END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang